No Other 01

3.5K 246 14
                                    

Sebelum membaca tolong vote!
Sesudah membaca tolong comment!

.
.
.

Bagaimana jadinya, gadis yang berperawakan cantik seperti barbie tapi memiliki sifat pemalas. Bahkan gadis itu bangun disiang hari. Berbeda dengan kakak laki-lakinya yang selalu bangun di pagi hari dan berangkat ke kantor tepat pada waktunya.

Park Luhan

Yah nama itu, Park Luhan gadis yang bangun disiang hari sedang asik di alam mimpinya padahal jam sudah menunjukan jam tujuh waktunya berangkat sekolah. Tapi gadis itu tetap saja asik dengan mimpinya.

"Park luhan!" Geram Ny.Park

"Lima menit lagi bu" balas luhan dengan mata masih tertutup

"Lima menit apanya? Sudah jam tujuh cepat bangun kau sudah terlambat"

Mendengar kata ibunya membuat luhan membuka matanya dan langsung bangun, berlari menuju kamar mandi

"Ck anak itu" gumam tao lalu pergi turun kebawah untuk menyiapkan

.
.
.

"Bagaimana? Apa anak itu sudah bangun?"

"Ya sudah dan sekarang dia sedang mandi"

"Tao, bagaimana bila luhan kita pindahkan ke Seoul?"

"Untuk apa? Tidak-tidak nanti dia membuat onar lagi"

Yap, Luhan pernah membuat onar yaitu lebih tepatnya saat dia dipindahkan oleh ayah dan ibunya ke Canada untuk membuat Luhan mandiri tapi hasilnya tetap sama Luhan masih saja pemalas seperti bocah. Bahkan sampai bersekolah saja membuat seenak jidat.

"Tidak, kita akan pindahkan Luhan ke Seoul. Luhan tidak akan membuat onar disana percayalah padaku hm"

"Oke baik nanti kita bicarakan"

Disaat Kris dan Tao sedang asik mengobrol sambil sarapan, beda hal dengan Luhan yang sekarang kelimpungan dimulai dengan memakai seragam, merapihkan buku, bahkan Luhan belum mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya.

Walaupun tampilan acak-acakan, Luhan percaya bahwa dia gadis paling cantik di dunia ini melebihi Artis manapun.

"Pagi ayah ibu" sapa Luhan dengan mencium kedua pipi ayah dan ibunya

"Pagi, sekarang cepat habiskan sarapan mu" ucap Tao

"Tidak ibu aku sudah terlambat, aku akan mengambil roti saja. Aku berangkat ya bu" ucap Luhan sambil mengambil roti satu lalu pergi keluar demi menemui supir pribadinya.

"Paman hans ayok kita berangkat aku sudah terlambat"

"Baik nona"

Pak Hans pun masuk kedalam mobil dan langsung mengendarai mobil itu menuju sekolah Nona nya. Selama diperjalanan Pak Hans yang asik menyetir dan Luhan asik dengan pikirannya sambil memakan roti yang ia bawa tadi. Bagaimana bisa ayahnya memindahkannya lagi? Yap, Luhan sudah tau tadi sebelum benar-benar turun ke bawah bila ia akan dipindahkan lagi ke Seoul. Apa ia senakal itu sampai ayah dan ibu nya akan memindahkannya?

Huh

"Paman, apa Luhan terlalu nakal?"

"Tidak nona, anda adalah anak yang baik, ramah, sopan, dan cantik" ucap Pak Hans jujur dengan mata masih fokus ke jalan

"Benarkah? Tapi kenapa ayah dan ibu selalu memindahkan ku"

"Mungkin Tuan dan Nyonya hanya ingin putrinya mandiri, seperti yang lain. Kebanyakan anak sekarang selalu tergantung pada kedua orangnya"

Ňø Ôțhëř [HunHan]Where stories live. Discover now