Lesson 12

1.8K 186 8
                                    

Hari yang di tunggu pun tiba, festival sekolah yang di adakan di hari sabtu inni resmi di buka setelah kepala sekolah memberi sambutan. Tepat pukul 10.00 pagi, semua stand yang sudah berjejer rapi mulai beroperasi. Beberapa pengunjung pun mulai berdatangan, dari sekolah tetangga ataupun dari masyrakat umum dan pejalan kaki yang kebetulan lewat.

Suasana nya perlahan-lahan menjadi ramai.

Kang memerintahkan beberapa orang untuk berjaga-jaga di beberapa sudut sekolah, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak terduga. Semua pantia bekerja sesuai dengan tugas nya, Krist sibuk berkeliling untuk memastikan semua nya lancar sedangkan Singto berjaga di panggung untuk mengamankan penampil yang akan datang.

Mama Anna dan Paman ruangroj menyempatkan diri untuk melihat hasil kinerja anak-anak kesayangan nya. Mereka berdua cukup takjub dengan kerja keras Krist dan Singto, semua pengaturan dan konsep nya begitu rapi. Tema yang di pakai pun patut di acungi jempol karena berani menggunakan tema Save energy yang semua bahan yang di pakai merupakan bahan daur ulang dan hemat energy.

Krist menghampiri Orang tua nya "Ma! Paman!" Krist melambaikan tangan nya, ia berlari kecil menghampiri mereka yang sedang membeli makanan di salah satu Stand. Krist memberikan Wai lalu mengusap perut Mama nya dengan sayang "Hai.. Princess bagaimana kabar mu?" Krist mengecup perut Mama nya yang mulai nampak membesar.

"Princess?" Paman Ruangroj mengulang pertanyaan nya "Kamu yakin banget kalau ini perempuan"

Krist tersenyum "Tentu aku yakin!" Seru Krist. Tentu saja ia harus yakin mengingat ia bertaruh dengan Singto tentang jenis kelamin adik baru nya nanti. Semoga Tuhan mengampuni dua anakremaja kurang ajar ini yang menjadikan jenis kelamin sebagai taruhan. "Oh.. iya. P'Sing sedang sibuk di dekat panggung jadi kemungkinan dia bakal nemuin Mama sama Paman nanti. Paman sama Mama sampe sore kan? Aku bakal nyiapin ruangan buat Mama istirahat"

"Iya.. Kami berdua sampe sore,Krist. Kamu mendingan balik kerja lagi sana. Sekalian kamu kasih tahu dimana kau taruh tas baju-baju kamu. Biar Mama sama Ayah angkut ke mobil"

"Ada di lantai 3 Ma, di ruang rapat. Ada tulisan nya di depan pintu" Krist melambaikan tangan nya "Aku kerja lagi ya"

Xoxoxo

"P'Sing tamu dari perusahaan Sponsor udah dateng, kamu sama Krist di suruh ke Aula buat nyambut sekaligus menjamu makan siang"

Singto hanya mengangguk saat Mean memberitahu nya tentang tamu dari Sponsor sudah datang. Singto kemudian menghubungi Krist untuk segera ke aula. Mereka berdua benar-benar sibuk hingga tidak bisa menemani kedua orang tua nya yang sudah datang.

Krist dan Singto sudah berdiri di depan pintu Aula untuk menyambut tamu yang datang. rombongan dari perusahaan sponsor mulai keluar dari Bis, cukup banyak yang datang karena mereka ingin menikmati festival yang di adakan di Sekolah.

Krist dan Singto memberikan wai sebagai bentuk penghormatan, setelah para tamu masuk kedalam aula ada satu lagi tamu yang turun dari mobil mewah nya.

Pria paruh baya yang masih terlihat muda itu tersenyum ke arah Krist.

Seketika tubuh Krist menjadi kaku, ia hanya bisa menatap Pria itu dengan tatapan terkejut nya. degup jantung nya berdetak dengan cepat bahkan bulir keringat mengucur dari dahi nya. kenapa harus di saat seperti ini ayah kandung nya datang?

Pria paruh baya itu mendekat kea rah Krist dan memeluk nya "Ayah merindukan mu, Krist"

Singto yang ada di samping Krist juga tak kalah terkejut nya. Jadi ini ayah kandung Krist? Ini orang yang sudah melukai Krist dan Mama nya. kalau bukan karena festival, Singto pasti sudah mengeluarkan caci makian untuk pria ini.

Krist sama sekali tidak menjawab ataupun membalas pelukan ayah nya semua nya masih terlalu mendadak untuk nya. mungkin saat pertama kali bertemu, Krist masih berbaik hati untuk menemui nya karena ayah nya hanya bertemu dengan nya tapi kali ini. Paman, Mama dan juga Singto ada disini, terutama Mama nya. ia tidak ingin lelaki ini bertemu dengan Mama nya.

"Kenapa Ayah bisa ada disini? Apa maksud nya?"

Krist sudah tidak peduli dengan sekitar nya yang mulai memandang ingin tahu hubungan si pemiliki perusahaan dengan ketua panitia. "Waktu itu salah satu teman mu datang ke tempat ayah mengajukan proposal sponsor. Saat ayah melihat nama mu sebagai ketua panitia ayah langsung setuju. Ayah mau bantuin kamu Krist, kamu ngga marah kan?"

"aku ngga butuh bantuan ayah" ucap Krist dingin "pertemuan kita waktu itu jadi yang pertama dan terakhir, aku udah kasih jawaban ke ayah"

Krist memilih untuk meninggalkan ayah nya dan pergi entah kemana, di ikuti oleh Singto. langkah Krist terhenti sebentar, ia membalikan tubuh nya "kalau aku tahu perusahaan ayah yang jadi sponsor, aku ngga akan pernah mau nerima nya"

Grep!

"Tunggu Krist" Tangan Krist di cengkram "kita bicarakan baik-baik. tunggu sampai semua acara selesai"

Seketika muncul ide di kepala Krist "Baik.. nanti kita bicara lagi. Ayah jangan pulang sampai acara selesai sore ini"

Krist menghentakan kaki nya dengan kesal. Jika saja ia tahu perusahaan ayah nya yang menjadi sponsor maka Krist tidak akan pernah mau menerima nya. sayang nya ia tidak tahu jika ayah nya sudah memiliki perusahaan sebesar itu. seingat nya, ayah nya dulu adalah pegawai perusahaan dengan jabatan yang cukup tinggi tapi sekarang ayah nya berubah menjadi sosok yang kaya raya. Apa karena ia menikah dengan sekretaris nya itu?
mengingat wanita itu saja, Krist rasanya sangat marah.

"Krist"

Singto berusaha memanggil Krist, mencoba menghentikan langka Krist yang kasar dan cepat "berhenti, Krist"

"Apa?!"

Ini bukan pertama kali nya, Krist membentak Singto sehingga ini sudah tidak mengejutkan lagi untuk nya "apa rencana yang ada di kepala mu itu,Krist?" Singto sudah cukup lama mengena Krist, ia tahu saat ini Krist pasti sedang merencakan sesuatu

"Kamu mau tahu? Yakin? Kamu bakal percaya ngga sama aku,Phi?"

"Aku percaya sama kamu,Krist"

"Tunggu sampai acara festival selesai. Aku bakal nunjukin rencana aku sama kamu, tapi yang harus kamu tahu. Aku ngerencanain ini jauh sebelum ayah dateng. "

"Kamu ngga niat mau ninggalin aku kan?"

"menurut kamu?"

To be Cont

An:

Ini gue mau hiatus tp ngga jadi-jadi..wkwkwk. ternyata masih ada spare waktu buat apdet ternyata.wkwk

Salah liat jadwal.. 

My Step Brother Is Student Council LeaderWhere stories live. Discover now