02. Louis

17.2K 2.8K 317
                                    

NOTE : Cuma mau mengingatkan.. kalian tau kan cara menghargai suatu karya, hehehe.. satu vote dan comment kalian itu sangat berharga untuk author.

Terima kasih dan Happy reading !! ^^

Alpha - Huang renjun

Kringg.. kring.. kring..

Bell jam istirahat pun berbunyi. Seperti biasa, semua murid berhamburan keluar kelas dan mencari kegiatan untuk menyegarkan kembali otak mereka. Lalu Renjun... dia langsung saja beranjak dari tempat duduknya. Tapi sebelum dia benar-benar beranjak dati tempat duduknya, aku menahannya.

"eeeyy eyyy mau kemana"

Aku menarik tangan Renjun dengan sigap. Dia berbalik dan menatapku dengan tatapan tajamnya. "Kita belum selesai" ucapku membuat Renjun hanya menaikkan alisnya sebelah. Sepertinya dia tidak mengerti dengan apa yang kumaksud barusan.

"Shua.. kamu mau ngapain lagi" tegur Jeno.

"Sudah ya kalian diam aja" Jawabku.

"Ah udahlah kita mau ke kantin dulu. Aku lapar"

"Oke"

Jaemin dan Jeno pun segera ke kantin. Hm.. kantin ? yah, Jeno masih termasuk manusia, jadi dia masih butuh makanan manusia. Yah layaknya aku yang manusia normal ini. Jeno hanya kumat pada saat bulan purnama saja. Jika saat itu tiba, barulah dia akan berubah menjadi monster dan bisa jadi akan ada salah satu manusia yang menjadi korban.

Sedangkan Jaemin, dia adalah makhluk peminum darah. Dia memang bisa memakan makanan manusia tapi itu tidak akan berpengaruh padanya. Dia masih bisa merasa kehausan dan kelaparan kecuali dia mengonsumsi darah.

Setelah Jeno dan Jaemin pergi ke kantin, sekarang hanya tinggal aku dan Renjun yang ada di dalam kelas. Yahh.. aku sangat penasaran dengannya makanya aku ingin menanyakan beberapa hal kepadanya. Aku menyuruhnya duduk di bangku kosong yang berada di depanku. Tanpa berkomentar, dia pun menuruti apa yang kukatakan ㅡduduk di bangku itu.

"Kenapa ?" Tanya Renjun

"Kamu beneran vampir kan ?"

"Kamu ini bodoh atau apa ? Aku sudah bilang berkali-kali. Aku bukan vampir !" sarkasnya.

"Gak ! kamu itu vampir. Aku tau"

Renjun menghela nafasnya kasar "Kamu kenapa bisa sebegitu addicted-nya sama vampir, ha ? apa bagusnya vampir ? mereka itu monster. Mereka jahat. Lagian mana ada vampir di dunia nyata" ujarnya.

"Gak. Kamu salah. Vampir itu nyata. Contohnya Jaemin.. trus Jeno yang juga werewolf.. Guru bahasa Inggris disini juga vampir.. yang terakhir itu kamu. Kamu itu vampir, Renjun ! Dan pandangan kamu soal vampir itu salah besar. Gak semua vampir itu jahat. Liat aja Jaemin.. dia baik. Kalaupun dia emang jahat. Mungkin sekarang aku udah mati. Atau bisa jadi aku yang sekarang lagi ngomong sama kamu ini udah bukan manusia lagi. Tapi liat, aku masih jadi manusia. Bahkan seringkali aku bilang ke Jaemin kalau aku juga mau jadi vampir. Tapi dia malah nolak"

"Apa ? kamu mau jadi vampir ? kamu gila ?"

Renjun sedikit terkejut mendengarnya. Tidak aneh, semua orang visa menganggapku gila karena itu. Yah, mau bagaimana lagi ? Pandanganku tentang vampir itu memang berbeda dari yang lainnya. Aku suka vampir. Vampir itu bukan monster. Mereka tidak jahat dan aku mau menjadi vampir.

"Aku gak gila, Renjun" ucapku.

"Aku jadi gak paham sama pola pikir kamu yang konyol itu"

"Kamu boleh gak percaya sama vampir. Tapi kamu harus percaya, diluar sana ada orang yang percaya sama vampir"

Alpha | Renjun ✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang