Chapter 14 : Penghianatan Testarudo

77 10 1
                                    

"Tunggu apa lagi? Ayo kita pergi sekarang," ajak Ian bersemangat.

"Yolanda, apa lo bisa membukakan portal dimensi menuju istana Dewi Creador?" tanya Mac.

"Tidak bisa, karena di mesin itu sama sekali tidak memilki titik kordinat lokasi istana Dewi Creador," balas Dewi Luz.

"Tapi bagaimana cara kita untuk datang kesana dengan cepat?" tanya Andre kesal.

"Mungkinkah kita harus mengunkan lift lagi untuk pergi ke istana Dewi Creador?" usul Greyson.

"Bisa, tapi pintu itu akan langsung menuju ke pusat istana Dewi Creador. Dan itu sangat berbahaya, karena Dewi Creador telah menyiapkan banyak pasukannya di sana," balas Dewi Luz.

"Bagimana kalau kita meminjam kendaraan warga di kota ini. Itu akan membuat kita cepat sampai." saran Ian.

"Kurasa tidak. Karena kendaraan mereka membutuhkan bahan bakar berupa cahaya yang tidak akan bisa kita dapatkan di dalam perjalanan," jelas Dewi Luz.

"Kenapa tidak?" tanya Andre semakin kesal.

"Karena sebagian besar perjalanan kita menuju istana Creador tidak memiliki sumber cahaya yang cukup banyak," jawab Dewi Luz.

"Bukankah kekuatan yang aku miliki bisa sangat mudah menghasilkan cahaya yang cukup besar sepanjang perjalanan?" tanya Ian semakin bingung.

"Jika kau mengunakan kekuatanmu. Itu akan membuat kita mudah di ketahui dengan cepat. Lagi pula, suara yang di hasilkan oleh kendaraan itu lumayan keras," balas Greyson.

"Yang di katakan oleh Greyson itu benar," sambung Dewi Luz.

"Jadi kita harus bagaimana?" bentak Andre kesal.

"Minjam sapu terbang Nenek sihir aja," celetuk Connor.

"Sapu Nenek sihir," pikir Greyson. "Connor kau genius," ucap Greyson sambil menepuk bahu Connor.

"Ngasal lo Grey. Connor otak udang kayak gitu di bilang genius," ucap Mac tak percaya.

"Kalian lihat pohon besar itu." Tunjuk Greyson.

Mac mengangguk. "Iya, emang kenapa?"

"Kita gunakan pohon itu sebagai alat tranportasi menuju istana Dewi Creador," ucap Greyson memberi saran.

"Bukannya kita tidak bisa menggunakan kekuatan kita. Hal itu akan membuat kita mudah terdeteksi?" tanya Mac kurang setuju.

"Kita akan menggunakannya selama setengah perjalan. Mungkin saja Dewi Creador tidak akan bisa mendeteksi kita dalam jangkauan jarak sejauh itu," balas Greyson.

"Bagaiamana menurut pendapatmu Mac?" tambah Yolanda.

"Bay the way, gue ngerasa jadi pemimpin. Apa-apa mesti gue yang mutusin." Mac tersenyum sembari mengaruk-garuk kepalanya.

"Bagaimana Mac?" tanya Dewi Luz.

"Terkahir kali aku nurutin omongan Greyson sih, semuanya jadi lancar. Kalau gitu gue sependapat dengan Greyson," ucap Mac mengacungkan jempolnya setuju.

"Oke..., Ian," panggil Greyson.

Ian menoleh. "Apa Grey?"

"Kau tahu tugasmu kan?" tanya Greyson.

"Hem..." Ian berdehem.

"Apaan sih? Gue nggak ngerti kalian bahas apaan?" Connor menggaruk tengkuk lehernya bingung.

"Sabar Nor, ini merupakan sebuah takdir yang tidak dapat di rubah." Mac menepuk-empuk pundak Connor keras.

"Ya ampun, diriku semakin bingung," ucap Connor.

The MAGIC of Friendship [COMPLETED]Where stories live. Discover now