Epilog

2.7K 192 12
                                    

"Baby, P'Krist pulang!" Krist masuk kedalam rumah, membawa banyak manisan untuk adik perempuan nya. Belum cuci kaki dan cuci tangan ,Krist langsung mencium pipi adik kecil nya yang di gendong oleh Singto

"Krist! Hands off!" seru Singto sambil menepis tangan Krist yang terulur untuk menyentuh pipi Ploy "Kamu jorok banget sumpah, jangan deke-deket sama baby kalau kamu belum mandi"

"Ya Tuhan, pelit banget sih kamu P'Sing" dengan Iseng Krist beralih menyentuh pipi Singto dan berakhir dengan teriakan Singto menggema di seluruh penjuru Rumah. Astaga, adik laki-laki nya itu benar-benar iseng.

Weekend seperti ini Krist memang masih harus mengurus beberapa hal karena sekarang Krist berada di tingkat akhir SMA nya dan karena itu pula kadang Push dan Lin datang berkunjung untuk membuat acara agar anak-anak merasa nyaman dan dekat dengan orang tuanya.

Contoh nya saja Singto. Remaja yang sudah mulai masuk perkuliahan ini memiliki kegemaran yang sama dengan Push yaitu memotret. Kadang mereka berdua pergi ke tempat tertentu hanya untuk mencari spot photo, tanpa mengajak Krist tentu nya. Krist terlalu banyak mengeluh karena kebosanan jika di ajak.

Lalu Krist juga mulai dekat dengan Daddy nya, kedekatan mereka lebih erat karena sering menghabiskan waktu memasak bersama, lebih tepatnya merusak dapur bersama dan berakhir Anna marah-marah karena dapur nya berantakan.

Sedangkan Lin dan Anna, sibuk mengurusi Ploy yang membutuhkan perhatian banyak.

Keluarga mereka yang awal nya terpecah belah kembali bersama, mereka singkirkan segala ego, kecanggungan dan hal-hal lainnya demi anak mereka. Demi memberikan kasih sayang kepada anak-anak mereka. Push dan Anna sering mengobrol untuk bicara masalah Krist dan Lin sama sekali tidak cemburu, Anna bahkan memberi solusi pada Push agar Lin bisa memiliki anak.

Ruangroj bersyukur, memiliki keluarga lagi. Tuhan mengambil keluarga nya tetapi Tuhan pula memberi penggantinya, Tuhan memang maha adil

Xoxoxo

"Ploy kemari!!" Krist berjongkok, kedua tangan nya terentang untuk mengajak Ploy masuk kedalam gendongan nya, sayang nya bayi kecil itu hanya duduk dan memasukanj arinya ke mulut. Mengacuhkan teriakan-teriakan Krist yang mungkin sedikit menganggu. Ploy lebih nyaman berada di pangkuan Push di banding dengan Krist, entah apa yang membuat bayi manis itu enggan berada di gendongan Krist "Ayah, aku mau gendong Ploy"

"Lha kok kamu maksa sih Krist. Ploy nya ngga mau sama kamu" Ucap Push sambil menahan tawanya.

"Kamu bau kayaknya" Sambung Singto sambil memiting leher Krist hingga remaja manis itu merengut kesal "kamu gemes banget sih" kali ini Singto mencubit pipi chubby milik Krist. Setelah meronta-ronta, akhirnya Singto melepaskan Krist. Ia mengusap leher nya yang sakit dan duduk di samping Push dan menyandarkan kepala nya lalu menjulurkan lidah nya ke Singto.

Tentu saja Singto tidak mau kalah, ia memilih memeluk Anna yang sedang memanggang daging. Kelakuan para remaja itu membuat para orang tua menggelengkan kepalanya. Acara Barbeque yang di adakan di halaman belakang rumah Push itu benar-benar menyenangkan. Semua orang di sayangi berkumpul di malam hari di temani bintang-bintang.

Disaat yang lain sibuk mengobrol, Singto berinisiatif menarik tangan Krist untuk menjauh dari mereka dan membawa nya ke sisi lain dari rumah. Mereka berdua duduk di atas rumput dan memandang langit cerah tanpa awan mendung sehingga bintang-bintang dan bulan terlihat begitu terang.

Krist menyandarkan kepala nya di bahu Singto "P'Sing, makasih banyak udah ada di samping aku"

Singto melingkarkan tangan nya di bahu Krist "Aku juga berterima kasih karena kamu udah mau nerima aku jadi Phi mu."

"Aku seneng banget karena semua keluarga kita berkumpul kayak gini, ngga ada keributan lagi. Pokok nya aku bersyukur banget"

"Intinya, kita semua bareng-bareng terus selama nya. ayo kita jaga keluarga kita Krist,keluarga dimana di dalam nya penuh dengan kasih sayang." Singto menoleh ke arah Krist yang masih betah bersandar di pundak nya "Dan aku bener-bener sayang kamu.. aku bakal ngejagain kamu selamanya "

"Jagain Ploy juga. Anak itu kenapa lengket sama kamu sih di banding sama aku? Padahal aku selalu bawain dia eskrim, permen bahkan mainan"

"Karena Ploy anggap kamu saingan nya dia"

"Hah?"

"saingan buat negrebutin kasih sayang aku"

Selanjut nya, Krist bangun dari sandaran nya dan meninggalkan Singto dengan gombalan receh nya. Singto pun berdiri dan menyusul Krist "Hey,Krist! aku becanda.. hey. YA Tuhan! Kamu kalo ngambek sama kayak Ploy" Singto masih terus mengejar Krist yang tidak terpengaruh dengan ucapan nya.

Officially End

My Step Brother Is Student Council LeaderWhere stories live. Discover now