iv : cerita lalu

8.4K 1.8K 160
                                    

sangat bagus, jungkook pulang dengan keadaan rumah sepi dan sticky note merah berisi pemberitahuan kalau taehyung keluar sama jaewon buat jungkook hela napas lega.

ini bakal betulan hancur kalau taehyung di rumah disaat jungkook mau meledak, karena lelaki sial yang duduk di sofa ruang tengah cuma tatap dia sambil ketawa kecil dengan adel tidur di sofa sebelah.

"allen, gue serius."

"ya, lo denger sendiri Adel bilang apa, kan?"

makin frustasi, jelas. manusia brengsek macam apalagi yang dia temui setelah taehyung, astaga. seorang keanu allen betulan definisi dari bencana, sangat-sangat bencana.

jungkook taruh banyak belanjaan di sofa sebrang yang kosong, dan duduk di sebelah allen dengan rambut acak-acakan karena ditarik satu menit lalu-frustasi.

"ini serius aja deh, masa lo . . sembilan belas udah punya kloningan?"

allen meringis, "lo tau, sebenernya gue ngerasa bersalah sama bocah ini."

"IYALAH. LO MASIH BOCAH TAPI UDAH PUNYA BOCAH. SINTING."

kejutan lagi, parah. allen gak kira jungkook bisa sebrutal ini kalau ngomong.

"suara lo kecilin bisa gak sih," katanya, karena adel di sampingnya hampir bangun.

tarik nafas, dan jungkook tatap allen serius. "gue gak bisa balikin lo ke tempat lo, gue gak tau lo punya tempat tinggal atau gak intinya gue gak bisa tendang lo dari sini, gue udah serius angkat lo buat jadi-"

"bro, brarti lo punya cucu sekarang."

itu yang ada di otak jungkook. sangat gak lucu karena di umurnya yang masih dua puluh tiga, dia jadi kakek tanpa uban dalam kondisi sangat bugar.

"allen, seriuuuus!"

"jangan ngerengek, kak. plis, gue masih mau jadi anak lo."

tentu, gak ada alasan buat jungkook gak pukul kepala bocah tengil itu. "lo nih, brengsek-"

"parah lo, ngatain anak kecil. gak boleh,"

jungkook sangat amat menahan diri untuk gak anarkis.

"allen jangan becanda mulu, serius deh kalo taehyung tau, dia gak cuma marahin lo,"

allen decak kesal, "lagian, lo juga."

jungkook kasih delikan tajam, dan allen diam. "i-iya ini cerita, kak. gue udah cerita kenapa gue di jalan, kan?"

anggukan kecil, dan ya . . bahkan allen juga gemas sama lelaki di sebelahnya.

"gue frustasi waktu itu. lo pasti paham gimana bocah brengsek baru lulus SMA dan dapet bencana begitu,"

jungkook jelas tau, jungkook rusak, jungkook paham bocah ini. parah, antara kasihan dan mau pukul sebetulnya.

"tempat dugem?"

"ya, dan lo pasti paham apa-apa aja yang dilakuin dua manusia beda gender waktu salah satunya kena alkohol,"

"ya, terus?"

allen hela napas, tatap Jungkook datar. "dia hamil, sebulan setelahnya."

"loh, gimana? temen semalem doang, kan?"

gelengan yang didapat, "oagi bangun, ternyata yang gue tidurin temen sma gue."

"lo-parah," -rusak.

"ya gue tau, kak. gue mau mampus waktu dia datengin gue di tempat kos bawa test pack sambil nangis. gue cuma punya kartu kredit bokap nyokap, cukup buat nikah dan hidupin dia sebenernya," allen basahi bibir bawahnya, "-tapi gue takut,"

"tetep gue janji tanggung jawab waktu itu, seenggaknya sampe bayinya lahir. dan dia mau, saling gak ada perasaan tapi mau punya bayi, sinting gak lo,"

allen ketawa, tapi jungkook bahkan susah buat komentar.

"gue datengin orang tuanya, gue siap tanggung jawab. tapi lo tau apa?"

mata allen mulai berkaca-kaca, jungkook lihat itu. merah, anak ini tahan air matanya daritadi. "a-apa?"

"mereka bilang, mereka gak butuh brengsek kaya gue. cukup tanggung semuanya sampe bayinya lahir dan semua selesai."

tau air matanya jatuh, allen ketawa. "bangsat."

"u-udah, kalo gak mau lanjutin gak usah. gue ngerti."

allen geleng, "waktu itu, tengah malem gue lari dari kosan ke rumah sakit. mamanya telfon gue, dia ngelahirin sekarang. gak ada kendaraan dan gue beneran lari, sepatu gue rusak."

"len, gak usah-"

"-di rumah sakit gak ada mereka. mereka pergi dan ninggalin bayi merah yang waktu itu buat akal gue rusak."

jungkook betulan gak tega, pipi allen udah basah.

"gue bawa bayinya ke kosan. suara meweknya buat telinga gue sakit, gue gak tahan, gue buang dia ke panti."

"hah?"

"baru dua langkah jalan, suara meweknya buat gue susah pergi. gue ambil lagi dan gue lari balik ke kosan."

ditatap orang dengan mata berkaca-kaca, siapa yang tahan? karena jungkook betulan mau peluk bocah itu.

"gue-gue gak bisa jadi brengsek buat bocah sekecil itu, kak..."

gak ada alasan buat jungkook untuk gak tarik kepala bocah delapan belas itu ke bahunya.

jelas bahunya basah. setelah dulu taehyung di titik terendahnya pun lepas tangisannya disana, sekarang jungkook punya satu lelaki lagi yang mengharuskan jungkook jadi rumah buat manusia rusak lagi. tentu, selain taehyung pratama.















a.n :

hepi new year, yorobun.
semoga yang disemogakan
tersemogakan <3

the pratamas › tk.Where stories live. Discover now