Bagian Kedua - Pacar Pertama

97K 3.5K 76
                                    


Bab 9

Sophia Pov

Semenjak kejadian tadi malam aku tidak bisa tidur, aku merasa kotor dan jijik dengan  tubuhku ini, walau aku menolak tapi respon yang di keluarkan setiap sentuhannya sangat membuatku merasa diriku bagai wanita murahan.

Ting tong ting tong

Aku mendengar bel pintu berbunyi. Mudah – mudahan yang datang Runald, aku harus keluar dari tempat ini.

“Sayang, aku lihat siapa yang datang dulu, setelah itu kita makan dan kita ke rumah untuk bertemu  Bunda dan Ayah” dia mencium keningku.

Aku tidak membalas ataupun memberi jawaban setiap pertanyaannya, aku membencinya sangat membencinya.

Entah siapa tamu yang datang, tapi  kedatangan tamu itu membuat dia meninggalkan aku sendiri di kamar. Aku hanya bisa meratapi nasib buruk yang baru saja aku jalanin. Entah bagaimana kehidupanku selanjutnya.

Aku juga takut mendengar perkataannya tentang anak. Aku takut perbuatannya ini membuat aku hamil. Aku gak mau hamil anak dia, aku gak mau hasil perbuatan kotornya menghasilkan anak. Anak yang akan aku benci karena ada darah bajingan itu di tubuhnya.

Tak lama aku melihat pintu kamar terbuka dan melihat seorang pria memakai kursi roda sedang melihatku, aku gak tau dia siapa, tapi aku tau Runold sepertinya menghormati pria ini, karena aku mendengar dia membentak Runold dan bertanya dia apakan aku.

“Kamu pakaikan bajunya dan ceritakan apa yang kamu lakukan sama wanita itu”kata pria itu. Aku yang malu di lihat dalam keadaan seperti ini menarik selimut untuk menutupi tubuhku yang tak memakai sehelai benangpun, dan air mata dan teriakan gak berhenti keluar dari mulutku.

Dia berusaha membujukku dan membantuku untuk mengenakan baju, tetapi aku menolaknya bahkan aku berteriak histeris setiap dia ingin memegangku.

Dia kembali meninggalkan aku didalam kamar dan dia berbincang dengan pria yang ada diluar, entah apa yang mereka bicarakan, aku gak peduli. Aku harus membalas perbuatannya, dia harus membayar dengan membusuk di penjara.

Ya, aku akan menuntutnya karena telah memperkosaku. Dia akan membusuk di penjara.

Tak lama dia kembali masuk dan kembali membujukku untuk mengenakan pakaian dia akan membawaku ke rumah Bunda, dia berniat menikahiku, aku yang terlanjur membencinya menolak dan tidak mau dia nikahi, lebih baik akumati daripada hidup dengan bajingan sepertinya.

“Ayolah sayang, kamu boleh marah atau mau lakuin apapun, tapi nanti setelah dita menikah, ayo kita pulang, kasian kakak iparku menunggu diluar terlalu lama” dia mendekatiku dan memegang tanganku.

Aku menghentakkan tanganya dan menamparnya sekali lagi.

“Gue gak akan mau menikah dengan bajingan seperti lo, lebih baik lo siap – siap hidup dipenjara, gue akan tuntut lo karena memeprkosa gue”kataku berteriak.

“Iya iya gpp aku siap kok lakuin apapun yang mau kamu lakukan, yang penting sebelum itu kita pulang dan bertemu Bunda setelah itu kita menikah, dan lakukan apapun yang mau kamu lakukan”

“Hahahhaah enak saja kalo ngomong, terus aku berstatus istri penjahat? Gitu mau kamu?”

“Terserah kamu mau bilang apa, yang aku mau kita menikah”

“Jangan mimpi, sampai matipun lo, gue gak akan pernah mau menikah dengan bajingan kurang ajar seperti lo”

“Iya hina dan cacilah aku sesuka hati kamu, aku gak masalah” dia mengambil baju yang tercecer di lantai, dan dia memasangkan dengan pelan di tubuhku.

7. Sophia AddictedWhere stories live. Discover now