Bagian Ketiga - Hamil

81.9K 3.3K 86
                                    

Bab 15

“Runald, lo ingat apa yang terjadi waktu kecelakaan itu” aku bertanya masalah kecelakaan itu

“Ahhh aku hanya inget aku membawa mobil dalam keadaan marah”

“Lo bertengkar dengan Runold? Kenapa lo izinkan dia membawa mobil sedangkan lo tau dia sedang mabuk?”

“Arggggggg” teriaknya sambil memegang kepalanya.

“Gue panggil dokter ya” kataku panik melihatnya merasakan sakit  kepala.

“Tunggu Sofie, jangan pergi dulu, aku ingin tau tentang kecelakaan itu” dia memegang tanganku dan menghentikanku untuk pergi memanggil dokter.

“Mau nanya apa?” kataku pelan.

“Apa ada korban di kecelakaan itu?” tanyanya dengan sedikit terbata.

Aku terdiam dan melihatnya dengan tatapan kesedihan dan kehilangan, apa kamu tau hati aku selama 6 bulan ini hancur berkeping – keeping, seandainya tidak memikirkan Zania dari dulu aku sudah menyusul Runold.

“Korban yang meninggal.. dia…. Dia Runold”

“Runold? Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa aku gak ingat kejadiannya”

“Gue juga gak tau, hanya lo yang tau, tapi sepertinya lo lupa apa yang terjadi, gpp pelan – pelan saja mengingatnya, kita akan konsultasikan kepada dokter”

“Bagaimana keadaanya ketika meninggal?” tanyanya lagi

“Mukanya hancur karena kecelakaan itu”

“Apa kamu bahagia dia meninggal?” aku kaget mendengar pertanyaannya, tentu saja tidak… seandainya bisa mengulang waktu, aku harap kami tidak bertengkar malam itu, seandainya aku gak cemburu buta, aku gak bakal kehilangan Ayah Zania. Tapi aku harus menghindari pertanyaan tentang Runold, aku gak mau Runald menyalahkanku yang mengakibatkan kembarannya meninggal.

“Oh iya gue pulang dulu ya, kasihan Zania kelamaan gue tinggal, udah waktunya dia mimik susu”

“Zania siapa?” tanyanya heran.

“Anak gue” dan Runold… tapi hanya dalam hati saja aku ungkapkan.

“Siapa Ayah Zania? Berapa umurnya? Dan ada gak fotonya gue ingin lihat” fix Runald mengalami amnesia, dia tidak mengingat aku sedang hamil ketika Runold kecelakaan.

“Lo lupa? Nanti deh gue cerita, udah gak sempat sekarang kasihan ini waktunya dia mimik susu, nanti setelah lo pulang gue akan kenalin kalian berdua” aku tersenyum.

****

“Hay anak Ibu, maafin Ibu pergi lama ya, Ibu pergi jenguk om kamu” aku mengambil Zaina dari gendongan Mbak Maika.

“Bagaimana keadaan dia Sof”

“Dia lupa kejadian kecelakaan itu, aku gak bisa tau apa yang terjadi malam itu, padahal aku berharap dengan dia sadar aku bisa mengetahui apa yang Runold lakuin sebelum kecelakaan”

“Sabar ya Sofie, kamu harus tabah demi Zania, dia ini satu – satunya peninggalan Runold, dan kamu bisa lihat semua wajahnya sangat mirip Ayahnya”

“Iya Mbak, betapa aku sangat merindukannya dan sangat merasa bersalah, seandainya bisa mengulang waktu, aku ingin dia disini, melihat Zania tumbuh besar, tapi semua sudah terlambat”

“Belum”

“Maksud mbak?”

“Apa kamu ingin memberikan Ayah buat Zania?”

7. Sophia AddictedWhere stories live. Discover now