twenty

1K 77 1
                                    

    "Pengen thai tea deh" kata Shara ketika mereka masih di atas motor.

    "Hah apa?" tanya Aril yang tidak mendenger jelas ucapan Shara.

  Shara menyimpan dagunya dibahu Aril biar Aril bisa mendengar jelas "Gue pengen thai tea!" jawab Shara dengan keras.

  Respon Aril hanya mengangguk dua kali,jadi Shara hendak kembali menjauh. Tapi,Aril malah menarik tangan Shara dan menyimpannya di depan perut.

    "Jangan jauh-jauh, anginnya kenceng!" kata Aril sambil tersenyum tanpa sepengetahuan Shara.

  Shara diam saja, tapi karena memang angin malam itu dingin, Shara memeluk Aril dan menyandarkan kepalanya dibahu cowok yang pernah mencuri perhatiannya itu.

  Sekarang Aril sedang mencari tempat yang jual thai tea, mereka pulang dari kafe rarabella setelah sholat maghrib,jadi pulang malem.

    "Sha,sampe nih" kata Aril lalu mematikan mesin motornya.

  Shara langsung turun lalu memesan thai tea untuknya dan Aril. Kemudian ia duduk di sebelah Aril sambil menggosokkan kedua telapak tangannya.

    "Dingin ya? Makanya kalo latihan jangan lama-lama" omel Aril sambil membuka jaketnya. "Udah tau dingin,masih aja pengen thai tea"

    "Gue beli yang gak pake es iwh" jawab Shara gak mau diomelin lagi. Aril menggeleng-gelengkan kepalanya lalu menyampirkan jaket army pada Shara.

    "Gue udah pake jaket juga,ril. Ambil lagi jaket lo. Nanti lo yang masuk angin,lo kan mau nyetir lagi" sekarang giliran Shara yang mengomel.

    "Iya nanti gue pake,sekarang buat lo dulu."

  Shara berusaha tidak peduli lalu meniup-niup telapak tangannya.

    "Kak ini thai tea nya" kata si mamang sambil nunjukin pesanan Shara.

    "Gue aja" Aril pergi untuk membayar thai tea.

    "Katanya gak pake es" sindir Aril sambil menunjukkan kresek putih yang ia bawa.

    "Itu kan ada yang gak pake say!" kesel Shara sambil merebut kresek itu.

    "Apaan say say?" ejek Aril dengan senyum jail.

    "Sayuran! Napa?!" galak Shara lalu pergi naik motor Aril.

    "Yhaaa ngambek"

 

  Shara turun dari motor Aril masih sambil meminum thai tea miliknya.

    "Thanks ya" kata Shara lalu pergi membuang bekas thai tea miliknya. Lalu kembali berdiri di samping motor matic putih Aril.

    "Masih ngambek gak nih?" tanya Aril sambil meminum thai tea rasa matcha. Shara hanya mengangkat bahunya dan kembali menggosokkan kedua telapak tangannya.

  Aril masih menatap Shara yang terlihat kedinginan. "Sini deh"

    "Apa?" tanya Shara bingung

    "Maju sini" suruh Aril lagi dan Shara menurut,ia maju sampai tersisa satu langkah. "Terus sini"

    "Mau ngapain sih" tanya Shara tapi tetap saja maju satu langkah.

  Aril tersenyum manis,

    "Ap-" ucapan Shara terhenti oleh tangan Aril yang tiba-tiba menempel di dahinya.

    "Standar" kata Aril lalu tangannya beralih menangkup kedua pipi Shara "Dingin banget pipi lo"

Prince's HiddenWhere stories live. Discover now