Bagian Empat - Menikah

85.4K 3.5K 68
                                    

Bab 18

Sophia Pov

Aku berjalan pelan menuju sebuah makam yang sudah hampir 1 tahun ini aku tidak kunjungi, entah kenapa semenjak kejadian Runald memaksaku untuk  bercinta, rasanya ingin menangis di makan pria yang sangat aku cintai ini.

Aku meletakkan bunga yang khusus aku bawa di tanah makam dan duduk disamping, tak lupa aku membersihkan batu nisan yang mulai memudar itu.

“Apa kabar Runold, maaf aku baru sempat kesini bukan karena aku sudah melupakan kamu, tapi aku berusaha untuk menjalani pernikahan aku dengan Runald”

“Hiksss apa kamu tau, tadi malam aku menyerahkan tubuhku untuk suamiku, suami yang selama 5 tahun ini menemaniku membesarkan anak kita, suami yang 5 tahun ini tidak aku layani layaknya seorang istri melayani suaminya”

“Dan yang membuat aku merasa bersalah, entah kenapa perlakuannya, ciumannya dan sikapnya tadi malam sungguh sangat mirip dengan kamu Runold dan aku sangat menikmatinya, aku tau ini akan membuat kamu sedih,tapi sungguh tadi malam itu aku merasa kita yang sedang bercinta”

“Apa aku harus mulai melupakan kamu Runold? Apa aku harus belajar mencintai suamiku? Hiksss aku galau dan bingung dengan semua ini, disatu sisi aku masih mencintai kamu, tapi disisi lain aku mulai merasa nyaman bersama dia, aku merasa dia bersikap dan bertindak layaknya kamu, apa aku boleh mengganggap dia sebagai pengganti kamu?”

“Maaf aku datang kali ini membawa air mata, tapi aku sungguh gak tau berbicara dengan siapa lagi, aku sungguh ingin melepaskan kamu dan memulai hidup baru dengan dia, aku harus bagaimana!!! Tolong kasih jawaban”

Aku menghapus  airmata yang turun di pipiku.

“Maafkan aku, aku gak akan pernah kesini lagi, aku harus melanjutkan hidupku dengan suami dan anak kita, aku gak akan melihat kenangan dimasa lalu dan akan menatap masa depan dengan Runald, suami yang mungkin kamu kirimkan untuk menjaga aku dan Zania”

“Selamat tinggal Runold, kamu akan selalu ada dihati aku” aku mencium nisannya.

Ya, aku memutuskan untuk mulai menjalani pernikahan ini layaknya pernikahan biasa, aku akan melayani suamiku layaknya istri melayani suami, dan aku harap rasa cinta dan sayang akan tumbuh dengan sendirinya, dan usaha pertama yang aku harus lakukan, menghilangkan bayangan Runold di tubuhnya.

****

“Sofie darimana? Zania nangis – nangis nyariin Ibunya” aku melihat Runald sedang duduk di sofa sambil berusaha menenangkan Zania.

“Aku pergi ke kuburan Runold”

“Buat apa lagi kamu kesana, apa gak cukup 5 tahun ini kamu habiskan waktu untuk kesana!!! Disini aku dan anak kamu menunggu, menunggu kamu mengurus kami bukan hanya mengenang masa lalu yang gak bakal bisa kembali” dia berteriak, hal yang tidak pernah dia lakukan selama 5 tahun ini.

“Maaf” kataku singkat, aku malas berdebat dan membuat aku mengeluarkan kata – kata yang mungkin akan aku sesali.

Aku berjalan kearahnya dan mengambil Zania dari gendongan Runald.

“Sini Zania sama aku saja!! Kamu mandi dan jangan lupa makan” entah kenapa walau dia marah mendengar aku ke kuburan Runold tapi dia masih memperhatikan aku.

“Runald, bisa kita bicara nanti setelah kamu menidurkan Zania?”

“Bicara apa?” tanyanya heran.

“Masalah pernikahan kita”kataku pelan

Aku melihat wajahnya tegang, wajah ketakutan. Apa mungkin dia mengira aku masih marah masalah tadi malam.

7. Sophia AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang