SkaterGirl (21) -- Tingkah Echa

559 24 1
                                    

Happy Reading !!

***

          Echa menatap Dhirga yang kini ada di ruang tamu rumahnya. Awalnya ia ragu untuk mempersilakan lelaki itu mampir ke rumahnya. Tetapi untuk formalitas ia harus melakukannya. Namun apa yang terjadi? Echa tak menyangka Dhirga menyetujui tawarannya. Seketika ia merasa takut. Echa kan mempunyai kakak lelaki overprotectif, yaitu Rafael. Apakah mungkin Rafael akan mengizinkannya? Ketakutan Echa sirna kala melihat Rafael yang mempersilakan Dhirga masuk. Mereka pun berjabat tangan ala lelaki. Anehnya, mereka seperti sudah saling mengenal sebelumnya. Cepat-cepat Echa mengenyahkan hal itu. Jika sudah saling kenal, mengapa tadi keduanya saling berkenalan?

Echa memicingkan matanya menatap Rafael penuh selidik. Ada apa dengannya? Echa baru pertama kali melihat Rafael tidak marah karena ia bersama seorang lelaki. Biasanya kakaknya itu akan marah dan selalu memperingatinya. Bukan hanya itu saja, Rafael tak segan-segan mengancam lelaki yang bersama Echa. Dan apa yang terjadi sekarang? Entah mengapa Echa merasa dipermainkan. Pasti ada apa-apa, pikirnya.

"Kamu kenapa, Cha?" tanya Rafael saat tak sengaja melihat Echa yang menatapnya penuh selidik.

"Enggak kenapa-kenapa," jawab Echa santai namun masih menatap Rafael dengan penuh selidik.

"Kok liatnya gitu?"

"Suka-suka aku lah," jawabnya ketus kemudian bangkit dari duduknya sebelum akhirnya berlari kecil menaiki tangga ke kamarnya.

Rafael yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala. Dhirga terkekeh melihat Echa seperti itu.

"Gimana perkembangan hubungan lo sama Echa?" tanya Rafael memutus kekehan Dhirga.

"Lumayan," jawab Dhirga seadanya.

"Awas aja kalo lo buat adek gue sedih, mampus lo sama gue," ancam Rafael pada Dhirga.

Bahkan beberapa minggu yang lalu Dhirga membuat Echa sedih. Seketika lelaki itu menghela napasnya pelan. Ia tak akan mengulanginya lagi, janjinya dalam hati.

"Ya," jawab Dhirga dengan mantap.

"Yaudah, pulang sono!" Dhirga mendelik seketika.

"Kalo mau ngusir nggak usah kek gitu juga kali," gerutu Dhirga kesal.

"Pulang?!"

"Iya-iya!!" jawab Dhirga lalu beranjak keluar rumah Echa.

Entah apa yang terjadi dengan mereka berdua, terutama Rafael. Lelaki itu menatap Dhirga sampai benar-benar pergi dari rumahnya.

"Kalo bukan karena papa, ogah gue baik sama lo. Awas aja kalo buat adek gue nangis," ujarnya menggerutu.

Rafael membalikkan tubuhnya setelah menutup pintu rumah. Saat itu pula ia terlonjak kaget ketika melihat Echa di belakangnya.

"Astaghfirullah ... Ngagetin aja kamu. Di belakang nggak bilang-bilang." Echa menyengir tak bersalah. "Ngapain kamu di sini? Udah malam, gih tidur!" titah Rafael kemudian meninggalkan Echa.

"Dih, baru juga jam sembilan, udah disuruh tidur. Nggak ngantuk juga," keluh Echa kesal.

Mau tak mau ia pun kembali ke kamarnya. Niatnya mau menemani Dhirga saat bersama kakaknya tidak jadi karena lelaki itu sudah pulang.

***

Echa tersenyum menatap langit-langit kamarnya. Sudah satu jam ia memaksakan untuk tidur tetapi rasa kantuk tak kunjung menyergapnya. Hanya bayangan tentang kilas balik kejadian hari ini yang ada di pikirannya, membuatnya tak berhenti tersenyum.

Skater Girl [COMPLETED] [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now