twenty three

1K 67 2
                                    

  Alfred duduk di sebelah Shara yang lagi makan di kantin.  Shara hanya melirik sekilas lalu kembali makan bakso.

    "Icha mana?" tanya Alfred sambil buka bungkus kuaci.

    "Tadi sih di kelas"

  Alfred mengangguk paham "Tadi pagi dia lagi badmood ya? Gue dikacangin masa?" tanya Alfred lalu pergi meninggalkan Shara begitu saja.

    "Heh! Ish lo ya!" kesel Shara karena Alfred mengambil minumannya.

  Alfred ketawa sambil natap Shara yang kesel. Setelah puas Alfred balik kanan dan jalan keluar area kantin yang penuh.

    "Hachuh!" Shara tiba-tiba bersin padahal dia gak ngehirup sesuatu yang bisa ngebuat bersin.

  Shara jalan buat ngambil minum di lemari es. Sepanjang jalan Shara terus bersin-bersin,hidungnya jadi gatel.

    "Nih bi-hachuh!" Shara ngasih uangnya sambil bersin. "Maaf ya,bi" kata Shara lalu jalan ngejauh buat minum tapi tangannya di tahan. Shara noleh ada Aril dengan tatapan yang sulit diartikan.

    "Lepasin ish" Shara memaksa aril melepaskan botol minumnya.

    "Gue minta" kata Aril datar sambil merebut botol itu.

    "Gue belum minum,ril" keluh Shara sambil berusaha merebut botol itu.

  Aril membuang botol yang sudah habis lalu berjalan keluar kantin. Shara tidak tau harus berbuat apa,jadi dia mengikuti Aril keluar kantin.

    "Hatchuh!"

  Aril menoleh melihat Shara yang bersin,lagi. Hidung Shara udah merah,Aril pun menarik Shara ketempat sepi.

  Shara masih saja bersin-bersin,ia hampir kesulitan bernafas karena ada yang mampet dihidungnya.

    "Nih minum" Aril memberikan air mineral pada Shara, Shara langsung menghabiskan air itu. "Aus banget ya mbak?" canda Aril.

  Baru saja Shara hendak menanggapi tapi malah bersin. Aril tertawa melihatnya lalu kembali berjalan. Shara juga berjalan disamping Aril, ia merasa udara disekitanya semakin menipis dan matahari sangat panas siang ini.

    "Panas banget ya-hatchuh!?" tanya Shara sambil melihat lapangan yang begitu terik.

  Aril menoleh menyender ditembok samping sekolah. Matanya menatap lurus Shara yang memperhatikan langit. Tangan Aril terangkat dan mendarat dikening Shara dengan lembut.

    "Panas?" tanya Aril sambil menarik tangannya lagi.

    "Iya,gerah gue." jawab Shara sambil ngibasin tangannya. "Tapi merinding juga"

    "Huh otw demam ini mah" kata Aril sambil nangkup kedua pipi Shara.

    "Ma-maksudnya?" tanya Shara yang tiba-tiba gugup.

    "Tanda-tanda demam. Lo gak boleh minum yang dingin-dingin,nanti sore gak boleh latihan" kata Aril sambil narik tangan Shara buat ke uks.

  Shara hanya bisa diam menahan nafasnya, tak percaya Aril sangat perhatian padanya. Debaran didalam dirinya juga semakin kuat semenjak Aril menangkup pipinya tiba-tiba.

    "Maaf ya,tadi pagi lo ujan-ujanan jadi aja lo sakit. Lo pasti belum makan kan tadi pagi? makanya sakit" kata Aril ketika sudah berada di uks.

👑👑👑

  Icha masih diam,kemarin dirumah juga Icha tidak mengajak ngobrol. Tadi pagi juga Icha diam saja,begitu Shara siap dia baru menyalakan motornya tanpa sepatah katapun.

Prince's HiddenWhere stories live. Discover now