No Other 06

1.7K 156 18
                                    

Dimana aku? Kenapa semuanya putih?

"Luhan-nie?" Suara itu aku mengenalnya, ku tolehkan kepalaku mencari orang itu

"Ibu ayah" aku berlari mencari ibu dan ayahku sampai ujung tapi yang kutemukan hanya cahaya sinar tidak ada keberadaan ibu dan ayahku

"Luhan-nie" ku berlari lagi dengan air mata yang berlomba-lomba keluar dari mata rusaku. Ku berjongkok dan menaruh kepalaku di lipatan kakiku.

"Mau berjanji dengan ibu dan ayah?" Ku dongakan kepalaku dengan mataku yang mencari keberadan ibu dan ayah.

"Kau harus berubah nak. Ibu hanya ingin kau berubah hilangkan sifat nakalmu yang sering membuat onar, pergi malam dan pulang pagi. Hanya itu yang ibu mau" air mataku menetes lagi

"Jangan menangis sayang ibu hanya ingin kau menjadi gadis baik dan tidak pernah membantah perkataan ibu dan ayah"

"Maaf ibu hiks" ku tundukan lagi kepalaku

"Han-nie mau berjanji satu hal dengan ayah?" Aku mengaggukan kepalaku

"Bahagiakan ayah dan ibu jadilah gadis baik, maka kau boleh kembali kerumah"

"Aku tidak janji ayah hiks a-aku takut"

"Kau pasti bisa sayang percaya pada ibu"

"Kami semua sayang padamu sayang, kami pergi"

"I-ibu ayah"

....

Luhan membuka matanya dengan deru nafas yang tak beraturan. Luhan duduk dan menyenderkan badannya di kepala kasur.

"Huh, ada apa denganku? Kenapa aku bermimpi ibu dan ayah?" Monolog Luhan

Clek

Luhan menoleh kearah pintu kamar, dan melihat Sehun yang masuk kedalam dengan membawa teh dan juga makanan.

"Minum ini, badanmu panas" Sehun duduk dipinggiran kasur

"Ada apa dengan matamu? Kau menangis?" Tanya Sehun yang melihat mata Luhan berair

"Tidak" Luhan pun buru-buru menghapus air matanya dan menatap Sehun

"Sehun-ah boleh aku minta tolong padamu?"

"Apa?"

"Bisa kau rubah kebiasaanku?"

"Maksudnya? Jelaskan padaku dulu baru aku akan menolongmu"

"Saat tinggal di Cina aku memiliki sifat buruk, yaitu bermain dengan para pria, pergi ke club malam bersama teman ku dan pulang pagi, lalu aku sering membuat onar dan membuat para tetangga dirumah ku menjadi risih"

"Aku tidak menyangka kau seburuk itu Luhan" Sehun menatap Luhan dengan tatapan yang sulit diartikan

"Tadi, aku bermimpi ayah dan ibuku. Dalam mimpi itu ayah dan ibu menyuruhku berubah menjadi gadis baik. Dan juga aku harus membahagiakannya"

"Kau harus buang semua kebiasaan burukmu. Berhenti bermain dengan pria, berhenti pergi ke club malam, berhenti membuat onar! Luhan kau cantik kenapa kelakuan mu seperti gadis kurang sentuhan pria"

"Yak! Walaupun aku gadis nakal. Tapi demi apapun aku belum di jebol oleh pria! Kau tahu? Kau adalah pria pertama yang pernah menciumku"

"Pantas saja ciuman mu kaku"

"Gampang saja kau tidak perlu menciumku"

"Sudahlah makan itu, dan setelah itu kau minum obat. Aku ingin mengerjakan tugas dulu" setelah menyuruh Luhan makan Sehun pun pergi meninggalkan Luhan.

Ňø Ôțhëř [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang