Eleven

1.4K 82 1
                                    

  Pulang sekolah Alfred mampir dulu ke gedung ekskul. Dia nerima tawaran wendi buat ikut basket. Begitu Alfred masuk ruang basket udah ada wendi di sana.

    "Eh Alfred, jadi nih ikut basket?" tanya Wendi basa-basi. Alfred mengangguk sambil senyum lalu ngambil selebaran untuk ngisi biodata.

  Wendi kembali pada kegiatannya membereskan peralatan cheers.

    "Wen,ini di simpen di sini aja?" tanya Alfred menunjuk formulir yang sudah ia isi. Wendi mengangguk mantap

    "Iya,nanti gue kasih tau kaptennya" jawab Wendi tak lupa dengan senyumnya. Nih anak kalo dideket Alfred pasti senyum,coba kalo nggak sombong gak ketulungan.

    "Kalo gitu gue duluan ya?" pamitnya sambil jalan keluar ruangan.

  Alfred melihat banyak anak-anak berjalan melewatinya, Alfred yang penasaran berjalan kearah berlawanan. Gak lama ia melihat Shara duduk di pinggir kolam renang.

    "Sha!" panggil Alfred takut salah orang "Ngapain sendirian disini?" tanya Alfred setelah Shara menoleh.

    "Renang lahhh" setelah menjawab Shara pun kembali turun dan mulai menggerakkan kakinya. Alfred duduk di tempat start,menunggu Shara kembali.

    "Ngapain masih disini?" tanya Shara setelah kepalanya muncul di permukaan dan berdiri di dekat Alfred duduk.

    "Liat orang renang,maklum gue gak bisa ehe" Alfred malah nyengir. "Lo ada lomba? Yang lain udah pulang lo masih latihan"

  Shara menggeleng "Gue suka aja di dalem air. Bawaannya tuh tenang.. Bisa dibilang gue suka air kayak suka sama cowok." jawabnya sambil duduk di pinggir kolam.

    "Ohh pantesan waktu hujan lo senyum lebar" kata Alfred sambil ngambil air "Kenapa lo suka air? Menurut gue air itu dingin nyusahin lagi,kalo hujan"

    "Karna.. Menurut gue air itu keren, dia netral tapi dia juga bisa bergerak di saat tertentu,di waktu yang tepat gak sembarangan. Kayak orang yang lebih sering diem dan bersuara ketika ada yang bertanya,gak maen nyap-nyap sana-sini,berisik."

  Alfred mengangguk-angguk paham. Shara mengayun-ayunkan kakinya di dalam air.

    "Lo suka apa?" tanya Shara tanpa melihat Alfred

    "Gak terlalu spesifik. Kayaknya gue ayo-ayo aja" jawab Alfred. Shara mengangguk-angguk lalu memilih kembali meluncur kedalam air. Alfred bosen liatin Shara jadi dia pulang duluan.

  15 menit kemudian Shara udah jalan buat ganti baju dan sialnya kakinya menginjak sesuatu yang membuatnya memekik.

    "Aww! Perih anjir" Shara terduduk karna merasa kakinya lemas.

  Shara melihat telapak kakinya,ada pecahan kaca. Gak lama seseorang duduk disampingnya.

    "Lo kenapa?" tanya orang itu. Shara menoleh dan ternyata dia Aril.

    "Gak sengaja,gue gak liat ada kaca. Jadi ya.. " Shara meringis kecil ketika Aril menyentuh sekitar kaca yang nancep di telapak kaki Shara, darahnya keluar lebih banyak.

    "Gak terlalu dalem nancepnya kok" kata Aril sambil berusaha bantu Shara berdiri dan membawanya ke tribun.

  Aril pergi ke ruang PMR untuk mencari P3K lalu kembali ke tempat Shara.

    "Maaf kakinya" Aril menyimpan kaki Shara yang terluka di pahanya. Ia mencabut kaca itu perlahan.

  Shara menoyor kepala Aril kasar "Sakit,ril!"

