21. I promise you

8.3K 1.4K 112
                                    

Alpha - Huang renjun

"Dia sudah bukan adik kamu !" Teriak Jeno.

"Why ? Tentu saja dia tetap adikku. Dia victoria" jawab Mark dengan santainya.

"No. Aku gak mau punya kakak seperti kamu !" teriakku.

Aku tidak tau ini memang benar atau hanya perasaanku saja-tapi wajah Mark semakin menakutkan. Dia semakin menatapku. Perlahan-lahan Mark bergerak dan menghampiriku. Sampai jarak wajah kami benar-benar hanya 5cm.

Aku tidak bisa mendeskripsikan betapa gugup dan takutnya aku.

"Hm. Kamu tetap adikku, Victoria" Bisiknya pelan.

Hembusan nafasnya pun terasa sampai di wajahku. Rasa takut dan gugupku semakin meraung-raung.

Aku takutㅡtapi untungnya dia tidak melakukan apapun selain itu. Kemudian dia kembali menjauhkan wajahnya dariku.

"Dari dulu aku tidak pernah mempersalahkan kamu dekat sama alpha ini. Juga dengan kedua lycan itu. Tapi sepertinya aku kurang mengawasi kalian sampai pada akhirnya kalian lebih berpihak dengan para beta itu" ucapnya lagi.

"Karna kita sadar. Ternyata kita masih punya hati. Gak seperti kamu !" Sahut Renjun.

"Oh ya ? Hei sadar. Kalian itu bukan makhluk yang harus punya perasaan. Kalian itu vampire.. werewolf. Kalian monster ! Gak sepantasnya kalian punya hati dan menyelamatkan beta-beta itu. Sudah derajat mereka dijadikan budak"

"Okay okay.. iya mereka memang budak. Tapi itu dulu kan ? Sekarang semua aturan itu sudah diubah. Sudah gak ada permainan kasta. Dan jugaㅡsekarang dia bukan adik kamu lagi. Adik kamu sudah mati dan itu karna ulah kamu sendiri" Renjun menunjukku dengan arah pandangan matanya masih tertuju pada Mark.

Mark mendengus, sebelum membuka mulutnya.

"No, dia tetap adikku. Walau bagaimanapun juga dia itu Victoria" ucapnya.

Sebenarnya aku sedikit tidak mengerti dengan Mark, bukankah dia membenciku ? ㅡah maksudku Victoria. Sampai dia membunuhku. Seharusnya dia bahagia aku sudah mati. Tapi sekarang ? Ketika dia mendapati aku adalah Victoria.. kenapa dia seperti tidak menerima kalau aku bukan lagi adiknya ?

Dia tetap bersikeras mengatakan bahwa aku adalah adiknya.. tetap adiknya. Meskipun aku sudah dalam wujud yang berbeda sebagai manusia biasa.

Hm, ada apa dengan orang aneh itu.

"Ayo kita pulang"

Renjun beranjak dan menarik tanganku untuk ikut berdiri. Entahlah... wajahnya terlihat sedikit marahㅡapa mungkin karena Mark tadi ? I don't know.

"Hei. Kamu gak bisa kemana-mana dengan keadaan kamu yang seperti ini. Kondisi fisik kamu gak memungkinkan untuk muncul di depan manusia" sahut Jeno.

"Tapi aku harus bawa Shua pergi dari sini sekarang. Gak aman" jawan Renjun.

"Don't worry.. aku gak akan ngelukai dia" celetuk Mark.

"Kamu pikir aku bisa percaya sama omongan kamu ?

No no no. Suasana disini semakin tidak baik. Renjun tampaknya susah mengontrol emosinya. Mungkin karena keadaannya yang sedang ngedrop ini.

Jeno sudah menyarankan agar dia saja yang mengantarku pulang tadi Renjun tetap tidak mau. Meskipun aku sudah menyetujui perkataan Jeno tapi Renjun mengatakan tidak bisa percaya pada siapapun saat ini.

Alpha | Renjun ✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang