23. I miss my victoria

7.9K 1.4K 181
                                    


©2019, ddokkuma

Setelah aku memastikan Mark sudah tidak ada di lingkungan rumahku, akupun segera masuk kedalam rumah.. berniat untuk menghabiskan sisa hari ini dengan tidur~

Karena seingatku, aku tidak ada janji hari ini. Jadi aku bisa tidur sepuasnya.

"Aku sudah bilang kan jangan dekat-dekat Mark"

Suara itu sontak membuatku terkejut ketika aku baru masuk kedalam kamar ㅡakupun langsung menutup pintu dan menguncinya sebelum ada orang yang mendengar Renjun.

Iya, orang yang baru saja berbicara adalah Renjun. Entah sejak kapan dia ada disini.

"Aku ga dekat-dekat kok. Dia aja yang nempel terus. Aku udah berusaha menjauh" jawabku begitu.

"Kamu mau nerima ajakan dia pergi ! Kenapa kamu ga nyari alasan lain. Berusaha biar kamu ga pergi sama dia ?! Masih untung sekarang kamu masih hidup. Gimana kalau misalkan tadi kamu tiba-tiba diserang sama dia ?! Kamu pikir bisa selamat ? Kamu pikir ada yang bakal nolong kamu ? Ga Shua. Sekalipun aku. Ga ada yang bisa nolong kamu kalau itu suda berurusan sama Mark"

"Aku tau ! Tapi gimana. Aku udah cari alasan tapi tetap aja. Semua ini karna kak Doyoung. Dan aku ga bisa bentak omongannya kak Doyoung ! Kamu pikir aku mau pergi sama Mark ? Liat mukanya dia aja aku ga mau !"

Begitu marah,

Aku tidak bisa menerima apa yang dikatakan Renjun padaku. Dia berusaha menyalahkanku. Padahal aku sendiri tadinya tidak mau menerima ajakan Mark. Jika saja bukan karena kak Doyoung.

Tidak peduli dengan orang-orang yang ada di rumah ini. Sekalipun mereka mendengarku berteriak, aku tidak peduli !

"Kita jangan bicara disini"

Renjun menarik tanganku dan semua terasa hanya dalam hitungan detik, sekarang aku sudah berada di dalam rumahnya Renjun.. ㅡyah.. aku masih mengenali tempat ini.

Masih seperti posisi seperti tadi.. Renjun berada tepat didepanku.. dengan wajahnya yang memakai masker dan topi ㅡjuga kacamata.

"Maaf tadi aku bentak kamu. Aku cuma ga bisa liat kamu ada di jarak yang dekat sama Mark. Aku takut kejadian lama itu terjadi lagi" sahut Renjun pelan.

"Tunggu.. kamu.. liat ? Trus kenapa kamu diam aja ? Kamu ga tau gimana takutnya aku tadi ? Aku cuma berusaha tetap tenang disana" ketusku.

"Kamu pikir aku diam aja ? Aku sudah berusaha jauhin kamu dari Mark.. but.. u know who's him, right ? Dia bisa mengendalikan situasi disekitarnya. Aku ga bisa apa-apa. Mau mendekat kearah kamu aja ga bisa. Jadi aku cuma bisa liat kamu dari jauh"


Oo jadi begitu,

Tadinya aku ingin marah karena dia sudah tau aku berada didekat Mark tapi kenapa dia hanya diam saja. Ternyata bukan dia yang tidak mau berbuat apa-apa. Tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.

Ini tidak adil, ini gila.

Kenapa orang seperti Mark harus mendapatkan kekuatan seperti itu. Kenapa disini harus dia yang paling berkuasa. Jikalau begitu, tidak akan ada yang menghalanginya berbuat jahat.

Dimana organisasi yang katanya adalah mereka-mereka yang melindungi manusia dari vampir dan sejenisnya. Kenapa mereka diam saja ? Apa gunanya mereka kalau begitu ? Ini sama saja mereka ingin membuat populasi manusia habis ditangan dracula.

Alpha | Renjun ✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang