Bagian Empat - Menikah

90.8K 3.4K 40
                                    

Bab 20

Runold Pov

“Sayang ini susu kamu, setelah selesai kamu meminumnya kita akan ke rumah Mbak Maika dan merayakan ulang tahun Zania dan akan ada tamu istimewa” kataku san aku menyerahkan segelas susu hamil kepada istriku.

“Siapa?” tanya sambil meminum semua isi dari gelasnya.

“Lihat saja nanti” kataku sambil tersenyum

“Oh okey main rahasia – rahasia segala” katanya sebel sambil memanyunkan bibirnya yang membuat aku tergoda untuk mencicipi sisa susu yang menempel di bibirnya.

Cupppp

Aku sengaja menciumnya dengan cepat, karena aku tau dia masih marah dan ngambek sehingga aku dilarangnya untuk menyentuhnya, tapi sungguh bibirnya tadi membuat pertahananku rontok.

“RUNOLDDDD” teriaknya

Aku berlari menjauh dari dirinya, aku takut dia memukul atau menendang.

“Hehehhehehe maaf sayang habis ada sisa susu di bibir kamu, aku jadi pengen nyicipin” kataku sambil cengengesan.

“Alah nyicipin bilang aja modus kamu untuk mencium aku, iyakan?”

“Hehhehe itu mah bonus sayang, susu aku cicipin dan bibir kamu sebagai bonusnya”

“Ckckckkckc apa gak tau aku sedang marah sama kamu”

“Tau makanya aku lari menjauh”

“SINI GAK?” katanya memanggilku

“ngapain? Mau hukum aku ya?” tanyaku yang mulai was – was.

“Sini dulu jangan bawel” katanya lagi

Aku berjalan mendekatinya, tak lupa aku memasang sikap untuk mempertahankan diri dari serangan. Karena aku melihat Sofie seperti harimau yang ingin menerkan mangsanya.

“Jangan terlalu brutal ya sayang hukumannya, takutnya nanti kamu jadi janda” kataku berusaha menghentikannya.

“Banyak omong” dia menariku kearah pangkuannya dan meletakkan tangannya keleherku.

“Kamu mau apa?” tanyaku heran

“Kamu membangkitkan libido ibu hamil, jadi sekarang tanggung jawab” dia mencium leherku dengan sangat brutal.

Kalo ini mah mau brutal kek, mau siksa aku kek dengan senang hati aku layani. Mbak Maika maaf aku  dan Sofie akan agak telat datang ya.

****

Aku terbangun setelah melihat jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, permainan brutal kami pagi tadi cukup menguras energi, aku heran semenjak hamil jiwa liar dari istriku keluar dengan sendirinya, entah berapa kali aku hampir menyerah melayani keinginannya, dan yang membuat sakir kepala setiap aku berusaha untuk menyelesaikan dengan penuh air mata dia kembali memohon untuk aku melanjutkan, aku yang tidak ingin dia mengeluarkan airmata terpaksa mengikuti apapun keinginannya.

“Sayang… sayang bangun, udah jam 3 loh nanti acaranya keburu dimulai” kataku membisikkan kata – kata di telinganya dan aku menarik selimut yang acak – acakan untuk menutupi tubuhnya yang polos.

“Mmmmmm kamu mandi dulu gih sana, nanti baru aku” katanya dengan suara serak yang entah kenapa aku dengar sangat menggairahkan dan membuat juniorku menegang.

“Sayang…”

“Mmmm apasih suamiku” dia membuka matanya dan melihat kearah bawah.

“Tanggung jawab” kataku lagi

7. Sophia AddictedTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon