Part-42

1.3K 215 82
                                    

"Aku mohon, jangan beritahu Jungkook tentang kehamilanku"

Taehyung terdiam mendengar ucapan Jihyo. Mereka berjalan menuju ruangan Jihyo dimana Taehyung akan melakukan sesi persidangan.

"Taehyung..." Ucapnya saat mereka memasuki Ruangannya.

"Kau ini bagaimana? Bayi yang didalam kandunganmu itu darah daging Jungkook dan kau tidak mau memberi tahunya? Jelaskan alasannya!" Pinta Taehyung.

"Aku tahu, tapi Jungkook waktu itu sedang mabuk saat ia melakukannya kepadaku. Aku tidak ingin ia hanya merasa bersalah kepadaku. Dan bisa saja Jungkook tidak mengingat kejadian itu atau bahkan ia tidak mengakui bayi yang didalam kandunganku ini dan hanya menganggapnya sebagai lelucon karena ia sangat mencintai Tzuyu".

"Ais! Kenapa bisa kalian melakukannya?"

Jihyo terisak. "Sahabatnya meneleponku dan mengatakan bahwa Jungkook berada diclub. Aku menemuinya disana dan melihat ia sudah mabuk berat. Tidak mungkin dalam keadaan seperti itu akan membawanya pulang kerumah, jadi aku memilih membawanya ke apartemen miliknya dan seandainya aku tahu hal itu akan terjadi? Aku biarkan saja Jungkook terus minum diclub" jelas Jihyo.

"Tunggu! Apakah saat Jungkook sadar kau berada disampingnya. Jangan bilang, saat setelah Jungkook melakukannya kau pergi begitu saja" Jihyo mengangguk saat mendengar penuturan dari Taehyung. Jihyo menangis sejadi-jadinya. Taehyung yang melihat itu hatinya luluh tak tega. Dipeluknya Jihyo kedalam dekapannya.

"Tenanglah, Jihyo! Aku akan membantumu untuk menjelaskannya kepada Jungkook. Dia sangat berhak mengetahuinya" sambungnya.

Jihyo menggeleng cepat. "Tidak Taehyung! Aku mohon jangan beritahu Jungkook tentang ini. Aku tidak mau menghancurkan kebahagiannya dengan Tzuyu."

Taehyung nampak kesal. "Kebahagian seperti apa yang kau maksud? Kebahagian dimana Suamimu bersama dengan Tzuyu, terus kalian bercerai! Jungkook harus tahu masalah ini, dia adalah ayah dari bayi yang kau kandung" ucapnya.

"Aku mohon...jangan beritahu Jungkook tentang kehamilanku. Aku mohon padamu...hiks! Hiks" isak Jihyo.

"Tapi, Akh! Jangan memohon seperti itu kepadaku"

"Aku mohon kepadamu, hiks..."

Pertahanan Taehyung runtuh akibat permohonan wanita didepannya itu. Ia menghela napas kasar yang kemudian menatap lekat mata bulat yang sebenarnya terlihat lemah itu namun ia dengan sengaja menutupinya.

"Baiklah! Aku akan menyimpan rahasia ini, tapi sampai kapan kau menyembunyikannya? Karena pasti semakin hari perutmu akan semakin besar" mata Taehyung turun keperut Jihyo yang masih datar.

"Aku akan bercerai dengannya sebelum kandunganku membesar" Jawab Jihyo.

"Kau gila! Bagaimana bisa kau membiarkan janin didalam kandunganmu itu akan terlahir tanpa ayah? Kau ini, aish membuatku kesal saja" Taehyung mengacak acak rambutnya.

"Tidak masalah orang mengataiku wanita gila ataupun bodoh! Yang jelasnya ini adalah keputusan yang terbaik untukku, untuknya dan yang lain. Aku berharap kau menerima keputusanku ini" Ucap Jihyo. Ia menghapus jejak air matanya.

Taehyung tersenyum simpul. "Kau wanita kuat, Hyo! Sama seperti dulu. Aku akan selalu mendukung adik kecilku ini" Ujar Taehyung. Matanya kini berkaca-kaca. Dan Mendengar perkataan Taehyung, Jihyo langsung menghamburkan dirinya dipelukan Pria yang selalu ada disisinya.

"Terima kasih karena kau mau menjadi kakak dan sahabatku" Gumamnya yang masih bisa didengar oleh Taehyung.

"Sama-sama, selamanya aku akan menjadi kakak sekaligus sahabatmu, Jihyo" jawabnya.

LOVE F.O.R YOU [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang