xv : tokoh lama

4.3K 846 64
                                    

pagi ini perasaan jungkook jadi lebih baik. mungkin karena semalam ia nangis keras sekali dalam posisi mata tertutup. beruntung taehyung gak sadar dirinya gak tidur, maka yang lelaki itu lakuin adalah panik; tepuk pipi jungkook berkali-kali dan jungkook bangun; langsung peluk kesayangannya.

"aku mimpi buruk soal kamu. soal kita, taehyung."

taehyung cuma usap punggung jungkook dan sesekali ditepuk pelan. ketawa idiot dan goda jungkook karena bisa-bisanya jadi melankolis, jauh beda sama jungkook versi lama.

jungkook gak banyak sanggah, lebih pilih peluk taehyung erat sekali sampai taehyung merasa ini sedikit buat tulangnya remuk. jungkook cuma respon dengan ketawa kecil yang lucu dan cibiran dasar hiperbola, pelukan dilepas dan taehyung usap basah di dua pipi jungkooknya.

kemarin malam jungkook dapat banyak sekali ciuman di wajah. ketawa geli setiap taehyung iseng cium main-main leher dan telinganya. jungkook pikir mereka bakal berakhir telanjang, dirinya pikir taehyung pakai sesi seks mereka buat lupain masalahnya.

tapi taehyung cuma bawa badannya telentang dengan lengan kurus taehyung yang jadi bantal. tarik selimut sebatas pinggang, cium kening jungkook lama sekali, bilang selamat tidur, dan peluk pinggang jungkook sampai celah cuma jadi omong kosong.

jungkook diam-diam mencibir. melankolis? dirinya? taehyung betulan butuh kaca.

sampai pagi kemudian, dan semua jalan seperti biasa.

rutinitas pagi. mandi, siapin setelan kerja taehyung lengkap dasi dan banyak hal. lanjut buat sarapan dan lalu lalang di dapur bareng allen yang beberapa puluh menit lalu sibuk buat sarapan untuk bocah yang sepagi ini udah penuhi rumahnya dengan cekikikan lucu karena pororo dan gengnya di ponsel allen.

siulan genit allen tembus telinga jungkook yang sibuk buat panekuk. "berbakti banget, minta dipacarin."

jungkook dengus geli. "gak suka bapak anak satu."

"menohok ya, anjing."

"sana gandeng cewek." jungkook taruh panekuk yang udah cukup matang di tiga piring yang berjejer. " dengan tampang dan uang di rekening lo, cewek mana yang mau tolak."

allen endik bahu, sandar di pintu lemari pendingin. "banyak."

"pernah coba cari?"

"apa?"

"cewek, temen tidur, atau apapun."

"gue punya adel yang harus diurus."

"gak ada waktu?" jungkook hias masing-masing piring isi panekuk tumpuk pakai sirup mapple dan buah. "atau gak mau?"

"atas alibi apa gue gak mau cari cewek?"

jungkook endik bahu, taruh piring taehyung di meja makan dan balik ke tempat semula. "temen tidur lo dulu. mamanya adel."

"kak—"

"diem, bocah." jungkook kasih satu piring isi panekuk ke arah allen. "sarapan. kelar makan, ikut gue belanja bulanan."

allen hela napas. terima sodoran piring dan tatap jungkook yang duluan duduk di meja makan agak kesal.

diam-diam lirik adel yang duduk santai dan ketawa-ketawa sama ponselnya, diam-diam juga lirik baju hitamnya yang kotor karena tangan adel gak bisa diam setiap makan.

gak ada waktu atau gak mau cari.

allen juga gak tau.








the pratamas › tk.Where stories live. Discover now