Kau....

2.7K 391 66
                                    

Siapa orang ini?!! Oh gawat dia mendekat ke arahku..

Dia...
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Mengelus kepalaku...
Membenahi selimutku...
Merapikan meja dan segala macam hal...
Serta mengganti bunga di vas...
Serta memberikanku buah-buahan...

Orang ini... Siapa?

Aku memberanikan diri untuk duduk lalu bertanya kepadanya.

"Kau... Siapa? Kenapa kau terus memperhatikanku???!!"

AUTHOR'S POV

Orang itu hanya diam

"Kuulangi! Siapa kau?!!"

Dia tetap diam

"Kau lancang sekali masuk ke sini tanpa ijin!!!"

Dia juga masih tetap diam

"Apa maumu?!!!"

Dia tidak bergeming sedikit pun

Kau sudah kesal dengannya. Dia yang berdiri tepat di sebalah ranjangmu terus saja diam tidak menyahuti setiap pertanyaanmu. Kau bergerak dengan cepat, berdiri dengan lututmu lalu menarik kasar masker dan kacamatanya serta melepas tudungnya.

Reflek, dia menahan tudung yang hampir saja kau lepaskan dari kepalanya. Lalu kau sadar sesuatu. Kau mengenali wajah itu. Dia tidak lain adalah...

"AKABANE KARMA?!!!! Eh?!!!"

Saking terkejutnya, kau sampai tidak bisa menahan berat tubuhmu sendiri dan oleng lalu jatuh. Tentu saja dengan sigap Karma menangkapmu yang nyaris terjatuh.

"Tung, tunggu!!! Kenapa kau di sini?? Kau sudah seperti om-om pedo mau menculik anak kecil tauk!!!!"

"...-_-"

Dia sepertinya sedikit kesal dengan pernyataanmu yang terkesan "blak-blakan" dan "ngawur" itu. (hum... Tapi author setuju:v//plak)

Karma kembali membaringkanmu di tempat semula dan kau masih memasang muka terheran-heran melihatnya.

"Apa lihat-lihat? Nge fans?", ucapnya dengan muka sialan menyebalkan yang kelewat usil tapi stay ganteng lah(:v)

"A, apa?! Ih, gak banget, mana mungkin aku suka sama om-om pedo?"

"Berhenti bilang aku om-om pedo-_-"

"Kelihatan kayak gitu, sih-3- omong-omong kenapa kau menjenguk dengan diam-diam begini?"

"Hm, karena aku yang menyebabkan ini. Aku merasa kau akan marah atau tidak mau menemuiku, tapi aku tetap cemas jadi aku mengawasimu dari luar"

"Hah? Orang sepertimu bisa cemas?"

"Itu ejekan atau bagaimana?"

"Hei rambut ceri, demam, ya? Sampek ngelindur bilang gitu"

"Apaan"

My Red DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang