Lesson 4

2K 241 11
                                    

Singto memandang heran Krist yang sama sekali tidak fokus dengan apa yang ia katakan, kesal sih sebenar nya karena di acuhkan saat ia sedang menjelaskan perihal festival. "Krist! Kamu kalau ngga niat rapat mending keluar dari ruangan!" Teriakan Singto menggema di ruang rapat, untung nya hanya anggota inti yang rapat kalau semua panitia bisa malu karena di bentak Singto "Aku sebenernya pengen ngelempar proposal kamu tapi ngga jadi karena ternyata isi nya bagus " Ucap Singto selanjut nya

Ya.. jelas lah isinya bagus. Ayah yang bantuin dia, kalau sampe aku tolak bisa di marahin sama Ayah

"Thanks, Khun Singto." Krist menekan setiap ucapan nya pada Singto "Jadi kamu setuju sama konsep yang aku buat?"

Mau tidak mau Singto mengangguk

"Kalau gitu aku sama team ku mau balik ke ruang latihan"

Krist berdiri dari tempat duduk nya di ikuti oleh panitia utama yang merupakan anggota Ekskul nya. Prem menjadi Sekretaris , Knott menjadi wakil ketua, Gun menjadi bendahara dan Off menjabat sebagai Public Relation yang tugas nya mencari Sponsor dan mengiklankan acara festival mereka.

Dari panitia inti lah mereka memilih lagi panitia untuk Festival dari beberapa anggota Ekskul termasuk P'Kang yang menjadi Seksi Keamanan, Jane sebagai Seksi Acara, Chimmon sebagai Seksi Perlengkapan dan masih banyak anggot lain nya yang terlibat.

"Kamu ngga biasa kehilangan fokus, Krist. Ada apa?" Tanya Knott. Wakil ketua sekaligus pemain Gitar di Band nya itu paham dengan segala sifat dan karakter Krist. Pasti ada masalah yang menimpa sahabat nya itu "Kalau kamu ngga mau cerita, ngga apa-apa. Aku ngga maksa tapi aku ngga pengen kamu kena omel sama Singto kayak tadi"

"Aku baik-baik aja Knott, Cuma kecapean aja" Krist bebohong, ia tidak merasa lelah. Semua jadwal yang sudah disusun dengan Paman membuat nya memiliki waktu istirahat yang cukup. Ia hanya terlalu banyak pikiran setelah Ayah kandung nya muncul di depan Sekolah nya beberapa hari yang lalu.

Bukan hal yang tidak mungkin Ayah nya kembali dan mencari keberadaan nya,ia pasti sudah pergi kerumah nya yang dulu dan menadapat informasi dari tetangga kalau Ibu nya menikah lagi dan menjual rumah dengan penuh kenangan itu.

Xoxoxo

Singto tertawa dengan puas melihat Krist yang menenggak gelas berisi air putih itu dengan brutal, menganggu Krist adalah hobi nya yang baru dan kali ini Singto mengisi roti tawar dengan saus pedas.

Ia sama sekali tidak menyangka reaksi Krist akan selucu ini.

"Singto!!!"

Itu teriakan Ayah nya. Singto menepuk jidat nya karena lupa Ayah nya sedang berada di rumah. pasti ia akan kena omel karena mengerjai Krist.

Bukan maksud Krist untuk mengadu, ia memang bukan tipe yang akan mengadukan apapun pada kedua orang tua nya itu. Ia memang berlari kea rah dapur setelah memakan roti yang ada di meja makan tadi, siapa yang tahu kalau roti itu sudah di isi saus pedas saking pedas nya ia sampai menabrak Paman Ruangroj. Ingatkan Krist untuk membalas perbuatan Singto

Paman Ruangroj menepuk-nepuk punggung Krist dan memeriksa keadaan anak tiri kesayangan nya itu, takut kalau tiba-tiba Krist pingsan. "Kamu ngga apa-apa, Krist? Anak itu kumat iseng nya. Nanti Paman bakal marahin dia"

"Aku... aku... aku ngga apa-apa Paman nanti juga pedes nya ilang" Krist meneguk lagi gelas nya yangberisi air putih. Setelah rasa pedas nya hilang, ia pamit untuk kembali ke kamar nya.

