Bab 13 (Friendzone #1)

672 50 2
                                    

Updated, Jum'at 6 Maret 2020

Selamat membaca Akkadis
Semoga kalian menyukainya 💦

Selamat membaca AkkadisSemoga kalian menyukainya 💦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Bab 13 (Friendzone #1)

Lalu, bagaimana hatimu tidak kecewa
Sedangkan kau saja masih
berharap kepada manusia.

☘☘☘

Allahuakbar ... Allahuakbar ...
.
Laaillahaillallah ....
.
Sayup-sayup suara azan terdengar ditelinga Fatih. Ia segera beranjak dari tidurnya setelah melirik arloji yang Ia kenakan. Arloji sudah menunjukkan pukul 15:30. Sudah waktunya Ia menunaikan salat ashar.

Fatih berjalan menuju kamar mandi untuk mandi terlebih dahulu kemudian berwudhu dan melaksanakan sholat ashar. Baru saja selesai berganti pakaian, notifikasi panggilan Whatsapp dari gawainya sudah berbunyi. Tertera nama 'Fahri' disana. Fatih menggeser ke panel hijau, kemudian suara bariton milik Fahri terdengar dari teleponnya.

"Woy! Kemana aja sih, Fat? Lama amat angkat panggilan WA gue. Abis bertapa apa gimana sih?" dumel Fahri dari seberang telepon.

"Wa'alaikumsalam," sindir Fatih.

"Eh, iya. Lupa salam. Hehe. Assalamu'alaikum," katanya dengan suara yang dibuat-buat. Fahri memang terkadang lupa mengucapkan salam.

"Wa'alaikumsalam. Nah, gitu dong. Ucap salam dulu, jangan langsung marah-marah," ujar Fatih.

"Ya, abisnya lo lama angkat panggilan WA gue," kata Fahri memberikan pembelaan.

"Tadi tuh abis salat, Ri. Oh, iya ada apa? Tumben telfon," tanya Fatih pada Fahri.

"Lo belum cerita tadi. Gimana bisa Shofi hampir ketabrak mobil?" Fahri meminta penjelasan dari Fatih. Teman Fatih itu sudah sangat ingin tahu bagaimana kronologi kejadian yang menimpa Shofi.

Fatihpun menceritakan semua kejadian yang menimpa Shofi dan dirinya. Dari awal Shofi mulai menyebrang hingga jatuh tergulung-gulung di tepi jalan bersamaan dengan dirinya.

"Ck!" Fahri berdecak kesal di seberang telepon.

"Kenapa, Ri?" tanya Fatih heran.
"Gue curiga ini kerjaannya Fuad deh. Tuh orang emang nekat banget, " ungkap Fahri penuh kekesalan.

"Eh, jangan suudzon dulu. Nggak baik. Lagian Shofi sama aku kan nggak papa," kata Fatih menenangkan emosi Fahri yang mulai terpancing.

Behind The Post [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang