Bagian Empat - Menikah

84K 3.4K 58
                                    

Bab 17

Maaf jika ada banyak kekurangan di cerita ini yang membuat reader tidak suka atau apapun. Author sadar cerita ini tidak akan sempurna tanpa masukan dari para reader, author janji akan lebih menyempurnakan cerita ini.

Ini lanjutannya…..

****

Runold Pov

6 bulan kemudian….

“Saya terima nikah dan kawinnya Sophia Ananta binti Zulkarnain dengan mas kawin sebagaimana tersebut diatas dibayar tunai” kataku dengan lantang.

“Sah para saksi?”

“Sahhhhhh”

“Alhamdullilah, ananda Sophia dan Runald, kalian mulai hari ini sudah sah sebagai suami istri”

“Terima kasih banyak pak” aku menyalami penghulu dan tersenyum dengan puas.

Ya, aku menikah juga dengan wanita yang aku cintai Sofie setelah perjuangan panjang membuat dia memutuskan menerima lamaranku.

Flasback On

1 minggu yang lalu…..

Ayah dan Bunda memanggil aku dan Sofie untuk berbicara 4 mata.

“Ada apa Ayah dan Bunda memanggil kami” tanyaku 

“Ayah mau kalian menikah, sebelum ajal menjemput Ayah” kata Ayah dengan lirih, Ayah mengalami sakit sejak 1 bulan yang lalu, kata dokter jantungnya mengalami kebocoran dan suatu saat bisa tiba- tiba mengalami serangan.

“Sofie belum siap yah” jawabnya pelan.

“Ayah tau… tapi gak bisa kah kamu menerima Runald sebagai suamimu, apa gak kasihan dengan anakmu sampai sekarang akta kelahiran saja belum ada”

Aku melihat wajah Sofie, ada setitik air mata di pipinya, apa segitu cintanya kamu dengan aku sayang, sampai gak bisa menerima laki – laki lain walaupun laki – laki itu sangat mirip dengan pria yang kamu cintai.

“Please Sofie, anggap aja ini  permintaan terakhir Ayah”

“Jangan memaksa Sofie yah, aku gak mau pernikahan kami karena keterpaksaan”

“Ayah lakuin ini demi kamu dan Zania” kata Ayah lagi.

“Besi Sofie waktu sampai besok yah, besok keputusannya Sofie berikan”

“Oke besok Ayah tunggu” kemudian aku dan Sofie meninggalkan kamar Ayah.

“Runald bisa tunggu sebentar Ayah dan Bunda mau bicara” kata Ayah.

Ada apa Ayah menahanku untuk tinggal disini.

“Sofie, kamu duluan aja ya, aku mau bicara dengan Ayah dulu”

“baiklah”

Setelah memastikan Sofie pergi meninggalkan kamar Ayah, akupun memulai pembicaraan dengan Ayah dan Bunda.

“Ada apa ayah memanggil aku”

“Apa kamu bergitu mencintai Sofie, sampai kamu mau menjadi orang lain?”

Aku kaget mendengar perkataan Ayah, apa dia tau aku bukan Runald?,

“Apa maksud ayah”

“Kamu Runold kan? Selama ini Ayah dan Bunda diam bukan karena ayah dan Bunda gak tau dan gak bisa membedakan kalian, Ayah pengen lihat sampai dimana sandiwara kamu ini kamu lakukan”

7. Sophia AddictedWhere stories live. Discover now