Langkah Krist terhenti ketika Singto berdiri dan menatap pintu kamar itu dengan pandangan seperti biasa nya. Kebencian Krist terhadap Singto kembali muncul kepermukaan,Kaki Krist melangkah dengan hentakan kuat dan menubruk bahu Singto dengan sengaja "ngga di sekolah,ngga di rumah kelakukan kamu itu ngeselin"

"Kamu juga ngeselin, ngga inget kelakuan kamu ke aku kayak apa?"

"Seenggak nya aku ngga pernah ngerjain kamu. Kamu manfaatin jabatan buat nyiksa aku di sekolah! Apa itu masih kurang.."

"Iya masih!" Seru Singto. Suara naik satu oktaf di saat Ayah nya ada di rumah, semenjak memiliki keluarga baru Ayah nya memang selalu pulang kerja tepat waktu. "Aku masih pengen nyiksa kamu sampe kamu ngerasa ngga betah lagi"

Nyut~

ada perasaan tidak rela saat Singto mengatakan hal itu, apa Singto benar-benar membenci nya? Singto ingin Krist pergi. Itulah yang di tangkap oleh Krist.

Krist menatap Singto dengan nyalang dan berkaca-kaca "Kamu benar-benar egois!"

"Kamu yang Egois!"

Krist memilih diam dan masuk kedalam kamar nya, air mata yang sejak tadi di tahan nya keluar begitu saja. Krist menutup mulut nya dengan punggung tangan nya agar isakan nya tidak terdengar sampai keluar. Krist menahan nya, menahan rasa sesak yang menekan hati nya. Jika saja Singto tahu yang sesungguh nya maka ia akan berubah pikiran ,pria itu benar-benar tidak peka. Krist punya alasan kenapa ia bersikap dingin selama ini pada Singto, semuanya ada alasan dan Krist merasa alasan nya akan memperburuk keadaan dan membuka luka hati milik Singto juga.

Mereka saling menyakiti satu sama lain tanpa tahu bagaimana memperbaiki hubungan ini menjadi baik. tidak dari mereka berusaha mengalah dan berpegang pada ego masing-masing.
Krist masih menangis dan bersandar di belakang pintu, ingatan nya kembali pada beberapa hari lalu saat bertemu dengan Ayah kandung nya

"Ayah memang bukan Ayah yang baik, Krist. Karena telah meninggalkan mu dan Ibu mu begitu saja. Bahkan Ayah hanya mengurus perceraian melalui pengacara Ayah. Kau sudah besar Krist, dan kau sudah saat nya tahu kenapa Ayah memutuskan untuk meninggalkan kalian. Kau boleh membenci Ayah, karena memang Ayah bersalah tapi yang harus kau tahu. Ayah sangat menyayangi mu,Krist. Ijinkan Ayah menebus semua kesalahan,Ayah"

Krist semakin bingung dengan penjelasan panjang lebar ayah nya, saat itu ia masih siswa sekolah dasar yang belum paham permasalahan orang dewasa yang ia tahu saat itu ayah nya pergi dan tidak pernah pulang, lalu ibu nya yang menangis sambil memeluk kertas. Setelah nya mereka berdua hidup tanpa ayah. Dan perlahan ia paham bahwa kedua orang tua nya bercerai namun Ibu nya tidak pernah menceritakan permasalahan yang di hadapi nya.

"Ikutlah dengan Ayah"

"Apa yang harus aku lakukan, Tuhan"


To br Cont

an/

jadi sebelum kalian bertanya, cerita ini murni tentang school's life,family,friendship jadi ngga ada unsur boys love nya. adanya bromance doank antara Kang sama Krist.wkwk yang singto nyium krist itu, emang dia sengaja biar krist makin ngebenci dia. hahaha padahal niat awal nya singto itu pengen ngeluluhin hati adek tiri nya tapi malah nyium. 

happy reading :)

My Step Brother Is Student Council LeaderWhere stories live. Discover now