17. Lycan ?

8.5K 1.5K 352
                                    

Alpha - Huang renjun

Kembali pagi.. dan kembali ke sekolah, seperti biasa... aku berangkat dengan Renjun. Untungnya kali ini aku tidak kesianganㅡsebenarnya bukan kali ini saja. Tapi sudah sejak kemarin-kemarin.

Sungguh suatu kemajuan yang baik.

Btw... karna aku sedang bersama Renjun, sepertinya ini adalah waktu yang baik untuk menanyakan soal yang sudah kubicarakan dengan Jeno semalam. Jujur saja aku masih penasaran tentang itu.

"Renjun. Aku mau nanya" sahutku.

"Kali ini soal apa ?" Tanyanya begitu.

"Yang waktu itu deh.. kamu bilang.. kamu tau aku Victoria karna hati ? Jadi di kehidupan sebelumnya kamu......"

"Iya aku suka sama kamu... di kehidupan sebelumya aku punya rasa sama kamu.. bahkan sampai sekarang. Makanya aku bisa nemu kamu dan itu alasan kenapa aku disini. Sudah jelas ?"

Oh no, sepertinya wajahku memerah.. bagaimana bisa dia mengatakan hal itu dengan frontal. Asdfghjkl. Tolong aku..

"Y-ya jangan frontal gini dong ngomongnya. Aku jadi malu" ucapku.

"Habisnya kamy nanya gitu. Yaudah aku jawab"

"Iya sih.. tapi kan... ah tau ah"

Aku berjalan lebih sedikit cepat dan meninggalkan Renjun jauh dibelakang sana. Namun sepertinya usahaku sia-sia karena dia juga bisa menyusulku

Tapi tetap saja aku berusaha berjalan lebih cepatㅡaku tidak ingin berada sejajar dengannya. Sampai dia menarik tanganku dan akhirnya aku berhenti.

"Giliran aku yang nanya" begitu ujarnya.

"K-kamu mau nanya apa ?" Perasaanku mulai tidak enak.

"Kamu biasa aja ketemu aku ? Kamu gak ada rasa apapun ?"

"Y-ya sebelumnya gak ada.. tapi sejak kamu ngomong itu tadi.. aku jadi lebih sedikit canggung"

Ia melepaskan tanganku.

"Wajar sih. Kamu sudah jadi manusia. Semua memori kamu dimasa lalu hilang. Hmm.. padahal aku berharap kamu ingat semuanyaㅡgak semuanya sih. Seenggaknya memori baik kamu . Yang buruk gak udah diingat lagi" ketusnya.

Sebenarnya aku juga ingin mengingat semua yang terjadi di masa lalu tapi apalah daya. Aku tidak bisa. Aku adalah mausia biasa sekarang. Sekeras apapun aku berusaha mengingat, itu hanya akan sia-sia. Bahkan bisa berdampak buruk padaku.

Padahal aku sangat ingin mengingat semua itu. Tapi ah sudahlah.. lama-kelamaan aku juga pasti akan mengetahuinya dengan mendengar cerita dari Renjun atau siapapun itu.

"Renjun... kamu bilang aku dracula kan ? Trus keluarga aku ? Mereka juga dracula kan ? Jadi.. mereka dimana ? Mereka masih hidup sampai sekarang ?"

Entah mungkin ini perasaanku saja atau memang benar seperti itu.. tapi wajah Renjun seketika berubah menjadi terkejut dan gugup ketika aku menanyakan hal itu.

"Oh itu, emm... mereka juga gak ada yang masih hidup. Sama kayak kamu. Tapi aku gak tau mereka bereinkarnasi atau enggak" jawabnya.

"Jangan bilang yang bunuh mereka juga si Mark itu ?"

"Em.. aku gak begitu yakin kalau itu"

Hmm... padahal aku ingin bertemu mereka jika saja mereka masih hidup sekarang. Aku sangat penasaran bagaimana bentuk wajah mereka.

"I heard it. U said my name. Dan.. keluarga siapa ? Membunuh ? Apa maksudnya ini  ?"

Tiba-tiba saja aku dan Renjun membalikkan badanㅡmelihat keasal suara itu. Dan begitu terkejutnya aku ketika melihat sosok Mark dibelakang kami sedang berdiri memandangi kami dengan ekspresinya yang begitu menyeramkan.

Alpha | Renjun ✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang