Bagian Lima - Bahagia

99.6K 3.4K 36
                                    

Bab 21

Runold Pov

"Ayah ayo dong dimulai tiup lilinnya" kata putri kecilku.

"Sabar ya sayang, tamu nya ada yang belum datang"

"Ih siapa sih kok lama sekali, aku gak sabar nih niup lilinnya" katanya kesal dan tak lupa tangannya di silangkan didepan tangannya.

"Zania, Ibu bilang apa? Gak boleh marah - marah" kata istriku.

'Ya turunan siapa dia seperti itu" sambung Mbak Maika

"Yee Mbak aku marah karena ada alasannya tau" katanya kesel

Aku hanya tertawa melihat tinggak ibu hamil berdua ini, entah kenapa sejak dulu bisa ya mereka hamilnya barengan ya walaupun Mbak Maika hamil duluan, tetapi jaraknya tidak terlalu jauh.

"Ketawa aja terus.... Terus aja ketawa" katanya makin kesal melihat aku menertawakannya.

"Sayang aku..."

Ting tong ting tong

"Nah.. itu tamunya udah datang" aku berlari menuju pintu depan dan membukanya.

"Runald" aku memeluk saudara kembarku itu, walau tidak seperti dulu tapi aura kebapakannya terlihat sangat kental.

"Hai Runold apa kabar"

"Maaf ya kami telat, soalnya Mandy berulah gak mau mandi tadi terpaksa deh Papanya yang bujukin baru mau" aku melihat seorang gadis cilik yang hampir seumuran Zania sedang berdiri di belakang orang tuanya.

"Mandy ayo kenalan dulu sama Uncle" ujar Mareta.

"Loh kok mukanya mirip Papa ya Ma?"

"Ini kembaran Papa kamu nak" kata Mareta menjelaskan.

"Ooooo salam kenal Uncle"

"Salam kenal juga, ayo masuk suda pada nungguin loh di taman belakang" aku mempersilahkan saudara kembarku dan keluarganya untuk masuk.

Kamu berempat memasuki rumah dan berjalan ke taman belakang, entah apa reaksi Mbak Maika dan Kak Gemal.

"Mbak... Kak dan sayang ini tamu nya udah datang" aku bergeser dan menyuruh Runold dan Mareta berdiri didepan agar para keluarga dapat melihat dengan jelas.

Aku melihat Mbak Maika, Kak Gemal berdiri setelah melihat siapa yang datang, mungkin dia kaget dan gak percaya atas apa yang di lihat.

"RUNOLD?" tanya Mbak Maika, aku melihat setitik airmata di pipinya.

"Bukan Mbak aku Runald" balas Runald lagi.

"Loh kok Runald... yang ini Runald... yang itu Runald juga, sejak kapan Runald ada dua" katanya penasaran.

"Aku Runold mbak" jawabku lagi.

"Runold? bukannya kamu Runald?"

"Tidak aku Runold dan selama 5 tahun ini aku memakai identitas Runald untuk bisa menikah dengan Sofie"

Aku melihat wajah melongo kedua kakakku ini, siapa sih yang gak heran dan gak menyangka ditipu seperti itu.

"Sofie kamu tau?"

"Tau Mbak kemarin" kata Istriku dengan santai

"Terus kamu gak marah ditipu seperti ini" katanya Mbak Maika. Ih Mbak gak perlu kali memanasi Sofie.

"Ngapain marah, malah aku bersyukur Runold masih hidup, hal yang selama 5 tahun ini aku harap - harapkan dan sekarang kami akan mendapat anak lagi, anak Runold pria yang aku cintai"

7. Sophia AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang