07.

856 28 4
                                    


Iya mereka siapa lagi kalau bukan Ica cs, mereka lagi dikantin nikmatin istirahat mereka.

"Kalian gila ga sih gue seneng parah!" kata Hana membuka suara terlebih dahulu sembari menggerak gerakkan tangannya.

"Seneng? berduan sama Arsya lagi?" tebak Ica yang memang benar kenyataannya seperti itu.

"Iya, bener banget lu Ca bahagia bener gue."

"Paling dibaperin lagi," celetuk Ana

"Gila sih, Na lo sih ga pernah yang namanya ngerasain suka sama cowo dan berdua sama cowo yang kita suka apalagi deket kan?" cerocos Hana

"Udah kali, yaaayyy."

"Sama siapa lu? gila ko gue gatau ya? sama siapa Na?"

"Kepo~" kata Ana sambil menunjukan senyum jahilnya itu

"Cih, biarin aja ntar juga ketauan," gerutu Hana sambil melipat tangannya didepan dada sambil mencibikkan bibirnya.

"Ih jiji gue liat lo kaya gitu Han," protes Ara

"Abis ustajah ga kasih tau kita."

"Ustajah teh rahasia rahasian sama kita Han, udeh biasa."

"Iya, meuni ga mau kasih tau kita," timpal Ica

"Biarkan ustajah kita begitu, ntar juga kalau udah ga tahan medemin sendiri cerita ko."

"Bener tuh kata Hana," timpal Rani

"Serah kalian deh mau bilang gue gimana," kata Ana kesal

"Adeuh ustajah marah," goda Ara sambil goyang goyangin badan Ana

Tiba tiba raut wajah Ana berubah begitu saja saat adek kelas lewat didekat mereka.

Ica yang menyadari perubahan raut wajah Ana saat adek kelas lewat, langsung membuat mereka terkejut.

"Kalian!" pekik Ica yang membuat teman Ica menoleh juga adek kelas yang baru lewat dan siswa yang ada dikantin.

"Ca ngagetin aja sih," kesal Hana

"Bodo, eh de sini deh," titah Ica kepada adek kelas tersebut

"Apa ka?" tanya adik kelas

"Gpp, mau nanya doang namanya siapa?" tanyanya kepada adik kelas itu, padahal sudah jelas jelas ada bet namanya masih nanya.

"Arga ka," jawabnya

"Ohok makasih, oh iya temen kamu yang sebelah itu adik kelas di sd aku loh, ya kan Man?"

"Iya ka," kata temannya yang ternyata bernama Iman

"Oh, yaudah itu doang kan ka?"

"Ohya, kalau misalkan jalan liat liat takutnya matanya nyasar kemana gitu," kata Ica omong kosong

"Eh? Iya ka."

Ica senyum miring pada sahabatnya itu, bahwa ia tahu apa yang sebenarnya sahabatnya itu rahasiakan.

🍭🍭🍭

"Ica!!" panggil Ana saat mereka jalan di koridor kelas XI untuk pulang

"Apasih?" sahut Ica sambil berhenti berjalan

"Jangan kasih tau yang lain ya?" mohon Ana

"Iya," kata Ica lalu lanjut jalan lagi

"Ica beneran ya?"

Adik KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang