16

4.2K 555 38
                                    

Tadinya Jimin ingin menghabiskan sore harinya dengan berjalan-jalan mencari udara segar, tapi setelah bertemu Yoon Ha, Jimin jadi ingin langsung pulang saja

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Tadinya Jimin ingin menghabiskan sore harinya dengan berjalan-jalan mencari udara segar, tapi setelah bertemu Yoon Ha, Jimin jadi ingin langsung pulang saja. Lagipula dia harus bekerja lagi tengah malam nanti, dia butuh setidaknya beberapa jam saja untuk beristirahat, sebelum kembali menjalani kehidupan kelelawarnya. Mencari mangsa.

Jimin mendongak. Langit sudah hampir gelap. Astaga, dia bahkan melupakan membeli makan malam untuk ayahnya.

Langkahnya ia bawa pada salah satu kedai, mengatakan pesanannya dan menunggu agak lama sebelum sekantung plastik makanan sampai ditangannya. Jimin kemudian membayarnya dan bergegas pulang sebelum hari benar-benar gelap.

Jimin harus katakan pada ayahnya bahwa ia berhasil membuat wanita itu mengatakan yang sebenarnya pada Taehyung. Tidak lama lagi mereka akan kembali bersama.

Ayah, Jimin, Taehyung, juga ibu di dalam hati mereka.

Ibunya benar, jika dia menemukan Taehyung, mereka akan kembali menemukan kebahagiaan setelah itu.

Jimin memutar kenop pintu, melongokkan kepalanya melihat keadaan di dalam di mana ruang tamu masih dalam keadaan gelap.

Jimin kemudian masuk setelah melepas sepatunya dan menyimpannya di sudut. Ia nyalakan lampu penerangan yang membuat matanya harus sedikit menyipit untuk menyesuaikan bias cahaya.

Sedikit senyum terukir dibibir penuhnya. Rumahnya sangat bersih dan rapi. Pasti ayahnya yang melakukan ini.

"Ayah!" Sambil berjalan Jimin meneriakkan ayahnya. Mungkin sedang di kamar mandi, atau ketiduran sehingga lupa menyalakan lampu.

Perlahan Jimin membuka pintu kamar sang ayah, takut akan membangunkannya jika benar ayahnya sedang tidur. Namun gelap. Kamar ayahnya gelap.

Keningnya berkerut samar. Apa ayahnya benar-benar tidak ada di rumah? Lagi?

Ah, Jimin jadi sedikit kecewa.

Tangannya bergerak menekan saklar lampu yang tak jauh dari posisinya, dan langsung disuguhi pemandangan kamar sang ayah yang berantakan dengan barang-barang yang berserakan, berbeda dengan ruangan lain. Bahkan Jimin sempat melihat betapa rapi kamarnya dari pintu yang terbuka sedikit. Jimin memeriksa seisi ruangan, ia penasaran kenapa ayahnya tidak membereskan kamarnya sendiri.

Langkahnya mendadak terhenti saat ia mencium sesuatu yang menyengat. Seperti ia cukup familiar dengan aroma menusuknya.

Pandangannya turun ke bawah dan mendapati tabung kecil tergeletak di dekat kakinya. Jimin mengambilnya dan mengamati benda itu sejenak. Dan begitu melihat nama mereknya matanya berkedip berkali-kali. Jimin kembali mengamati ruangan itu sambil mengocok benda yang di pegangnya.

"Kosong," gumamnya pelan.

Jimin kembali melangkahkah kakinya setelah melempar tabung kosong itu ke tempat sampah di sudut kamar saat ia merasa kakinya menginjak sesuatu.

✔ MOONCHILD | Park JiminKde žijí příběhy. Začni objevovat