Part 43: Happy Birthday

110K 4.4K 81
                                    

Nanad terbangun dari tidurnya. Ia melirik jam yang masih menunjukan pukul 3 pagi. Jika Nanad di Indonesia pasti banyak yang mengucapkan ulang tahun padanya.

Sebenarnya Nanad sangat sedih tidak bisa merayakan ulang tahun bersama orang tua dan teman-temanya. Namun mungkin ini sudah takdirnya Nanad tidak bisa merayakan ulang tahun bersama orang tuanya.

Nanad memikirkan Apa kejutan yang akan Alfaro buat untuk Nanad. Apakah dia akan mengajak Nanad jalan-jalan atau apa ya? Uhh membayangkannya saja Nanad langsung tersenyum-senyum sendiri. Dan akibat lamunannya. Nanad kembali tertidur pulas.

Tanpa Nanad sadari, Alfaro sedang melihatnya dari ambang pintu. Alfaro tahu apa yang dipikirkan oleh Nanad. Dia tersenyum jahil melihat Nanad

"Gue akan ngasih moment ulang tahun yang berbeda", ucap Alfaro pada dirinya sendiri.

Pukul 5 pagi Nanad terbangun dari tidurnya, ia segera membasuh mukanya dan menjalankan kewajibannya. Setelah selesai solat Nanad pun kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Nanad menatap lekat langit-langit di kamar abangnya. Ia sebenarnya ingin sekali membuka ponselnya, namun ia berusaha bersikap keras untuk tidak mengaktifkan ponselnya. Nanad tidak ingin jika teman-temannya tahu dimana Nanad berada, itu akan sangat mengganggu ketenangan Nanad. Terutama Nanad tidak mau Reynand mengetahui keberadaan Nanad

Aish! Apaan sih, Reynand gak mungkin nyariin aku. Mau aku dimana-mana pun dia mah gak bakalan peduli. Mau aku udah di surga kek, di neraka kek. Kan dia udah punya Kak Alana, batin Nanad.

Tak lama ketukan pintu pun terdengar. Nanad segera membuka pintu kamarnya.

"Ayo sarapan", teriak Alfaro.

"Iya", jawab Nanad, lalu Nanad mengikuti langkah Alfaro.

Nanad sebal karena Alfari belum mengucapkan selamat untuk ulang tahunnya hari ini. Apakah dia sedang merencanakan sesuatu? Tapi mengapa sikapnya seperti sedang tidak tejadi apa-apa. Atauuuuuu.... APA ALFARO MELUPAKAN TANGGAL KELAHIRAN NANAD?

Nanad kesal melihat Alfaro yang sangat santai sekali. Nanad duduk di depan Alfaro. Nanad terus melirik Alfaro.

"Apa liat-liat? Gue tau gue ganteng", ucap Alfaro tiba-tiba. Nanad hanya mendengus.

"Ish Nyebelin", gumam Nanad. Lalu Nanad tersenyum karena mendapatkan sebuah ide.

"Abanggg..." , panggil Nanad.

"Hm?", balas Alfaro

"Abang inget gak?", tanya Nanad

"Kagak", jawab Alfaro

"Ish nyebelin", gerutu Nanad

"Kalo nanya itu yang berfaedah. Lo disekolahin gak? Gue makin gak percaya lo dapet peringkat umum", ucap Alfaro

"Abang inget gak hari ini hari apa?", tanya Nanad.

"Inget", jawab Alfaro

"Hari apa cobaa", tanya Nanad

"Hari Selasa", jawab Alfaro. Nanad pun semakin kesal pada Alfaro.

"Nanad gak mau ngomong lagi sama abang", ucap Nanad

"Itu ngomong", ucap Alfaro dan kekesalan Nanad semakin meningkat.

"Nad", panggil Alfaro

"Nanad gak mau ngomong", ucap Nanad

"Yaudah", ucap Alfaro

Setelah beberapa menit sarapan pagi pun selesai. Alfaro dan Nanad segera berjalan menuju ruangan TV

Nanad [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt