♪36♪

1.2K 79 5
                                    

"O-om aku mau pulang"

-

"Hari ini mau ikut aku ga? Mamling" Tany Jimin.

"Eh? Ayo aja kemana?" Tanya Jovanka.

"Ga usah kepo" Jawab Jimin.

"Emm.. Okay" Jovanka mengangguk.

"Jangan pake dress, pake baju biasa aja sama Hoodie, inget, jangan pake Dress" Titah Jimin. Jovanka menautkan alis nya, dia bingung.

"Turutin aja, inget, aku mau pergi dulu" Jimin tersenyum, setelah itu berganti Cahaya terang.

Sore telah berganti malam, Jovanka hanya memakai, celana levis dan baju Hoodie pink dengan tulisan Hangul di lengan kiri nya '민 윰기' (min yoongi), dan angka '09031993'di lengan kanan nya

Sekarang dia hanya sedang menunggu Seorang Park Jimin.

Pip pip pip pip pip pip

Jovanka memoleh ke arah pintu, dia melihat sosok yang di tunggu nya.

Jovanka tersenyum, Jimin berjalan ke arah dalam. Namun bukan ke arah Jovanka. Tapi ke arah meja rias Jovanka.

Dia mengambil Dasi sekolah Jovanka, lalu menutupkan nya ke mata Jovanka.

"Mau apa?" Tanya Jovanka bingung.

"Berdiri" Titah Jimin, Jovanka langsung berdiri. Dan tak lama dia merasakan tubuh nya melayang, karena Jimin mengangkat nya. Ala bridal style

Jimin mendudukan Jovanka di kursi mobil, dekat kemudi. Lalu Jimin duduk di samping Jovanka. Jovanka hanya bingung dia tidak bisa melihat apa apa.

"Sabar yah, bentar lagu nyampe" Jovanka mengiyakan ucapan Jimin.

Ya, benar kata Jimin, tidak lama Jimin berucap seperti itu, mobil itu berhenti, dan terparkir di suatu daerah, yang udara nya Dingin?.

Jimin menuntun tangan Jovanka hingga dia merasa dia menginjak Pasir lembut [?].

"Oppa ini di mana?" Tanya Jovanka.

"Diam lah, sebentar lagi saja" Jawab Jimin.

Jimin mendudukan Jovanka di kursi kayu. Lalu Jimin membuka penutup.mata Yang di pakai Jovanka. Betapa terkejut nya Jovanka. Ternyata di dunia ini tersimpan Surga tersembunyi.

Tatapan yang ia lihat pertama adalah sinar bulan yang memantul di air Laut

"Indah nya" Gumam Jovanka tanpa sadar, Jimin tersenyum, dia berhasil membuat kejutan ini.

"Indah bukan?" Tanya Jimin.

"Iya, ini benar benar indah" Jawab Jovanka.

"Kau tahu? Kenapa aku membawa mu kemari?" Tanya Jimin.

"Tidak" Jawab Jovanka.

"Kau tahu? Bagaimana caraku menghilangkan rindu ku yang menghantui ku pada mu?" Tanya Jimin lagi.

"Tidak"

"Dengan cara melihat bulan" Jawab Jimin.

"Mengapa seperti itu?"

"Karena kau selalu membuat hari sedih ku kembali senang dan tersenyum, sama seperti bulan, yang membuat langit gelap menjadi terang dengan sinar nya, walaupun sinar itu tidak terlalu terang, namun dengan sinar itu, langit menjadi sedikit cerah, dan berwarna indah." Jelas Jimin

"Terlebih lagi saat bulan itu menjadi Bulan Sabit, melihat bulan Sabit, sama seperti melihat senyuman tulus di wajah mu, saat sedang bersedih, down, sakit, dan saat itu juga aku melihat bulan sabit semua rasa itu, menghilang dan lenyap bagaikan debu yang di tiup angin. Karena setiap aku melihat bulan sabit yang tergambar adalah, senyuman manis di wajah mu" Lanjut Jimin. Jovanka tersenyum. Kalimat itu benar benar puitis, yang membuat hati nya tenang, dan senang.

7 Shadow Brother (Revisi) Where stories live. Discover now