    "Ish ini udah pelan"

    "AWW! Ya sakit iih" Shara menoyor Aril lagi "Udah sekaligus aja langsung"

    "Yakin nih?" Shara mengangguk dan Aril langsung mencabut kaca itu dan

    "AAAA! PERIH ARIL! AWW!"

  Aril tak meperdulikan teriakan Shara,ia membersihkan luka Shara dengan sedikit alkohol.

    "Lagian siapa sih yang mecahin kaca di deket kolam. Bego najis" kesel Shara ketika sudah lumayan enakan.

    "Lebih bego lo yang nggak liat jalan" Cibir Aril

  Shara mendengus kesal "Iya-iya. Eh BTW lo kok ada di sini?"

    "Gue abis nyimpen peralatan sepakbola. Terus denger lo teriak" jawab Aril sambil menutup luka Shara dengan kain kasa. "Kaki lo dingin,cepet ganti baju gih"

    "Makasih" kata Shara sambil nurunin kakinya dan berdiri buat jalan keruang ganti.

  Baru aja dua langkah telapak kakinya tiba-tiba ngilu lagi,hampir aja Shara oleng. Aril yang melihat itu langsung mendekat dan mengantar Shara sampai pintu ruang ganti.

  Selama ganti baju,perut Shara rasanya aneh. Kayak sakit perut tapi gak sakit. Serasa mau terbang gitu aja,mungkin karena dapet perhatian lebih dari Aril. Mungkin,menurutnya.

👑👑👑

    "Yaaah hujan" keluh murid kelas IPA 1 karena sekarang waktunya mereka olahraga.

    "Please jangan ujan gede,gue bosen dikelas mulu" kata Nisa–teman sebangku Shara. "Sebel deh gue. Sehun's wife doesn't like rain" lanjutnya sambil memangku tangan.

    "Hahah bisa ae lu sabyan" Shara menimpali dengan tertawa

    "Dih lo mah,masa sehun sama nisa sabyan kan gak pantes. Si sabyan pake hijab lah si sehun pamer Abs mulu. Gak etis,mending sehun sama gue aja"

    "Ya deh iya serah sehun's wife ae" kata Shara menyenangkan hati Nisa.

    "Eh btw menurut lo bakal gantengan mana? Sehun atau 'pangeran'?" tanya Shara iseng. Dan Nisa langsung jawab dengan tegas dan lantang "Sehun lah!"

    "Iya deh iya"

  Gak lama kemudian pak Wawan masuk kelas.

    "Kuy lah ke kolam renang" ucap pak Wawan ketika berdiri di depan papan tulis.

  Pak Wawan ini guru olahraga yang gak bisa dibilang tua,tapi disebut muda juga nggak. Umurnya sekitar 33-36 tahun. Gaya bicaranya itu kayak ke temen sendiri,makannya anak-anak pada suka pelajaran olahraga.

    "Yah pak masa hujan-hujan renang?" keluh Icha seraya memastikan ucapan pak Wawan.

    "Kan dingin pak" salah satu murid melanjutkan protes Icha.

    "Dari pada ujan-ujanan mending di kolam renang. Ayok let's go! Kajja!"

    "Ciaaa bapak bisa bahasa korea!" pekik Icha setelah pak Wawan mengucapkan 'kajja'

  Pak Wawan cuman senyum dan lanjut jalan ke gedung ekskul. Yang lain ngikutin. Shara berjalan dengan senang hati,saking senangnya Shara bersenandung kecil sambil membuka telapak tangannya di bawah rintik hujan.

    "Bahagia amat neng" Icha menyenggol Shara yang masih senyum.

    "Seneng aja" jawab Shara "Gue suka air,makanya seneng"

    "Tapi kenapa sih sampe lo senyum-senyum terus?" heran Nisa yang berjalan tak jauh dsri mereka. "Air kan dingin"

    "Lebih dingin mana air atau matanya suga?" tanya Icha dan Nisa hanya nyengir.

    "Ya suka aja,mungkin karena gue sering renang. Dan air itu gak hanya dingin,di waktu tertentu dia juga bisa menghangatkan"kata Shara memberitahu.

    "Masa sih?" Icha dan Nisa tidak percaya.

    "Iya,coba buktiin aja nanti"

👑

Prince's HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang