Lesson 14

1.8K 174 13
                                    

Push mengusap kedua pipi Krist yang basah dengan kedua telapak tangan nya yang kekar. Krist memang sudah berhenti menangis tapi sesekali ia masih sesenggukan. Push memeluk nya dengan lembut. "Maafin ayah Krist, ayah ngga bermaksud nyakitn kamu Krist. Ijinin ayah buat jadi ayah yang baik buat kamu"

Krist tidak menjawab,ia malah membenamkan wajah nya di pundak ceruk leher ayah nya dan menumpukan semua beban tubuh pada ayah nya. "Krist? Kamu ketiduran?"

Push hanya menghela nafas, akhirnya ia merebahkan Krist ke kasur. Sebagai ayah yang baik Push melepas semua baju milik anak nya dan membersihkan tubuh nya menggunakan Washlap. Bahkan Push sudah membelikan Piyama untuk Krist, setelah Krist bersih dan rapi, Push mencium kening anak nya dan meninggalkan nya untuk beristirahat.

Saat Push menutup pintu kamar, wanita yang menjadi Istri baru nya itu menatap sendu suami nya "Apa perlu kamu melakukan semua ini, Phi? "

"Aku ingin menebus segala kesalahan ku pada nya, Lin. Bagaimana pun kita berdua bersalah karena sudah merebut kebahagiaan nya"

"Krist pasti membenci ku saat melihat muka ku nanti"

"Tidak akan sayang, Krist anak yang baik. Aku mengenal nya"

"Aku tidak yakin. Tapi aku berharap, Krist mau memaafkan kita. Bukan hanya Krist, kita juga harus minta maaf pada Anna"

"Anna sudah bahagia bersama orang lain, dia bahkan sedang hamil"

Tatapan Lin berubah sedih mendengar kata hamil. Harus nya ia sudah mempunyai anak tetapi kejadian tidak menyenangkan membuat kandungan nya harus gugur sebanyak dua kali. Mereka memutuskan untuk rehat dan memperbaiki kesehatan baru setelah itu mengikuti program kehamilan lagi. Jika Anna saja bisa hamil lagi maka kemungkinan Lin juga bisa hamil.

Xoxoxo

Krist menggeliatkan tubuh nya di kasur, matanya terbuka setengah dan tangan nya meraba-raba tubuh nya "Kapan aku pakai piyama?" Krist bingung. Ia melihat sekeliling kamar yang seperti nya sengaja di design sedemikian rupa untuk nya. ketika Krist membuka lemari pun, sudah ada baju-baju seukuran tubuh nya tersusun rapi.

Bersyukurlah Krist karena ini hari minggu sehingga ia tidak perlu masuk sekolah, masalah nya semua buku dan seragam nya ada di rumah nya. Krist mengambil salah satu pakaian di lemari, celana pendek dan kaus bewarna biru muda.

Selesai mandi, Krist memilih untuk berdiam diri di kamar nya. ia juga tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Tiba-tiba ia teringat handphone nya yang ada di dalam tas, KRist menyalakan nya dan melihat banyak panggilan telephone dan chat dari keluarga nya.

Cklek!

"Kamu udah bangun sayang? Kenapa ngga langsung turun kebawah aja?" Push menghampiri Krist sambil tersenyum menampilkan lesung pipi nya yang serupa dengan milik Krist. Push mengusap kepala Krist lembut dan menghirup aroma shampoo strawberry"Kamu harum,Krist. Ayah kangen sama wangi kamu"

Krist sedikit memalingkan wajah nya saat Push menyentuh kedua pipi chubby nya, Push sadar saat ini Krist sedang merajuk. Akhirnya Push mengalah, ia menggandeng tangan Krist dan menuntun nya ke meja makan. Ada banyak makanan di atas nya, semuanya terlihat menggoda. Krist menarik kursi nya lalu duduk berhadapan dengan ayah nya, sampai akhrinya ia melihat siluet wanita yang samar-samar pernah ia kenal "Kamu!!" Seru Krist, ia bahkan sampai berdiri dari kursi nya.

Sungguh, Krist lupa keberadaan wanita di hadapan nya ini. permasalahan kemarin membuatnya hanya terfokus pada keluarga nya sampai ia melupakan fakta bahwa pasti ada istri baru ayah nya. kemudian kepala nya mengingat apa yang di ceritakan Mama nya waktu itu, cerita alasan mereka berdua bercerai. Krist mengepalkan kedua tangan nya "Kamu jahat! Kamu tega ngerusak hubungan ayah sama mama, kamu juga yang buat aku kehilangan sosok ayah selama bertahun-tahun!" Seru Krist emosi.

My Step Brother Is Student Council LeaderWhere stories live. Discover now