Bab 11 (A Smile of Joy #2)

662 54 6
                                    

Updated 2 Maret 2020

Selamat membaca Akkadis
Semoga suka 🐙

Selamat membaca AkkadisSemoga suka 🐙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










Bab 11 (A Smile of Joy #2)

Jangan pernah takut terhenti di satu masa sulit.

🍃🍃🍃

"Trus?" ujar Tasya tak sabar.

"Saya takut mau bilang." Tampak Yesi ragu melanjutkan penjelasannya.

"Ngomong aja sih, tadi kan gue udah bilang kalok lo bakal kita jamin aman." Fahri memberi penekanan pada kata 'aman'. Memberi pengertian bahwa Yesi memang benar-benar aman tanpa takut ada yang menekannya. Yesi nampak sedikit ketakutan. Ada guratan rasa khawatir di wajahnya.

"Ah. I-iya. Jadi, sebenernya seisi angkot itu udah dibayar sama seseorang untuk kompromi menjebak Mas Fatih. Jadi, sopir angkot itu emang sengaja ngerem mendadak. Trus, saya pura-pura mau jatuh. Nah, jadi kan Mas Fatih ini nggak mungkin biarin saya jatuh. Mas Fatih itu kan nolong saya. Tapi, biar ada salah paham, akhirnya saya teriak seolah-olah Nas Fatih itu pegang dada sama pantat saya secara sengaja. Lalu, jadilah kejadian waktu itu dan beredarlah video viral itu," tutur perempuan bertubuh molek tersebut.

"Jadi, kejadian waktu itu emang udah dirancang gitu ya mbak?" tanya Fatih memastikan.

"Iya, Mas," jawab Yesi.

"Lalu, yang nyuruh mbak siapa?" tanya Fatih lagi. Dia sudah tidak sabar mengetahui siapa sebenarnya yang memfitnahnya.

"Hmm... I-itu mas. A... Anu... Ehmmm..." Lidah Yesi hendak menyebutkan satu nama, namun sepertinya dirinya benar-benar ketakutan.

"Kalau lo nggak bilang, gue laporin lo ke penjara atas tuduhan pencemaran nama baik. Cepetan kasih tahu siapa yang nyuruh lo!" ancam Fahri geram.

"Ampun. Jangan dilaporin. Ya... Yang nyuruh saya itu...." Ucapan Yesi menggantung. Dirinya ragu menyebutkan nama orang yang telah menyuruhnya. Tapi, jeda sepuluh detik "Fuad." Akhirnya nama itu keluar dari mulutnya.

"Nah, kan bener. Kecurigaan gue selama ini bener kan. Tuh bocah bener-bener minta di sleding  emang," ucap Fahri bersungut-sungut.
Sedangkan Fatih mengetahui hal tersebut hanya bisa menghela napas panjang. Dirinya tak menyangka jika Fuad bisa melakukan hal tersebut.

"Fat, kita udah dapet buktinya. Aku udah rekam semuanya disini," kata Shofi dengan menunjukkan hp dalam genggamannya.

"Ehm. Ya, udah mbak. Makasih ya atas penjelasannya. Kalau Fuad kesini ngancam mbak. Saya jamin mbak akan aman-aman aja." Fatih berterimakasih pada Yesi dan memberikan sebuah senyuman hangat.

Behind The Post [Republish]Where stories live. Discover now