Bagian Pertama - Cinta Pertama

105K 3.9K 56
                                    

Bab 4

“Run… Runold sudah, hentikan” aku mendorong badannya dan bangkit dari tempat tidur. Aku merapikan bajuku yang sudah mulai awut – awutan.

“Kok berhenti sih, lagi enak tau” katanya dengan nada yang sangat tidak dia. Aku melihat wajahnya sangat berbeda ketika waktu pertama kali kami bertemu.

“Gila lo, kalo keterusan bagaimana, udah buruan mandi nanti kita telat” aku menunduk malu, aku tau pipiku ini sudah merona dengan sangat hebat lebih baik aku menghindar dan turun ke bawah.

“Hahahahha, Sofie Sofie bisa juga ya kamu malu”aku mendengar tawanya dan dengan cepat aku meninggalkan kamarnya.

****

“Bagaimana udah berhasil bangunin itu kerbau?, dia emang susah dibangunin” kata Runald ketika aku turun dan berjalan kearah meja makan.

“Udah”

“Kok lama? Susah ya bangunin dia, kalo gue disuruh Bunda bangunin dia, mmmm gue siram aja pake air seember”

“Wah lo tega juga yah hahhahaha tapi emang pantas sih dia digituin” aku mengingat ciuman kami tadi dan aku meraba bibirku. Ah rasanya masih terasa sampai sekarang.

“Kenapa bibir lo? Sakit?”

“Oh gak…gpp kok” kataku dengan gugup.

“Ciyeeee udah di kiss ya?”

Aku yang sedang meminum susu menjadi tersedak dan menyemburkannya kemuka Runald.

“Hahahhaha ketahuan…. Ayo ngaku diapain aja sama Runold?”

“Apa sih gak ada ngapa – ngapain, otak lo aja yang mesum” kataku berbohong.

“Udah jangan bohong itu bibir lo penuh bekas dia?” katanya lagi.

“Emang ada?” kataku kaget dan dengan cepat aku mengambil kaca di tas.

“Huwahhahahahahahah kejebak dia”  kata tertawa sambil terbahak – bahak.

Siallllll  kena jebakan batman gue!!!

“RUNALD STOP ATAU GUE BILANGIN RETA LO SU….”

“Oke oke gue stop ketawain lo, lo diam dan jaga hal itu dari siapapun termasuk Runold”

“Iya deh iya”

“Oke adik ipar silahkan makan dan nunggu laki lo turun, gue mau cabut dulu”

“Yeeee siapa juga adik ipar lo dan siapa juga yang mau kawin dengan adik lo yang rese gak ketulungan itu, mana tukang paksa dan tukang rebut first kiss gue pula” kataku lagi.

“Kita lihat saja…. Lo pasti jadi adik ipar gue, apapun cara yang dilakukan itu bocah tapi gue jamin lo suatu saat akan nikah dengan dia”

“Ah rese deh kalian, pergi sana nyebelin banget sih ini anak berdua” aku menghentikan makanku dan mengambil buku yang ada ditas. Lebih baik belajar karena hari ini aka nada ulangan.

Tak lama kemudian, Runold turun dari kamarnya dan tiba – tiba dia mencium keningku.  Aku kaget dan diam seribu bahasa. Anak ini kenapa sehari ini beda banget yah, kok jadi romantis gini.

“Maaf nunggu lama ya, biasa cowok”

“Ckckckckkc yang lama itu biasa cewek, lo itu cowok ngapain aja sih di kamar” kataku kesal.

“Biasa beb pelampiasan karena tadi kamu nolak ya terpaksa dikamar mandi ajah” katanya asal dan ceplas ceplos.

“Ih itu mulut kok ya mesum banget sih, percuma lo pintar tapi otak lo kotor, mending lo mandi lagi deh, buang otak kotor lo” aku memukul tangannya dengan buku dan dia hanya bisa tersenyum bahagia karena membuat aku kesal.

7. Sophia AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang