Twelve

1.3K 92 2
                                    

  Beberapa hari terakhir Shara selalu pulang malam. Dia berlatih bersama coachnya untuk perlombaan yang tinggal beberapa hari lagi. Sehari setelah jam olahraga di kolam renang,Shara terpilih untuk mengikuti lomba renang tingkat nasional.

  Shara berjalan di koridor sekolah yang sangat sepi,hanya ada beberapa guru yang masih sibuk di ruang guru. Shra bersenandung kecil mengikuti lagu yang keluar lewat headset.

    "Shasha!" panggilan itu membuat sesuatu mengalir ditubuhnya dengan cepat. Shara menoleh kebelakang dan melihat Aril yang nyengir tepat dua langkah dibelakangnya.

  Shara balik badan sambil melepas headset-nya. "Ngapain? Kok masih di sekolah?"

    "Lo juga ngapain?" Aril balik bertanya sambil senyum "Gak baik anak perawan keluyuran pas mau maghrib,kata nenek gue mah pamali sarepna"

    "Dih apaan sih?" Shara memukul lengan Aril disertai senyuman. Mereka jadi lebih dekat semenjak Shara sering curhat tentang ibunya yang terus mengingatkannya supaya menjaga 'pangeran'.

  Mereka melanjutkan jalannya "Udah makan,Sha?" tanya Aril tanpa menoleh. Shara menggeleng.

    "Nggak, langsung pulang aja" jawab Shara.

    "Hahah siapa yang mau ngajak lo makan?" canda Aril dan Shara hanya memasang muka datarnya.

    "Lah salah gue apa? Gue emang mau langsung pulang"

    "Nggak,lo gak salah kok" Aril tersenyum sambil merangkul Shara. "Kuy pulang,gue anterin"

  Shara hanya bisa tersenyum sambil menikmati desiran aneh yang kembali hadir ketika ia bersama Aril.

  Diperjalanan pulang tak ada obrolan apapun. Mereka sibuk menikmati langit yang mulai menggelap.

    "Lo beneran mau ikut lomba?" tanya Aril ketika sampai di depan rumah Shara.

    "Tau dari mana? Icha?"

    "Nggak,nebak aja soalnya lo lebih sering latihan"

  Shara mengangguk dua kali sambil menatap Aril. "Iya nanti beberapa hari lagi. Nonton ya,di tv juga gak papa" jawab Shara sambil nyengir.

    "I hope you'd win in that match"

  Shara mengangguk-angguk sambil mengamin kan didalam hati. "Thank you very much,Ril"

  Aril tersenyum manis,ia mematikan mesin motornya"It's okay, it's common. Hampir tiap hari kita bareng,masih bilang makasih aja"

    "No,not that" kata Shara sambil menggigit bibir bawahnya,bingung cara menyampaikannya.

    "So?" tanya Aril sambil menghadap Shara. Membuat Shara semakin bingung.

    "Yaaa makasih aja. Thanks for everything what you do heheh" Shara tersenyum kikuk sambil menggaruk rambutnya.

  Aril juga jadi terbawa hawa awkward,dia hanya senyum sambil mengangguk dan langsung nyalain motornya.

    "Heheh gue pulang oke?" pamitnya sambil memakai helm.

    "Jangan telat makan" Aril mengingatkan sambil mengacak rambut Shara, membuat suasana semakin canggung. "Bye" katanya kaku sebelum menjalankan motornya.

    "Bye" balas Shara sambil melambaikan tangan dan langsung masuk ke pager.

  Gak tau kenapa jantung Shara berdetak cepat,mungkin karena merasa canggung tadi. Ia pun langsung masuk ke kamar.

Prince's HiddenWhere stories live. Discover now