Bab 24 (Memilihmu #3)

674 38 9
                                    

Updated 24 Maret 2020

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad

Selamat Membaca Akkadis.
Semoga suka. 🍱

Bab 24 (Memilihmu #3)

Aku menyeka air mata
Aku mendongakkan kepala
Aku tersenyum
Semua hanya karena satu alasan,
Kamu

~Akkadis
By: Chusnul L P

🍁🍁🍁


Banyak santri putri yang sedang sibuk mempersiapkan penampilan terbaiknya. Ada yang sedang merapal do'a memohon kelancaran acara, ada yang memperbaiki penampilan yang dirasa acak-acakan, ada yang menetralisir rasa gugupnya, dan lain sebagainya. Mereka akan di wisuda hari ini. Jadi, mereka ingin yang terbaik.

Di tengah keramaian para santri putri itu, seorang perempuan berhidung mancung malah sedang mondar-mandir tak tentu. Perempuan itu terlihat sedang gelisah. Ia memikirkan apakah orang yang tempo hari ia minta datang kesini akan benar-benar datang. Orang yang ia anggap memiliki tempat istimewa di hatinya. Selain kedua orang tuanya, ia sangat mengharapkan satu orang lagi akan datang ke acara penting ini.

"Ril!" Seseorang memanggilnya dengan cukup keras. Ia menoleh ke sumber suara. Mendapati Elza sedang berkacak pinggang dan memberikan tatapan tajam kepadanya, membuat Nuril jadi bertanya-tanya.

"Kenapa, Za?" tanya Nuril.

"Belum siap-siap juga. Cepetan ganti baju!" titah Elza dengan garang. Perempuan ini memang sangat tegas dalam beberapa situasi.

"Nanti aja deh," kata Nuril sembari mendongakkan kepalanya ke jendela. Ia menyingkap gorden untuk melihat suasana diluar. Rasa-rasanya ia sedang menunggu seseorang yang sangat ia harapkan kedatangannya.

"Udah deh. Nyari dianya nanti lagi. Kamu ganti baju dulu terus temuin orang tua kamu bentar. Abis itu kita siap-siap buat prosesi sakral wisuda," ujar Elza memberi perintah pada Nuril.

Perempuan berhidung mancung itu mengembuskan napas panjang. Ia mematuhi perintah dari sahabatnya itu, lalu ia berjalan mendekati lemari untuk mengambil satu setel baju wisuda khusus dari pesantren. Ia memandang sejenak sebuah foto berukuran 1R. Foto itu adalah saat dimana ia berada di bangku SMP. Di foto tersebut terlihat ia bersama dengan seseorang yang sangat ia harapkan kedatangannya saat ini.

"Udah mandangin cinta pertamanya?" sindir Elza. Ia berdiri tepat di belakang Nuril yang terpekur memandangi foto usang tersebut.

Behind The Post [Republish]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum