Skater Girl [COMPLETED] [TELAH TERBIT]

SkaterGirl (07) -- Khawatir

             Suasana siang ini tampak cerah. Hamparan awan putih nan menggumpal menghiasi birunya langit. Sang Raja Siang pun tak mau kalah untuk tetap menyinari bumi. Panas yang menyengat membuat siapa saja tidak akan betah berlama-lama diluar. Angin berhembus pelan. Meminimalisir rasa gerah yang siapa saja rasakan. Anugerah Tuhan yang memberikan panas sekaligus angin yang saling melengkapi. Sekilas suasana ini begitu damai dan nyaman.

Namun, tanpa disangka. Di sebuah gang kecil, tampak kebisingan menerpa. Memekakkan telinga orang-orang yang melewati daerah itu. Jalanan tak lagi sepi melainkan ramai. Banyak remaja-remaja yang memadati jalanan itu. Saling berteriak, memukul bahkan saling menggunjing satu sama lain. Berusaha membela apa yang mereka punya. Meski itu sudah jelas sangat salah.

Ya, di sebuah gang kecil telah terjadi tawuran antar pelajar. Tawuran yang terjadi akibat hal sepele yang dilakukan salah satu siswa SMA Mandala terhadap siswa SMA Garuda. Sebut saja dia Rico. Seorang lelaki yang dalam berkendaranya, tak sengaja menyalip salah satu siswa yang berpengaruh di SMA Garuda, Willy namanya. Bukan karena ia termasuk siswa badboy yang suka ugal-ugalan dalam berkendara, tetapi keadaan yang memaksanya untuk mengebut saat berkendara. Saat itu Rico tengah mengejar waktu agar ia sampai ke sekolah lebih cepat sebelum gerbang ditutup.

Siswa SMA Garuda yang tidak terima itu pun balik menyalip Rico. Merasa tahu jika orang itu tak terima, Rico menambah kecepatannya. Tanpa tahu jika sikap yang ia ambil ini akan memperparah keadaan. Alhasil, mereka saling mengebut, menyalip satu sama lain. Membuat pengendara lain melontarkan sumpah serapah mereka pada kedua siswa yang berbeda SMA itu.

Sampai akhirnya Willy berhasil mencegat Rico dengan memutuskan jalannya. Saat itu Rico merasa bingung. Apa yang harus ia lakukan saat itu. Jika ia berusaha melawan, takutnya akan berakhir perkelahian dan akan berdampak pada nama sekolahnya. Terlebih lagi ia berada di luar area sekolah atau tepatnya di tempat umum.

Setelah Willy melepas helm full face-nya, tanpa aba-aba Willy menarik kerah seragam Rico. Sedetik kemudian Willy melayangkan bogeman tepat di pipi kanan Rico. Bogeman yang di layangkan Willy secara tiba-tiba membuatnya terhuyung dan hampir jatuh. Merasa tidak terima, Rico pun balik melayangkan bogeman keras sampai membuat sudut bibir Willy sobek dan mengeluarkan sedikit darah.

Perkelahian ini pun terus berlanjut dengan saling memukul dan menendang perut.
Rico berusaha menangkis pukulan Willy sebisanya. Mereka berkelahi tanpa mempedulikan orang-orang sekitar yang menatap mereka dengan pandangan yang berbeda-beda.

Rico bahkan hampir kewalahan menghadapi Willy yang notebene-nya merupakan atlet bela diri.

Willy menendang perut Rico, membuat lelaki itu terhuyung ke belakang. Sebelum Rico bangkit, dengan segera Willy menginjak dada lelaki itu saat Rico terkapar di atas aspal. Membuat si empu meringis kesakitan.

Namun tiba-tiba seorang lelaki yang berseragam sama dengan Rico membantunya dengan mendorong bahu Willy sampai terhuyung ke belakang. Lelaki itu memukul Willy dengan membabi butanya. Seseorang itu adalah Dhirga.

Merasa kekuatannya tak sebanding dengan Dhirga, Willy pun kabur dengan melajukan motornya secepat mungkin. Tak disangka setelah kejadian itu, Willy justru menyimpan dendamnya terhadap Dhirga dan Rico. Belum lagi sekolah mereka yang memiliki dendam terpendam dari tahun lalu. Ia pun mengadu pada sahabatnya yaitu Vano yang merupakan badboy SMA Garuda.

Karena hal sepele itu, di sinilah tawuran terjadi antara SMA Mandala dengan SMA Garuda. Dari pihak SMA Mandala, mereka diketuai oleh Dhirga sementara SMA Garuda diketuai oleh Vano.

Mereka saling berkelahi menonjok satu sama lain. Menendang perut dan melayangkan bogeman mentah tepat pada wajah mereka. Ada pula yang saling memukul dengan kayu yang telah mereka bawa dan saling melempar batu. Mereka terus membabi buta pihak lawan sampai lawan itu merasa lemah.