viii : paket

8.3K 1.5K 100
                                    

siang ini, jennie-pacar jaewon, mampir. perempuan kedokteran, dalam beberapa bulan lulus dan jaewon siap pasang cincin di jari manis perempuan mungil itu. rencananya.

agak gak percaya jaewon dapat jennie yang sebegini wow, sedangkan jaewon yang-ah, pusing, jungkook remidi soal deskripsi orang lain.

"tumben apa deh lo main?"

"yeee, asin banget jadi manusia."

"tanya lho gue?"

jennie cuma putar matanya, malas. karena kenal istri taehyung lebih dalam sama dengan kenal sifat-sifat yang buat muak juga. dan jennie luar biasa kebal, karena ini bukan pertama kali.

"jungooo, mau es jeruk dong. rumah lo pendingin ruangan malfungsi apa banyak dosa deh panas bener."

jungkook datang dari dapur dengan satu teko kaca dengan air bening, es batu, dan beberapa irisan lemon. "banyak mau lo. ada ini doang."

ketawa kecil dan bilang terimakasih. lucu sekali, gak heran kenapa jaewon jadi sebudak cinta itu sama perempuan satu ini.

duduk di sebelah jennie, tapi dengan gak sopan cewek itu taruh kakinya di paha jungkook. "ini apa-apaan?"

"lo diem deh. cuma numpang doang, gak gue suruh pijit."

"berasa kaya kuli aja, anjir."

"capeeeeeek banget, jung. heels terus tiap hari, muak. kaki gue kerja keras tiap hari."

dengan helaan napas, jungkook gerakan dua tangannya-pijat area kaki perempuan itu. "kenapa gak snikers aja sih?"

"lo ngaco. anak pimpinan rumah sakit magang pake snikers, wibawa gue dimana."

jungkook pukul kaki jennie pelan, buat ukuran perempuan gak pelan, sih. "sombong banget ampun ini cabe."

"sAKIT."

hening beberapa menit, jennie sibuk sama ponsel dan minuman, juga jungkook yang pijit kaki jennie.

jennie lebih muda beberapa tahun di bawahnya, cewek sompral kaya jennie mungkin banyak, tapi yang bisa diandalkan dan gak ada waktu senang doang cuma jennie, menurut jungkook.

"jen, gimana bokap lo?"

"eh, apa lo tanya-tanya? bokap gue gak nyari baby boy."

"mULUT LO BENER-BENER."

jennie ketawa, tapi setelahnya hela napas kasar. "gak tau, jung. pusing. ada dokter di rumah sakit bagian bedah, anak temen bokap. ya .. ngerti kan lo?"

jungkook paham jennie dan jaewon, susah. gak ada beda sama jungkook dan lelakinya.

"tapi jaewon serius sama lo. berani mampus, jen."

"gue tau. dia gak serius gak bakal tetep sama gue setelah dicaci sama bokap, jung."

pijatan di kakinya selesai, dan jennie beralih duduk dengan bahu sentuhan sama tuan rumah. "lo sama taehyung kaya gini juga gak sih?"

"jen, lo sama jaewon ada di level yang beda."

"kalian juga sama."

hening lagi.

"tapi .. lo juga lancar, masa gue enggak."

anggukan pelan dan jungkook tepuk bahu jennie dua kali, "semangat, jen."

"yakin berhasil kan, jung?"

jungkook gak berani bilang iya, tapi anggukan dalam heningnya lumayan buat jennie lega. disemogakan aja.

"jung, sepi banget, laki lo mana?"

"kantor lah, bego."

ya, suasananya balik ke semula.

jennie tengok kanan-kiri, "adel sama allen mana?"

"adel tidur abis gue kasih makan,"

"allen?"

"al-"

"permisi, ada paket."

di pintu utama, taehyung dengan setelan kerjanya dan raut datar pegang tudung hoodie allen yang raut datarnya sama kaya taehyung.

"halo, kak? si brengsek ini bilang ada yang kangen gue di sini?"














a

.n :

xixi, jangan amuk aku.
otak ku stuck gitu huhu, maapin 🙏🏻.

the pratamas › tk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang