Chittapon a.k.a Ten

1.5K 92 1
                                    

    "Cha!" panggil Shara sambil memajukan kepalanya supaya Icha yang sedang nyetir mendengar. Icha hanya bergumam kecil.

    "Gue belum ngasih tau lo pendapat Aril tentang 'pangeran' kan?" tanya Shara dan Icha mengangguk kecil.

    "Ceritanya nanti aja di kelas." usul Icha karna sekarang mereka memasuki area parkiran.

    "Shasha!"

  Shara tiba-tiba merinding ketika mendengar Alfred memanggilnya 'shasha'.  Alfred lagi duduk di tangga menuju kelasnya,jadi Shara menoleh untuk menatapnya.

    "Selamat pagi Sha, nanti pulang bareng gue ya?" katanya sambil senyum lebar sampai giginya keliatan. Ketahuan banget bercandanya.

    "Apaan dih? Masih pagi juga udah ngajak pulang" jawaban Shara membuat tawa Alfred pecah.

    "Dih lo receh banget hahaha" ejek Icha. "Udah kuy ke kelas" Icha menarik Shara masih sambil ketawa.

  Sampe dikelas Shara langsung buka handphone-nya dan ngescroll instagram iseng-iseng.

    "Sha,katanya mau cerita" Icha nyolek tangan Shara membuat Shara mendongak. "Cepet mumpung kelas masih sepi" Shara pun bercerita pada sahabatnya itu.

    "Eh iya Sha, gue juga udah selidikin tentang Alfred. Tapi gak terlalu banyak sih" Icha menghela nafas agak kecewa "Gue berharap banget dia orangnya. Dan setelah gue sering chat-an,gue tau kalo dia itu asik orangnya,nyambung kalo diajak bercanda. Mana ngalus mulu lagi heheh"

    "Kayaknya anaknya gampang banget akrab. Dia kan udah deket banget sama si pandu" Shara menimpali dengan kagum.

  Beberapa detik kemudian Icha sedikit menggebrak meja. "Ngeh gak Sha?! Kalo dia mau hidup sederhana harusnya dia jadi pendiem gitu kayak si pandu"

    "Ya mungkin dia emang sifatnya kek gitu" jawab Shara santai.

👑👑👑

  Bel masuk sudah berbunyi, gak lama kemudian Bu Fifi masuk kelas.

    "Pagi anak-anak" sapa bu Fifi membuka kelas

    "Pagi buuu!" jawab semuanya serentak.

    "Kumpulkan tugas minggu lalu!" ucapnya tegas tanpa bantahan.

  Shara menepuk jidatnya ketika melihat tas-nya. Lagi-lagi buku latihannya ketinggalan. Sekarang ia ingat,buku itu tertinggal di meja makan ketika ia sarapan tadi.

    "Ada yang tidak mengumpulkan?" tanya bu Fifi sambil mengambil tumpukan buku dari setiap barisan.

  Dengan ragu Shara mengangkat tangannya. "Kenapa Shara?" tanya bu Fifi yang melihat mengangkat tangannya.

    "Buku saya ketinggalan di rumah bu" jawab Shara. "Tapi udah saya kerjaiin bu" bela Shara supaya tak mendapat hukuman berat.

  Bu Fifi menghela nafas "Sejak kapan kamu jadi pelupa? Yaudah,jangan ikut pelajaran ibu!"
 
  Shara akhirnya keluar kelas dengan perasaan campur aduk. Dia duduk di bangku panjang depan kelas,liatin kelas sebelah di lapangan yang lagi nungguin pak Wawan–guru olahraga–dateng.

  Shara bengong sampe ada yang nepukin pundaknya. Shara refleks noleh.

    "Ngapain lo bengong disini?" tanya Alfred sambil duduk disebelah Shara.

    "Tugas gue ketinggalan,jadi dikeluarin" jawab Shara kembali natap lapangan yang udah kosong.

    "Mending ikut gue kuy!" Alfred narik tangan Shara menjauhi kelas.

Prince's HiddenWhere stories live. Discover now