06.

891 38 4
                                    


Hana sedang berada dikelasnya, meminta uang kas dengan suara khasnya itu.

"Bayar woi!" kata Hana dengan suara yang biasa ia keluarkan saat meminta uang kas.

"Besok deh ya," kata temennya

"Ga! apaan besok besok, sekarang!"

"Ya Han, gua jajan gimana nanti?" Tanya temannya saat sedang ditagih dengan wajah yang sok sedih.

"Mana gue pikirin! bayar dih!"

"Besok lah Han ya, besok ya."

"Ish bodolah! kalau si bapa marah karena lo ga bayar jangan salahin gue siah salah lo sendiri," kata Hana kesal

Lalu Hana dengan cepat beralih keteman yang lainnya.

"Oi! ada yang bawa Al-Qur'an ga?" tanya seorang siswa diambang pintu XI Ipa 3.

"Ga Sya, kita kan ga ada pelajaran Agama," jawab salah satu murid kelas itu

"Yah, Han lo ga bawa gitu?" tanya Arsya pada Hana

"Ga Sya, ngeberatin tas gue aja kalau misalkan gue bawa Al-qur'an pas ga ada pelajarannya," jawab Hana yang masih fokus dengan urusan uang kas

"Kan buat gua," jawab Arsya dengan santai lalu ia berjalan mendekat ke arah Hana.

"Ngapain juga? lo kan punya kali dirumah masa harus punya orang lain?"

"Kan gua bilangnya punya lo buat gua, gua pinjem Hana," kata Arsya yang mengikuti Hana berpindah ke murid satunya lagi.

"Bayar," ketus Hana pada temannya

"Nih," katanya sambil memberi uangnya

"Selesai! huhu akhirnya!" kata Hana lalu berbalik badan tapinya karena ada Arsya didepannya Hana berpapasan dengan Arsya.

"Yakin lo ga bawa?" tanya Arsya lagi

"Ga ya allah, sana gih ah!" usir Hana dengan tangan yang dikibas kibaskan kepada Arsya.

"Ga ah males gua."

"Serahlah."

Hana berjalan ke arah bangkunya kembali sambil tangannya masuk pada salah satu saku pada roknya.

"Lo ga bosen gitu?" tanya Arsya

"Bosen gimana maksud lo?" kata Hana yang terus fokus merapihkan pulpen dan memasukan buku kas kedalam tasnya.

"Dikelas mulu."

"Ga juga."

"Hmm, keluar yuk," ajak Arsya dengan tangan yang berada didalam saku celana seperti yang dilakukan Hana tadi.

"Males ah, mau disini aja," kata Hana selagi mendudukan dirinya pada bangku.

"Plis lah Han, temenin gua."

"Ish! ajakin yang lain aja Sya, gue cape."

"Ga nerima penolakan," kata Arsya lalu ia merangkul leher Hana dan mengajaknya ke kantin.

Hana berdecak kesalm

Sampailah mereka dikantin dan langsung duduk disalah satu bangku kantin.

"Gue mau beli jajanan dulu ya, diem lo disini!"

"Iya," jawab Hana malas

Setelah Arsya sedikit jauh karena membeli snack, Hana senyum senyum sendiri lalu berbicara sendiri.

"Senengnya gue, tapi sayangnya dia ga peka peka sama gue," gumam Hana

"Tapi gpp,  selagi gue bisa deket kenapa ga di kodein lebih dalem lagi? Hehehehe," tawanya sendiri

"Lo kenapa dah Han? lo sakit? ko ketawa sendiri?" tanya Arsya sambil meletakan tangnya di kening Hana.

Hana mengerutkan kening karena heran, apa Arsya mendengar apa yang Hana bicarakan sejak tadi?

"Lo ngupingin gua ya lo?" terka Hana

"Ga ko tenang aja kali, gua cuman denger lo ketawa aja jadi ngeri tau."

"Ah serah lah."

Kemudian mata Hana beralih pada snack yang dibeli Arsya. Biskuit? Ih enak pengen deh, seperti itulah gambaran dipikiran Hana.

"Mau?" tanya Arsya sambil mengangkat biskuit yang dilihat Hana sejak tadi.

Dengan cepat Han mengangguk.

"Nih," kata Arsya sambil memberi biskuit tersebut kepada Hana, dengan sigap Hana mengambil biskuitnya.

"Makasih," katanya senang

"Iya."

Saat Hana lagi makan biskuit tiba tiba satu pikiran melintas saja diotak Hana.

"Kalau guru liat kita disini gimana?" tanya Hana

"Lah? biasanya juga lo kalau ga ada guru jajan kan?" tanya Arsya balik

"Iya tau tapi gue ga pernah nongkrong di kantinnya Sya."

"Gpp deh sekali sekali."

"Kalau kita dihukum lari kaya yang lain gimana?"

"Tinggal lari aja kan lo larinya ga sendirian tapi sama gua."

Ngefly pa, ngefly, ya allah kuatkanlah hati Hana, ampun dah gue sama kelakuan dia. Baper baper lu Han -kata Hana dalam hatinya

"HANA AYU! MUHAMMAD ARSYA! LARI KELILING LAPANGAN!" pekik guru pelajaran bp saat mengetahui Hana dan Arsya di kantin.

Hana dan Arsya langsung berlari ke lapangan dan menjalani hukumannya.

🍭🍭🍭

Makasih kalian , aku seneng deh yang udah mau baca cerita ini

Hana semangat ya! Jangan pantang menyerah , kaya aku yang masih berjuang untuk Dia

Hm curhat

Thx!

Adik KelasWhere stories live. Discover now