SkaterGirl (17) -- Pengganggu

557 24 0
                                    

Happy Reading !!

***

Gadis itu berguling resah di atas tempat tidurnya. Selimut yang tampak kusut dan kamar yang berantakan tidak membuat dirinya menghentikan aksi konyolnya itu. Namun, lama-kelamaan, ia merasa kelelahan sendiri dengan aksinya ini, hingga Echa akhirnya menghentikannya. Kini ia berbaring terlentang. Pandangannya menatap langit-langit kamarnya. Lama gadis itu tak berganti posisi, mungkin manik matanya memang seolah tengah menatap fokus langit-langit kamarnya. Tapi siapa sangka justru gadis itu tengah melamun.

Semenjak hubungan Echa dan Dhirga renggang, gadis itu sering melamun tidak jelas. Ia bahkan selalu mengingat kenangan saat-saat kebersamaannya dengan Dhirga. Sungguh Echa tak menyangka. Jika dipikir lagi, pertemuannya terlalu klise. Tapi mengapa ia mudah sekali akrab? Rasa nyaman mungkin akan menjadi alasannya.

Seketika lamunannya terhenti karena suara dering ponselnya. Terdengar samar, sontak membuat Echa heran. Pasalnya ia lupa meletakan di mana ponsel itu. Echa bangkit dari tempat tidurnya, gadis itu mengobrak-abrik selimut yang ada di atas tempat tidurnya. Echa semakin mengeryit heran, di mana ponselnya itu berada?

Ponsel itu terus berdering. Saat tangannya mengangkat salah satu bantal, Echa menghembuskan napasnya lega. Ternyata ponselnya itu berada di bawah bantalnya. Tapi bukankah tadi ia meletakkannya di atas nakas? Ah, sebaiknya ia pikirkan nanti.

Gadis itu menscroll tombol hijau lalu mengangkat ponselnya ke arah telinga kirinya.

"Cha ... Lama banget ngangkatnya!" dengus sebuah suara di sebrang sana.

Echa menurunkan ponselnya, saat matanya membaca siapa nama si penelpon, cepat-cepat ia mengangkatnya lagi.

"Eh, iya sorry-sorry. Gue tadi nggak tahu dimana ponsel gue. Emang ada apa nelpon?" tanya Echa akhirnya.

Terdengar suara dengusan keras di sebrang sana. Echa yakin Nathan pasti kesal mendengarnya.

"Kebiasaan banget lo, Cha. Deket sama lo beberapa minggu buat gue langsung paham kalo lo itu suka ceroboh," cerosos Nathan membuat Echa kesal.

Echa mencibir. "Nggak usah ngomongin itu bisa? Mending lo langsung to the point, kenapa lo nelpon gue?"

Nathan terkekeh mendengarnya. Tak mau membuat Echa semakin kesal, ia pun langsung membicarakan apa tujuannya menelpon gadis itu.

"Gue cuma mau ngingetin lo buat besok. Lo ngerti kan?"

"Iya-iya. gue ngerti,"

"Yaudah."

"Yaudah?"

"Iya yaudah."

"Cuma itu aja? Ish ... bikin gue badmood aja!"

"Kan gue cuma ngingetin. Siapa tau lo lupa, Cha,"

"Enak aja. Gue nggak setua yang lo kira ya,"

Tuuutt...

Panggilan itu diputuskannya sepihak. Kesal pasti ia rasakan. Semenjak kenal Nathan, Echa jadi suka mengomel tidak jelas. Berbeda dengan Dhirga, justru Echa panas dingin di dekatnya.

Skater Girl [COMPLETED] [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang