Bab 3 (Gadis Berwajah Teduh)

1.1K 95 8
                                    

Selamat membaca Akkadis.
Semoga kalian menyukainya. 🐝

Bab 3 (Gadis berwajah teduh)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bab 3 (Gadis berwajah teduh)

Jangan pernah menggelapkan dunia
orang lain, hanya karena
ingin membuat duniamu bersinar

🌅🌅🌅

Mendung mulai menutupi matahari. Sepertinya matahari enggan menampakkan wujudnya pada dunia. Lebih memilih bersembunyi dibalik awan mendung yang sebentar lagi menumpahkan airnya ke bumi.

Sepulangnya ia dari kampus, Fatih segera menuju tempatnya bekerja. Takut kalau mampir dulu ia malah terjebak dengan hujan. Dari dalam gerai fotocopy-nya dirinya memandang keluar. Menyaksikan lalu lalang kendaraan lewat. Begitu ramainya jalanan hari ini.

Hingga sebuah sepeda motor dengan seorang pengendara gadis cantik menuju gerai fotocopy-nya. Gadis itu adalah Shofi. Shofi berjalan buru-buru menuju fotocopy-an tersebut.
Fatih menyambut sahabatnya yang satu ini dengan senyum hangat.

"Eh, Shofi," sapa Fatih dengan senyum ramah. Jarang sekali ia menampakkan senyum ramah ini kepada orang lain, kecuali sahabat dan orang terdekatnya.

Hati Shofi berdesir melihat senyum Fatih. Buru-buru ia mengucap istighfar dalam hati. "Eh, itu. Tadi mau nge-print tugas di 6-an depan kampus malah kelupaan. Jadinya kesini deh sekalian pulang." Shofi menjelaskan kenapa ia bisa ke sini.

"Oh. Mau nge-print apa? Tugas ya?" Fatih mencoba menerka.
"Iya. Nih flashdisk-nya." Shofi menyerahkan flashdisk miliknya pada Fatih.

Fatih menerimanya kemudian mencolokkan pada CPU komputer dan membuka isi dari flashdisk tersebut. Fatih melihat-lihat isi beberapa folder yang membuatnya penasaran.

Shofi kelupaan sesuatu. Didalam flashdisk-nya ia menyimpan banyak foto Fatih. Dan, itu hasil paparazinya selama ini. Oh tidak! Bagaimana jika Fatih tahu nanti. Shofi segera masuk kedalam gerai fotocopy tersebut kemudian melihat Fatih membuka isi flashdisk miliknya. Saat Fatih hampir meng-klik folder bernama Future Love, Shofi segera merebut mouse yang dipegang oleh Fatih. Tanpa sengaja tangan mereka berdua bersentuhan. Alhasil Fatih terkejut dengan tindakan Shofi.

"Loh, Fi. Kenapa?" Tanya Fatih pada Shofi. Sorot matanya tepat memandang bola mata Shofi. Entah ini yang keberapa, yang jelas hati Shofi kembali berdesir hanya karena tatapan dari Fatih.

"Ehmm. Nggak." Shofi dengan refleks mengibaskan tangannya agar tidak berpegangan dengan tangan Fatih. "Bukan di situ loh," ucapnya seraya menunjukkan raut wajah masam.

Behind The Post [Republish]Where stories live. Discover now