Part-22

1.3K 202 14
                                    

"Bagaimana kabarmu, Ma?" ujar Jihyo yang menanyai kabar ibu mertuanya.

Mereka masuk kerumah yang bak istana ini. "Seperti yang kau lihat, Nak!" Jawabnya. "Aku baik-baik saja" lanjutnya.

"Syukurlah." ucap Jihyo yang mendudukkan dirinya disofa nan empuk.

Desain arsitektur yang dimiliki rumah ini sangatlah mewah dan elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desain arsitektur yang dimiliki rumah ini sangatlah mewah dan elegan. Tak tanggung-tanggung, mereka memilih pernak-pernik yang didatangkan secara langsung dari Eropa. Ukiran-ukirannya juga bahkan menambah kesan Luar biasa bagi siapa pun yang melihatnya secara langsung.

"Jihyo, ada hal yang penting ingin mama bicarakan denganmu!" ucapnya yang menumbuhkan rasa penasaran dari diri Jihyo.

Jihyo memperbaiki duduknya, menatap dengan seksama mertuanya dan tak lupa ia memasang telinganya dengan baik walaupun telinga itu sudah terpasang dari dulu.

"Mama akan ke Amerika. Sebab, Mama ingin membantu Papa mengelola cabang perusahan yang ada di sana" ujarnya dan Jihyo menyimak dengan baik. "Jadi, aku memintamu untuk menjaga dan mengatur rumah ini secara baik sebagaimana harusnya. Aku juga memintamu untuk menjaga kedua putraku, Taehyung dan Jungkook. Memang sedikit aneh, tetapi lakukanlah sampai Taehyung memiliki kekasih!" Lanjutnya yang membuat Jihyo meneguk salivanya.

Bukan masalah menjaga rumah atau Jungkook. Tapi suatu hal yang lain lagi. Taehyung! Sang mantan kekasih, bagaimana bisa. Pikirnya.

"Kenapa? Apa kau tidak bisa?" Nyonya Kim membuyarkan lamunan Jihyo yang seketika kaget akan melihat hal itu.

Jihyo terlihat kikuk dan bingung untuk melakukan apapun. Sehingga ia hanya tersenyum dan mengangguk.

"Terima kasih." Ny. Kim memeluk Jihyo dengan erat dan tulus. Jihyo pun membalas pelukan itu. "Kau tak perlu berterima kasih, Ma. Lagipula itu sudah menjadi tugasku" balas Jihyo.

Mereka berdua berhenti berpelukan saat salah satu pelayan membawa sebuah koper besar. "Kapan mama berangkat dan berapa hari?" Tanya Jihyo.

"Hari ini. Soal kepulangan? Mama juga belum bisa menentukannya. Mama pergi dulu. Jaga kedua putraku" ujarnya yang diangguki oleh Jihyo.

Jihyo mengikuti ibu mertuanya dari arah belakang. Ia mengantar ibu mertuanya itu sampai didepan pintu.

"Jaga dirimu baik-baik!" ucapnya sebelum memasuki mobil yang bermerekkan BMW ALPINA B7 xDrive.

"Hati-hati, Ma." Jihyo melambaikan tangannya dan mobil itupun melesat dari pandangannya.

Setelah itu, ia pun masuk kedalam rumah. Ia melirik sebuah jam yang berukuran besar yang jarum panjangnya sudah menunjukkan pukul delapan dan jarum pendeknya berada diangka dua belas.

Ia memiliki kelas siang dan tidak ada yang bisa ia lakukan. Ia pun melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mencari makanan yang dapat dimakan. Namun, setengah dari perjalanannya ia dihadang oleh seorang pria yang bermata tajam dan bermuka datar.

LOVE F.O.R YOU [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang