Chapter 15 : Terlambat

57 11 12
                                    

Greyson dan yang lain serta bertambahnya satu angota baru yaitu, Testarudo. Kembali melanjutkan perjalanan menuju istana Dewi Oscuro dengan jalan kaki.

"Kita harus sampai ke istana Dewi Creador sebelum malam tiba," ucap Testarudo memberi tahu.

"Memangnya kenapa?" Mac mengerenyit bingung.

"Jika kalian terlambat. Ciencia akan mati," balas Testarudo pelan.

Mac memandangi Greyson yang berada di barisan paling belakang. "Kau bisa lebih cepat Grey?" Mac kesal melihat Greyson yang jalannya sangat pelan.

Greyson terengah-engah kelelahan. "Aku sudah tak kuat lagi."

"Lo harus kuat Grey." Connor memberi semangat.

"Yang di katakan Connor itu benar. Lo harus kuat Grey." Ian mendukung Connor.

Greyson mulai sempoyongan lalu terjatuh. "Kalian lanjutkan saja perjalanan tanpaku. Lagian aku juga tidak punya kekuatan, dan aku nggak mau  ngerepotin kalian semua," ucap Greyson pasrah.

"Ayolah Grey, lo sama sekali ndak ngerepotin kita kok," bujuk Ian.

"Dewi Luz, apakah tidak ada kendaraan yang bisa kita pakai. Sepetinya Greyson sudah tidak sanggup lagi," ucap Yolanda prihatin.

"Ada," celetuk Testarudo.

"Apa?" tanya Yolanda tak sabar.

"Kurang lebih, setengah jam lagi kita akan sampai di kapal hantu. Kita bisa gunakan itu untuk sampai ke istana Dewi Creador dengan cepat," usul Testarudo.

"Greyson, apa lo bisa bertahan selama setengah jam?" tanya Mac.

Greyson menggelengkan kepalanya lemah.

"Dasar lemah." Mac kesal dan menendang ranting pohon yang ada di dekatnya.

Andre mendekati Greyson yang sedang terbaring. "Naiklah ke punggungku," perintah Andre sambil menepuk bahunya.

Greyson mengangguk lemah. "Makasih," ucapnya.

Greyson naik ke atas bahu Andre dan kembali melanjutkan perjalan menuju kapal hantu mengikuti arah jalan Testarudo.

Setelah setengah jam perjalanan, akhirnya mereka sampai juga di pelabuhan kapal hantu. Kapal hantu itu sangat besar, sebesar stadion Gelora Bung Karno. Lokasi pelabuhan pun di penuhi oleh kabut putih yang sangat tebal, serta kapal yang bernuasa seperi kapal perompak yang sudah berumur ratusan tahun. Kapal ini pantas mendapat julukan kapal hantu. Karena penumpang yang dari tadi hilir-mudik adalah para hantu.

Karena takut, semuanya berlindung di belakang Andre. Terutama Ian yang sengaja memilih di tengah. Takut di tarik hantu dari belakang, alasannya.

"Apakah itu hantu?" tanya Ian gemetar.

"Iya," jawab Testarudo.

"Benarkah, apakah para hantu ini adalah manusia yang telah mati?" tanya Mac penasaran.

"Tentu saja bukan. Para hantu ini adalah ciptaan Ignorancia sang Peri Kejahilan. Dia menciptakan para hantu untuk menjahili manusia."

"Oh.., jadi itu tujuan para hantu. Bukan untuk membunuh, tapi untuk menjahili." Andre mengangguk paham.

"Kau benar sekali. Para Peri tidak akan mau membunuh manusia, karena mereka juga akan mati," ucap Testarudo.

"Jadi, kapan kapalnya akan berangkat." Mac mendongakkan dagunya.

"Astaga aku lupa." Testarudo menepuk jidatnya. "Sebentar lagi kapalnya berangkat." Testarudo berlari menuju kapal.

"Testarudo," panggil Ian menggigil ketakutan.

The MAGIC of Friendship [COMPLETED]Onde histórias criam vida. Descubra agora