Part-03

1.7K 219 3
                                    

Apakah ayah menjualku? Itulah di pikiran Jihyo sekarang.

BRAK!

Jihyo menjatuhkan barang yang berada diatas meja, sehingga membuat Ayah dan Ibu tirinya terkejut.

"Jihyo?!"

Seketika air mata Jihyo turun. "Apakah Ayah menjualku?" Tanya Jihyo pada Ayahnya. Sedangkan Tuan Park bingung untuk berbicara mulai dari mana.

"Ayahmu tidak menjualmu, Jihyo. Lagipula ini demi kebaikan mu juga." Ucap Ibu tiri Jihyo.

"Kebaikan bagaimana maksud kalian? Aku dengan jelas mendengar bahwa kalian akan menjodohkanku! Dan tanpa mendengar serta berdiskusi denganku, kalian! Terutama kau! Langsung menyetujuinya?" Tunjuk Jihyo kepada Ayahnya.

"Dimana Sopan santun mu, Jihyo? Kenapa kau menunjuk-nunjuk dan berteriak ke Ayahmu?!" Ujar Ibunya.

Jihyo hanya tersenyum sinis mendengar kata ibu tirinya. "Kau menanyakan sopan santunku? Sopan santunku sudah hilang bersamaan dengan kau menikahi Ayahku. Apa yang sebenarnya kau inginkan? Kau hanya menginginkan harta ayahkukan? Dasar wanita murahan!"

PLAK!

Sebuah tamparan mendarat dipipi Jihyo. Bukan Ayah dan Ibu tiri Jihyo yang melakukan itu. Melainkan itu adalah Tzuyu, yang tidak terima jika Ibunya dicap dengan kalimat 'Wanita murahan'.

"Beraninya kau mengatai ibuku Wanita murahan? Lihat dirimu apakah kau pernah membantu sedikit pun didalam keluargamu sendiri? Membantu dalam keuangan" Ucap Tzuyu.

Dan Jihyo hanya diam, mencerna ucapan Tzuyu.

"Kau hanya belajar dan terus belajar. Apakah dari belajarmu itu, kau sudah mendapatkan hasilnya? Belumkan. Dan kau pasti tidak tahu menahu jika, ayahmu mempunyai banyak hutang gara-gara mendiang ibumu sendiri?!" Lanjut Tzuyu.

"Hutang? Mendiang ibuku?" Gumam Jihyo yang melirik kearah Ayahnya yang sedang menunduk.

Tzuyu memperlihatkan smirknya. "Itu saja kau tidak tahu. Jadi, bagaimana bisa kau mengambil kesimpulan jika ibuku adalah Wanita murahan? Apakah kau yakin Jika Ibumu itu dulunya bukan wanita murahan?"

"Sudah! Kalian jangan cekcok lagi!" Tuan Park menengahi perdebatan kecil itu.

Pandangan Tuan Park kini mengarah kearah Jihyo. "Apa yang dikatakan oleh adikmu, itu benar. Jadi untuk itu, ayah sangat ingin jika kau menyetujui perjodohan ini" Ucap Tuan Park.

"Aku tidak bisa!" Tolak Jihyo.

"Kau menginginkan jika Ayahmu dipenjarakan? Kau menginginkan jika semua aset yang ayahmu miliki disita? Kau menginginkan jika ayahmu menderita, heh? Apakah itu yang kau inginkan, Park Jihyo?!" Teriak Tuan Park pada anaknya.

Jihyo yang bingung untuk bicara hanya bisa menundukkan kepalanya. Baru kali ini, ia melihat ayahnya marah dan berteriak seperti itu.

"Aku menolak, karena aku masih kuliah dan aku sudah--"

"Kuliah? Sampai kapan? Sampai Ayah masuk penjara? Itukan yang kau mau. Jangan egois, Hyo. Kau belum berbuat apa-apa untuk keluarga ini! Ingat, itu" Tzuyu mengambil tas selempangnya yang kemudian pergi meninggalkan rumah ini dengan perasaan sangat kesal.

"Tapi Ayah, Aku masih kuliah dan aku juga sudah punya--"

"Tidak ada penolakan! Jika kau menganggapku sebagai ayahmu? Kau harus menerima perjodohan ini!" Ujar Tuan Park yang melenggang masuk kedalam kamarnya.

Dan tinggalah Jihyo dan ibu tirinya di ruang tamu.

"Aku memang bukan ibumu kandungmu! Dan Aku hanya ingin minta maaf atas apa yang putriku katakan kepadamu. Kau berpikirlah, Ini demi kebaikan masa depanmu juga"

LOVE F.O.R YOU [Complete]Where stories live. Discover now