Hyungi berjalan berniat untuk mengantar makanan milik Aiden, dia memasuki kamar yang di tempati Aiden dan Jovanka
Tok tok
Hyungi mengetuk pintu itu, namun tak ada jawaban
Tok tok
Masih sama tak ada jawaban
Tok tok
Kini rasa khawatir Hyungi menghantui diri Hyungi dia langsung meletakan nampan berisi makanan di meja dekat pintu kamar Yang Aiden tempati
Brak
Satu dobrakan tidak cukup
Brak
Brak
Brak
Brak
Pintu akhir nya dapat tebuka setelah lima kali dobrakan
'Tak ada orang?' batin Hyungi
Hyungi melangkah masuk memasuki kamar Aiden, dia meletakan Makanan itu di nakas samping kasur Aiden.
Hyungi berkeliling di kamar Aiden, karena pintu kamar terkunci dari dalam namun tak ada orang.
Hyungi berjalan ke arah Balkon kamar itu dan,
"WILLIAM!!!!" Seru Hyungi terkejut karena Aiden sudah meringkuk tertidur di Balkon dengan kaos super minim dan tanpa alas kaki itu. Dia sudah tak sadarkan diri, karena kedinginan
Hyungi langsung masuk ke dalam dan mengambilkan selimut, setelah itu dia mengangkat tubuh Aiden dengan Tenaga nya
Dia menidurkan Aiden di atas kasur, Hyungi memeluk Aiden agar hangat tubuh nya mengalir kepada Aiden
Tak hanya itu, Hyungi melepas semua baju hangat nya dan hanya menyisakan celana pendek hitam serta kaos oblong.
"Will, badan kamu dingin banget astaga" Hyungi mengusap-usap rambut Aiden.
Dia sangat panik, toh Aiden ini yang menemani nya pertama kali dia pindah ke Indonesia.
Tak habis fikir, disini sedang ada hujan salju yang amat deras atau badai salju. Dan Aiden sampai seperti itu
"KAKAAAAK!!!!" teriak Hyungi, Yang di panggil pun datang menghampiri Hyungi
"Ada ap- Aiden?" Hyerin datang dan langsung menimpali selimut Aiden dengan selimut Jovanka
"K-kaak buatkan air panas aku mohon aku tak mau William kenapa-napa" pinta Hyungi sambil memeluk tubuh Aiden yang sangat dingin sedingin silet eh? salah salah maksud author sedingin es
Hehe
"Akan kakak buatkan, naikan suhu ruangan agar terasa hangat, satu lagi, jangan memakai baju seperti itu, pakailah ini" Hyerin melepas jaket nya lalu memasangkan nya ke tubuh Hyungi
"Gomawo, noona" Hyungi memakai Jaket tebal milik Hyerin dan melangkah ke arah pengatur suhu di dekat kamar mandi, sebelum itu dia menutup pintu balkon
"Will, sadar, jangan buat aku khawatir, will" Hyungi menepuk-nepuk pipi dan menarik-narik hidung Aiden
"Ini" Hyungi mengambil kain yang berada di air hangat itu lalu menempelkan nya di dahi Aiden
"Udah biarin dia istirahat" Hyungi mengangguk lalu melangkah pergi meninggalkan Aiden sendirian di kamar.
-
Sebelum kejadian tadi terjadi Jovanka dan Alvaro sedang menghabiskan waktu di..
K-Street, dan Tower menghabiskan waktu siang itu
"Makan dulu yuk" Ajak Alvaro
"Bentar, aku mau beli gembok dulu" Jovanka berlari ke arah penjual Gembok di tempat itu
Dia membeli 1 Gembok berwarna merah muda, dan menuliskan sesuatu di sana
"Jangan ngintip" Jovanka menyembunyikan Gembok itu saat Alvaro mengintip nya
"Hmm" Jawab Alvaro
Tak lama Jovanka selesai menuliskan itu dan menguncikan nya di salah satu pagar. Jovanka tersenyum
Alvaro melirik ke arah Gembok itu, dia membaca tulisan itu
'Jovanka Lovata, Alvaro Argi Naruna, Aldi Varo Naruna, Aiden William Abhivandya, Kim Hyungi, Kim Hyerin, Aisyah Abhivandya-adik aiden- Is best friend forever, ga ada yang bisa memisahkan kita kecuali maut memisahkan kita semua.'
-TBC-
Enak ya? Double update wkwkwk lagi niat, jadi double. Ngehe
![](https://img.wattpad.com/cover/170627302-288-k864692.jpg)
YOU ARE READING
7 Shadow Brother (Revisi)
Randommenjadi anak semata wayang, namun selalu tertekan, tidak terurus, dan bahkan kedua orang tua nya selalu bertengkar, dan jika bertengkar gadis ini yang selalu di salahkan atas bertengkar nya mereka namun suatu hari hal aneh menimpa gadis ini, dia ber...