No Other 11

1.3K 135 18
                                    

Sebelum membaca tolong vote!
Sesudah membaca tolong comment!
.
.
.

"Sudah lebih baik?" Tanya Sehun saat sudah membaringkan Luhan diranjang

"Sudah" ucap Luhan yang masih sesegukan

"Kenapa menangis hm?" Sehun mengusap kepala Luhan sesekali mengecup dahinya.

"Sejak tadi kau diam dan aku tidak suka didiamkan seperti itu"

"Sudah ya, aku sudah tidak marah padamu"

Luhan memeluk Sehun erat dan menggelamkan kepalanya didada milik Sehun "Sehun-ah kenapa kau menghajar Mark?"

"Irene mengirimkan ku gambar dan didalam gambar itu kau dan Mark sedang berciuman mesra"

"Sehun kau tau itu bukan aku"

"Pertama aku tidak percaya itu kau, namun semakin banyak Irene mengirimku gambar aku semakin yakin bila kau dan Mark berciuman dikelas kosong"

"Sudahlah aku tidak akan menghianatimu"

"Tidak mau makan?" Tanya Sehun sambil menepuk punggung kekasihnya

"Tidak aku ingin tidur saja kepalaku pusing" Luhan menyamankan posisinya dalam dekapan Sehun

"Hm tidurlah, besok kau tidak perlu masuk"

.
.
.

Mata elang yang selalu menatap orang lain tajam namun tidak dengan kekasihnya itu mengerjap melawan cahaya yang masuk lewat jendela kamarnya.

Sehun, membuka matanya lalu melihat jam yang berada dinakas. Sudah jam lima pagi, perlahan Sehun mengangkat tangannya yang berada dikepala Luhan mengecup dahi sang kekasih lalu bangun dan berjalan kearah kamar mandi demi mencari kesegaran dipagi hari.

Lama didalam kamar mandi, Sehun melihat kekasihnya yang masih tertidur dengan nyaman diranjangnya. Berjalan kearah ruang pakaian lalu memakai seragamnya lalu tersenyum kearah kekasihnya. Menaikan selimut sampai dada lalu mengusap rambut Luhan lembut.

"Luhan-nie sudah pagi ayo bangun" ucap Sehun pelan tepat ditelinga Luhan.

Namun apa yang Sehun dapat? Luhan tidak merespon.

"Aku berangkat Luhan-nie jangan mencariku seperti orang kesetanan hm" Sehun mengecup bibir Luhan sekilas lalu pergi berjalan kearah pintu kamarnya.

No Other✔

Ngh

Luhan melenguh dalam tidurnya, jam sudah menunjukan pukul sepuluh namun putri tidur itu masih menutup matanya rapat rapat.

Perlahan Luhan membuka matanya lalu melihat sekeliling kamar Sehun, meraba kasur sampingnya kosong tempat yang kelasihnya tiduri itu kosong.

"Sehun-ah sudah pagi" monolog Luhan yang belum tau bila ini sudah siang

"Sehun-ah kau dikamar mandi? Ayo cepat keluar aku ingin mandi" Luhan bangun dalam tidurnya dan berjalan kearah kamar mandi.

Ňø Ôțhëř [HunHan]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt