Chapter 12 : Pertempuran Batin

75 13 1
                                    

Begitu Greyson masuk ke dalam lingkaran portal dimensi itu, tubuhnya kembali berputar-putar hingga akhirnya dia terjatuh di suatu tempat.

Sepertinya dia telah tiba di istana Odio. Istana? Greyson rasa tempat ini lebih cocok disebut rumah hantu. Di mana pohon-pohon dengan kulit berwarna hitam serta ranting pohon yang tanpa di hiasi dedaunan terlihat tinggi menjulang. Dan tak jauh dari lokasi Greyson terjatuh, terdapat sebuah gubuk reot yang tak layak huni.

"Mau apa kau kesini?" ucap suara yang terbilang seram tiba-tiba muncul dan mengagetkan Greyson.

Greyson terbelak. "E..., maaf. Aku Greyson."

"Mau apa kau datang kesini?" tanya Odio galak.

"Apakah kau bisa menghilangkan kebencian di hatiku?"

"Cih..." Odio berdecih. "Aku akan menambah rasa kebencianmu itu."

"Kalau kamu tidak bisa menghilangkannya, setidaknya beri tahu aku cara untuk menghilangkannya?" balas Greyson sambil tersenyum.

"Kau tidak akan bisa," ucap Odio tersenyum sinis.

"Kenapa?"

Odio kesal dan langsung menghantam Greyson dengan sihirnya hingga dia terpental dan menghantam sebuah pohon besar.

"Bagaimana? Apakah kau membenciku?" Odio tersenyum licik.

Greyson berusaha berdiri. "Aku tidak akan pernah membencimu."

"Oh ya? Dan aku tidak akan pernah ada rasa iba kepadamu."

"Aku tak perlu rasa iba darimu, aku hanya memerlukan jawaban darimu. Di mana aku menyimpan rasa kebencianku ini?"

"Aku sangat membencimu. Jadi, aku tidak akan pernah mau membantumu."

"Baiklah tidak apa-apa?" jawab Greyson ringan.

"Apa?" Odio menggangkat Greyson ke udara dengan sihirnya. Rasanya bagaikan di cekik oleh raksasa yang tak terlihat wujudnya.

"Aku tidak mengerti apa maksudmu? Apakah aku berkata kasar kepadamu sebelumnya? Kalau memang iya, maafkan aku," kata Greyson parau, karena cekikan yang diakibatkan oleh sihir Odio.

Odio melemparkan tubuh Greyson dengan sangat kasar. "Aku sangat membenci kata maaf!"

"Uhuk uhuk..," Greyson batuk sembari mengelus-elus lehernya.

"Greyson," panggil seseorang melalui pikiran Greyson. Dia adalah Mac.

"Mac," ucap Greyson memastikan.

"Iya?"

"Apakah kamu bisa membantuku Mac?" tanya Greyson.

"Mungkin kau membenci ayahmu," pendapat Mac to the point.

"Itu tidak mungkin. Aku sangat menyayanginya."

"Ya paling tidak kau memiliki secuil upil kebencian."

"Aku--"

Graghh... Greyson kembali terpental akibat ulah Odio.

"Grey, kau tidak apa-apa?" tanya Mac yang sudah ketakutan.

"Aku tidak apa-apa, kau tenang saja Mac," ucap Greyson ringan.

"Ya ampun kau ini, cepat kembali ya," perintah Mac.

"Aku akan berusaha. Dan ngomong-ngomong, bagaimana kamu bisa berbicara denganku?"

"Aku telah mengaktifkan Fuerza pikiran yang kumiliki."

"Bagaiman dengan Yolanda?"

"Dewi Luz telah memberikan keseluruhan kekuatan Fuerza pikiran kepadaku. Jadi, Yolanda tidak akan bisa berbicara dengan kita lewat pikiran lagi, dan untuk membaca isi pikiran kita saja dia tak bisa. Tugasnya hanyalah mengawasi kita dari langit."

The MAGIC of Friendship [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang