No Other 03

2K 191 22
                                    

Sebelum membaca tolong vote!
Sesudah membaca tolong comment!
.
.
.

"Eunghh"

Luhan terbangun dari tidur pulasnya. Mata rusanya melihat sekeliling kamar yang tidak pernah ia lihat.

"Kau sudah bangun?" Luhan hanya diam menatap pria yang sedang berdiri di depan pintu kamar

"Hei, aku bicara padamu Luhan"

"Kau tanya aku sudah bangun? Lalu yang kau lihat apa?"

"Yang ku lihat kau masih berbaring, kakimu sudah sembuh?" Sehun berjalan menghampiri Luhan

Luhan bangun dari tidurnya dan duduk ditepi ranjang, "Belum masih terasa ngilu"

"Sini aku akan mengobatinya" Sehun duduk di lantai dengan karpet sebagai alasnya. Sedangkan Luhan hanya bisa meringis sakit.

"Kau bukan dokter tapi kenapa kau bisa mengobati kaki ku?"

"Belajar Luhan, kenapa kau sangat lamban"

"Yak! Aku tidak lam- ahh sakit Sehun" Luhan meringis sakit karena Sehun menekan luka dikakinya

"Diamlah Luhan" Luhan diem sambil meremas bahu Sehun, demi apapun luka itu sangat perih.

.
.
.

"Makanlah kau belum mengisi perutmu dari pagi" ucap Sehun sembari menyodorkan makanan pada Luhan yang masih asik duduk di kasur

"Nanti saja, Hun-ah apa kau tidak mau mengajakku berkeliling Seoul?"

"Tidak, kaki mu masih sakit nanti saja bila sudah sembuh" Luhan hanya membuang nafas kasar mendengar jawaban yang Sehun lontarkan. Mengambil makanan yang dikasih oleh Sehun lalu ia menyuapkannya kedalam mulutnya.

"Besok kau akan masuk sekolah?"

Luhan menelan makanan yang berada dimulutnya, "Entah, nanti ku hubungi ayah ku dulu"

"Begitu baiklah habiskan makanan mu aku akan pulang sebentar karena Appa ku sudah menelpon ku" berdiri dari duduknya Sehun menatap Luhan yang sedang menatapnya juga

"Bila besok kau mulai masuk kesekolah, kirimkan pesan padaku. Aku sudah memasukan nomor ku di ponselmu" ucap Sehun sambil mengelus pipi Luhan

"Hm" Luhan nunduk dan melanjutkan makannya

Oh tuhan, tadi apa? Sehun mengelus pipi ku - batin Luhan dengan senyum di bibirnya

"Aku pamit" Sehun pun pergi meninggalkan Luhan sediri yang sedang merona. Setelah Sehun pergi Luhan pun memegang pipinya yang tadi di elus oleh Sehun.

"Sehun-ah apa aku boleh menganggapmu kekasihku? Sungguh aku jatuh cinta padamu" monolog Luhan sambil tersenyum seperti orang bodoh.

Ting nong

Belum lama Sehun pergi bel apartement Sehun berbunyi, dengan pelan Luhan bangun berjalan pelan ke arah pintu apartement.

Ting nong

"Ish, tidak sabaran sekali tidak tahu bila kaki ku sedang sakit" gerutu Luhan sambil berjalan kearah pintu

Ňø Ôțhëř [HunHan]Where stories live. Discover now