Chapter 17 : Kekalahan

50 11 12
                                    

"Sensino. Kau merepotkanku saja," balas Dewi Oscuro yang berada jauh dari Sensino. Dewi Luz melompat menjauh dari Andre, dan memberikan sebuah sihir pelindung kepada Sensino.

***

Sebelum mengeluarkan kekuatan terhebatnya, Dewi Luz melapisi dinding pelindung terlebih dahulu pada permukaan Bumi supaya tidak terkena efek ledakan. Setelah semua di perkirakan aman. Dewi Luz langsung mengeluarkan kekuatan terhebatnya yang memilki efek ledakan berkekuatan nuklir yang kini berhasil menghanguskan seluruh pasukan kegelapan yang berada di seluruh penjuru planet Bumi. Ini adalah kekuatan tekuat yang dimiliki oleh Dewi Luz, dengan kekuatan ini dia bisa menghasilkan ledakan yang super dahsyat.

Rumah Greyson hancur tak bersisa membuat Yolanda dan Dewi Luz jatuh dari lantai dua. Beruntung Yolanda masih dalam lingkaran penlindung yang dibuat oleh Dewi Luz, dan membuat Yolanda tidak lecet sedikit pun.

Yolanda dibuat kagum dengan kedasyatan kekuatan dari Dewi Luz. Sekarang, semua puing-puing bangunan hanya menjadi debu. Kini Bumi bagaikan gurun pasir yang tanpa ada tanda kehidupan.

"Apakah dia sudah mati Dewi Luz?" Yolanda melirik ke arah Sensino yang tertimbun gundukan pasir.

"Entahlah, seharusnya tubuhnya telah menjadi debu sekarang," jawab Dewi Luz ragu.

Namun, tiba-tiba ada pergerakan dari tangan Sensino. Ia mencakar pasir dan berusaha untuk berdiri.

"Dewi Luz. Dia masih hidup?" ujar Yolanda tak percaya.

"Kau benar," ucap Dewi Luz tanpa ekpresi.

Sensino mengusap wajahnya yang penuh oleh pasir. "Hahaha.., sudah kukatakan, Dewi Oscuro jauh lebih kuat darimu."

"Terserah kau mau bilang apa. Karena aku yakin, kebaikan pasti akan menang. Walaupun harus mengalami kekalahan beruntun di awal," kata Dewi Luz, dan kemudian ia jatuh terduduk. "Greyson, terimalah setengah kekuatan Fuerza kehidupan yangku miliki ini." Tiba-tiba, sebuah cahaya berwarna putih keluar dari hati Dewi Luz dan terbang melayang dengan kecepatan melebihi cahaya. Itu adalah Fuerza kehidupan.

"Cih..." Sensino berdecih. "Sombong sekali kau. Lihatlah dirimu sendiri. Kehabisan tenaga, mengerakan tangan sendiri pun kau tak mampu." Sensino menunjuk kearah Dewi Luz dengan tatapan marah.

"Yang dikatakan oleh Dewi Luz itu benar. Kejahatan pasti akan mengalami kekalahan." Yolanda berdiri dari kursinya dan berlagak sombong.

"Harapanmu itu akan musnah," Sensino bergerak seperti kilat dan menusuk perut Dewi Luz dari belakang dengan pedangngya. "Ketika aku membunuhnya."

"Argh..." Dewi Luz merintih. Dan ahirnya Dewi Luz harus meregang nyawa di tangan Sensino.

Yolanda terbelak. "Tidak!!" teriak Yolanda histeris dan diiringi air mata kesedihan.

Sensino menarik pedangnya dari perut Dewi Luz. "Tidak ku sangka akan semudah ini," ucap Sensino memandangi pedangnya yang berlumuran darah. Dan mendorong Dewi Luz hingga terjatuh.

Yolanda terduduk pasrah sambil menundukkan kepalanya tidak percaya. "Ini tidak mungkin," ujarnya lirih.

"Hahaha..." Sensino tertawa. "Sekarang, giliranmu wahai Anak manusia." Sensino berjalan mendekati Yolanda. Yang sekarang tanpa terlapisi oleh lingkaran pelindung yang melindunginya karena Dewi Luz telah mati.

Yolanda masih dalam keadaan menunduk. "Ya, kurasa kau sudah bisa mendekatiku. Bahkan membunuhku," ujar Yolanda pasrah.

Sensino mendekati wajahnya dan berapapasan langsung dengan Yolanda. "Apakah kau takut mati?"

Yolanda mengangkat wajahnya. "Aku tidak takut. Karena aku tahu, Greyson pasti bisa mengusai kekuatan Fuerza Kehidupan. Dan akan menghidupkanku dan Dewi Luz kembali," ucap Yolanda yakin.

The MAGIC of Friendship [COMPLETED]Where stories live. Discover now