Sahril Yunanda Putra. Adik kelas Shara waktu SD. Orangnya baik, rajin dalam segala hal(mungkin).
Ganteng ✔
Tinggi ✔
Pinter ✔
Jomblo ✔ or ✖
Nama sih indo banget,tapi muka agak blasteran. Kenapa di panggil Aril?
Karna itu panggilan dia dari kecil. Aril ini udah kelas 12 IPA 3, karna dia kepinteran kali jadu gini. Aril itu ramah, senyumnya itu loh manis. Saking manisnya sampe Shara sempet naksir
Introduction finished
––––––––––––
Icha baru aja balik dari kantin. Ia dengan heboh duduk di kursinya,di depan Shara. Kelas mereka lagi sepi juga.
"Ada apa?" tanya Shara yang udah tau gelagat Icha yang heboh pasti mau cerita atau ada berita.
"Tau aja ehehe" Icha garuk-garuk kepalanya bentar "Anak-anak pada heboh nyari pangeran di sekolah"
Shara tersenyum miris "Gak ada kerjaan amat. Gak mungkin ada yang namanya pangeran,ini bukan zamannya ariel putri duyung yang ketemu pangeran erik atau belle yang ngerubah the beats jadi pangeran-"
"Mulai deh lo ngoceh" cibir Icha
"-Atau bahkan zaman aurora yang gue lupa ceritanya. Apa jangan-jangan pangerannya cinderella udah berenkarnasi?" heboh Shara gak jelas.
"Bukan. Ini mah pangeran kodoknya elo" jawab Icha emosi karna dia belum selesai cerita.
Muka Shara langsung asem. "Trus apaan?"
"Ini masih rumor,nanti gue caru tau kalo ada waktu. Katanya anaknya pemilik sekolah kita baru pindah sini. Trus katanya dia cowok makannya disebut pangeran"
"Emang dia ganteng? Kalo nggak gimana?" Shara memotong cerita Icha
"Menurut Wengki sih iya" jawab Icha
"Wengki? Siapa?"
"Wendi, anggita, kinan" ooh trio macan.. Batin Shara. Mereka itu semacam geng yang suka ngebully adek kelas ataupun temen seangkatan.
"Lah berarti mereka udah tahu siapa si 'pangeran' itu? Napa masih pada nyariin" heran Shara
"Mereka nebak doang Shaaaa. Dongo amat sih"
"Ohh"
"Cari yuk. Siapa tau kita yang nemuinnya trus kayak di dongeng-dongeng salah satu dari kita jadi istrinya-"
"Terus lo nyuruh gue ngalah karna lo mau sama pangeran itu? I don't think so,bebe"
"Nggak gitu juga ayangkuu"
"Shuut. Ada yang dateng" bisik Shara.
👑👑👑
Aril masih berjalan-jalan di sekitar sekolah barunya. Nggak baru sih,dia udah sebulan lebih sekolah disini. Aril menatap jam tangannya sekilas.
"Udah hampir setengah jam nih gue muter-muter" gumam Aril sambil memasuki gedung di pojok kanan daerah sekolah.
"Ruang PMR? Ruang PKS? Lah gedung ekskul? Kok sepi sih?" Aril garuk-garuk tengkuknya kebingungan kenapa ia masuk gedung ini?.
Gak lama suara kecipak air terdengar oleh telinga Aril. Ia kembali melangkah semakin dalam untuk mengetahui suara itu dari mana.
"Ohh ada kolam renang" kata Aril sambil masih jalan kearah kolam renang "Eh? Tapi siapa yang renang sendirian di tempat sepi gini?"
Semakin Aril dekat Aril makin sadar kalo di kolam renang gak ada siapa-siapa. Jadi suara renang tadi? Masa iya hantu? Pikir Aril.
"Siapa disana?" tanya seorang cewek. Bikin Aril merinding.
"Manusia, eh hantu,eh manusia deng. Eh kucing deng iya kucing,meoww" jawab Aril plin-plan. Dia jaga-jaga kalau yang nanya tadi hantu dan dia jawab dia manusia dia takut hantunya makan dia.
"Ngapain kucing pinggir kolam? Gak takut air? Lagian gue juga gak bodo-bodo amat. Masa kucing bisa ngomong" kata cewek tadi yang suaranya makin deket.
"Iya-iya gue manusia. Lo siapa? Hantu? Manusia? Atau kucing?" tanya Aril random,kepepet sih jadi error gini.
"Lah?! Shara?" kaget Aril karna Shara udah ada di sampingnya aja.
Kiww disamping.
"Ngapain sendirian di sini?" tanya Shara yang heran kenapa Aril bisa masuk ke sini. Padahal udah setengah jam dari bel pulang,dan hari ini gak ada jadwal ekskul apapun.
"Ada juga gue yang nanya ngapain lo ngeringin rambut? Tapi seragam kering-kering aja" Aril malah balik nanya.
"Renang" singkat Shara sambil ngambil tas di lokernya. "Gue duluan" pamitnya lalu berjalan menjauh. Kali ini Aril tak tinggal diam,ia mengikuti Shara dan berjalan di sampingnya.
"Sha,lo gak kangen gue apa?" tanya Aril ketika keluar gedung ekskul
Deg.
Shara gak jawab. Dia milih diem aja.
"Udah lama loh kita gak ketemu. Masa lo gak pernah senyumin gue lagi,sha"
Langkah kaki Shara tiba-tiba berhenti dan Aril juga berhenti.
"Gak sopan lo. Lo itu adik kelas,masa manggil nama doang?" tanya Shara dan lanjut jalan.
"Kata siapa gue adik kelas?" Aril malah senyum smirk. "Gue kelas 12 IPA 3"
"Fuck! Demi apa lo?!" kaget Shara sambil balik badan natap Aril yang sekarang ada di depannya
"Demi cintaku padamu" jawab Aril sambil senyum.
"Hahah receh lo. Lah gue juga sih heheh" Shara balik badan jaga-jaga siapa tahu mukanya merah. Mereka pun lanjut jalan.
"Lo tau tentang pangeran-pangeran yang lagi heboh itu nggak?" tanya Shara yang keinget obrolan Icha.
"Yang anaknya kepsek?" Shara mengangguk. "Kenapa? Lo naksir?" tanya Aril sinis,kayak ngeremehin.
Iya. Tapi sama elo. Eh itu dulu. Jawab Shara dalam hati.
"Gak ada murid baru gitu di kelas lo? Siapa tau sekelas sama lo"tanya Shara mengabaikan pertanyaan Aril
"Nggak tuh. Eh bareng gue yuk." ajak Aril pas udah sampe ujung koridor.
"Nggak ah,naek angkot aja" tolak Shara sambil berusaha menjauh tapi tangannya ditarik pelan.
"Shuut... Gue anterin sampe selamet" Aril terus menarik Shara sampai berhenti di motor matic milik Aril.
👑
Heheh.. Ini masih awal ya..
Hm.. Vote and komen guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince's Hidden
Teen Fiction"Mending lo balik deh. Gue suka lupa waktu,takut kelamaan" -Shara "Gak papa. Gue bakal jadi waktu,biar lo gak lupa" ---------------- Shara si gadis yang hobi berenang dan jarang berinteraksi dengan temannya(kadang dibilang jutek). Ia kembali diperte...
