Part-36

1.3K 205 62
                                    

Jihyo sudah mengenakan pakaiannya. Kini ia mengeringkan rambutnya dengan menggunakan pengering rambut.

"Kenapa Dia lama sekali mandi? Coba! Bayangkan jika kau menunggunya Jihyo?! Pasti kau akan terlambat dan bla blaa bla..." Ia berucap yang kemudian menyimpan pengering rambut itu ketempatnya semula. Ia saat ini memoleskan wajahnya dengan bedak seperti biasanya, menggambar alis dan menggunakan liptin pink bibir dibibirnya.

"Yes selesai!" Gumamnya pelan yang bersamaan dengan terbukanya pintu kamar mandi.

Jihyo's Pov.

"Kau sudah mandi?" Tanya Jungkook padaku.

Kau tidak melihatku sudah selesai berdandan tuan? batinku

"Seperti yang kau lihat" Ucapku yang sekarang membersihkan kamar ini yang sudah seperti kapal pecah.

Aku tidak menoleh kearahnya sebab Jungkook bertelanjang dada dan handuk itu hanya melilit bagian bawahnya saja. Well, pikiranku kemana-mana.

Aku mengibaskan-gibaskan selimut berwarna putih itu dan merapihkannya.

Aku menoleh kepadanya dan ia sudah memakai celana panjang berwarna hitam serta kemeja berwarna merah gelap. Aku melihat yang seperti kesusahan untuk memakai dasi.

Seperti anak kecil saja yang meminta kode kepada ibunya.

Aku mendekatinya dan lagipula aku sudah membersihkan kasurnya.

Aku langsung saja mengambil alih dasi berwarna hitam itu dan ia malahan tidak memberontak. Ia membiarkanku untuk memasangkan dasi dilehernya.

Aku merasakan bahwa ia kini menatap dengan inci lekuk wajahku. Please...aku tak suka dengan tatapannya itu. Dingin dan misterius.

"Mm...kenapa akhir-akhir ini kau sering sekali menginap diapartemenmu daripada dirumahmu sendiri?" Aku mencoba berbincang-bincang dengannya.

Masih menatapku. "Aku hanya ingin sendiri dulu" Ucapnya. Apakah itu jawaban sebenarnya? Sepertinya bukan.

Aku hanya tersenyum saja sambil memasang dasi itu. Kenapa aku kepikiran dengan Jungkook yang sedang menghabiskan waktunya dengan diriku.

Aku menemukan sebuah ide. Ide ini mungkin bisa membuatku dengan Jungkook kembali dekat lagi.

Aku memasangnya hampir selesai. Tinggal merapihkannya dan selesai. "Bisakah kita menghabiskan waktu berdua saja nanti?" Tanyaku secara perlahan-lahan. Ia mengambil jasnya dan memakainya.

Belum ada respon apa-apa. Apakah dia mengabaikannya.

"Kau pasti sibuk yah? Aku lupa! Maafkan aku dan jika kau memang sibuk? Tidak apa, kita bisa melakukannya dilain waktu" Ucapnya yang sedih.

Dia mengenakan sebuah arloji dipergelangan tanganya. "Bagaimana kalau kita ke Yeouido Park pukul 4 sore nanti" sarannya. Aku melongo kaget.

"Kau mau pergi denganku?" Tanyaku memastikan.

Ia mengangguk mantap. "Tentu! Sesekali aku ingin menghirup udara segar. Dikantor menyesakkan pernapasanku saja" Ucapnya yang sekarang mengambil tas kerjanya.

Seketika aku mengingat riwayat penyakit asma yang dideritanya. "Bagaimana dengan Asmamu? Apakah sering kambuh dan ada gejala-gejala lain lagi?" Tanyaku yang begitu banyak rentetan pertanyaan.

Ia melangkahkan kakinya menuju arahku. "Aku baik-baik saja dan akhir-akhir ini Asmaku sering kambuh. Mungkin faktor cuaca atau tidak udara" Ucapnya yang santai tapi itu membuatku khawatir.

"Kau pasti selalu ke Club untuk minum-minumkan? dan jangan bilang kau merokok juga? Why? Kau memiliki riwayat Asma dan kau tidak boleh kesana sama sekali sebab udaranya memang sangat tidak baik. Bau rokok dan bau alkohol yang pastinya akan mengganggu pernapasanmu" Aura kedokteranku keluar. Biarkan saja! Lagipula ini juga demi kebaikannya sendiri.

LOVE F.O.R YOU [Complete]Where stories live. Discover now